Putra Raja Salman Sambut Jemaah Haji Indonesia di Madinah
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
MADINAH, SENIN -- Untuk kesekian kalinya Indonesia mendapatkan perlakuan istimewa dari Kerajaan Arab Saudi. Putra Raja Salman, Pangeran Faisal bin Salman bin Abdulaziz Al Saud menyambut kedatangan kloter jamaah haji Indonesia dari Embarkasi Pondok Gede (JKG 11) yang melewati jalur cepat atau fast track Sabtu (13/7/2019) di Bandara Madinah.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, Senin (15/7/2019), mengabarkan, Pangeran Faisal didampingi Menteri Haji dan Umrah Muhammad Shalih Taher Bentin, Presiden General Authority of Civil Aviation (GACA) Abdul Hadi Al-Mansouri. Beberapa pejabat tinggi dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga hadir.
"Dalam sejarah haji Indonesia, ini adalah pertama kalinya jemaah haji dari Tanah Air disambut seorang Putra Raja Arab Saudi," kata Maftuh yang didampingi Kepala Daerah Kerja Bandara Madinah, Arsyad Hidayat.
Dalam sejarah haji Indonesia, ini adalah pertama kalinya jemaah haji dari Tanah Air disambut seorang Putra Raja Arab Saudi.
Menurut Maftuh, sambutan istimewa ini menunjukkan kuatnya hubungan bilateral kedua negara dalam poros SAUNESIA (Saudi Indonesia) yang kini sedang berada dalam masa keemasan. Pangeran Faisal bin Salman adalah kakak Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman yang sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo.
Maftuh meyakini, Arab Saudi memberikan keistimewaan kepada Indonesia juga tidak bisa dipisahkan dari hubungan hangat antara Presiden Joko Widodo dan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Pangeran Faisal mengapresiasi jemaah haji Indonesia. Menurutnya, meski jumlahnya terbesar namun dikenal sebagai jemaah yang tertib, disiplin, dan taat aturan, sehingga sangat membantu dalam menciptakan kelancaran penyelenggaraan haji yang nyaman sebagai realisasi Visi Saudi 2030.
Menurut Dubes Maftuh, pemberian jalur cepat oleh Pemerintah Arab Saudi merupakan pengalaman kedua kalinya bagi jemaah Indonesia. Pada tahun lalu, Indonesia bersama Malaysia menjadi negara pertama yang mendapatkan “keistimewaan” ini.
Jalur cepat itu mempermudah pergerakan jemaah haji Indonesia. Dengan jalur cepat itu, jemaah haji bisa segera menuju hotelnya di Makkah dan Madinah tanpa berlama-lama di bandara tujuan.
Maftuh menambahkan, untuk tahun ini Arab Saudi menambahkan tiga negara yang bisa menikmati pelayanan baru ini yaitu Pakistan, Bangladesh, dan Tunisia dengan total 225.000 jemaah.
"Kami sangat bersyukur atas kemudahan yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi. Melalui kemudahan itu, Kedutaan Besar Indonesia juga dapat berkomunikasi langsung dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman," kata Maftuh yang juga dosen UIN Sunan Kalijaga.
Dalam komunikasi dengan Raja Salman, Maftuh menyampaikan keinginan Presiden Joko Widodo untuk menambah kuota haji 29.000 jemaah menjadi 250.00 Jemaah. Hal itu mengingat masa antre calon Jemaah haji di Indonesia cukup lama, yaitu mencapai 30 tahun.
"Alhamdulillah tahun ini sudah ada penambahan 10.000 jemaah dan diharapkan tahun depan bisa menambah 19.000 jemaah lagi agar bisa mencapai 250.000 jemaah," kata dia.