Pebalap tim Mercedes, Lewis Hamilton, merasa sudah tidak ada lagi lawan yang bisa menaklukkannya di ajang balapan Formula 1. Kini ia berusaha mengalahkan dirinya sendiri.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·4 menit baca
Pebalap tim Mercedes, Lewis Hamilton, merasa sudah tidak ada lagi lawan yang bisa menaklukkannya di ajang balapan Formula 1. Kini ia berusaha mengalahkan dirinya sendiri.
SILVERSTONE, MINGGU — Sirkuit Silverstone, Inggris, telah menemukan pebalap tertangguhnya ketika pebalap tim Mercedes, Lewis Hamilton, menjadi pebalap pertama yang melewati garis finis pada ajang Formula 1 seri Inggris, Minggu (14/7/2019). Hamilton juga menjadi pebalap pertama di dunia yang menjuarai seri ini sebanyak enam kali.
Sejarah besar itu terasa lebih indah karena terjadi di Inggris yang merupakan tanah kelahiran Hamilton. Ia kemudian melakukan satu putaran kemenangan sambil mengibarkan bendera Inggris dan kembali membentangkan bendera itu setibanya di Parc Ferme, area parkir seusai balapan.
Saya tidak bisa mengatakan betapa bangganya saya hari ini.
Rekan satu tim Hamilton, Valtteri Bottas, finis di posisi kedua dengan selisih waktu hampir 25 detik. Sementara posisi ketiga direbut pebalap Ferarri, Charles Leclerc, yang tertinggal 30 detik di belakang Hamilton.
”Saya tidak bisa mengatakan betapa bangganya saya hari ini. Saya tidak bisa melakukan ini tanpa peran tim (Mercedes). Saya bahagia bisa menjadi bagian dari ini semua,” ujar Hamilton seperti dilansir laman Formula1. Hamilton pun membungkus pundaknya dengan bendera Inggris itu ketika tampil di podium.
Dalam balapan di Silverstone itu, Hamilton start pada posisi kedua di belakang Bottas. Pada sesi kualifikasi yang berlangsung Sabtu (13/7/2019), Bottas unggul atas Hamilton hanya dengan selisih waktu 0,006 detik.
Namun, saat balapan berlangsung, hanya tinggal masalah waktu bagi Hamilton untuk mendahului Bottas. Ketika safety car muncul di trek pada putaran ke-20 dan Hamilton sudah sempat masuk ke pit, akhirnya dia bisa melewati Bottas dan mulai memimpin. Selanjutnya, Hamilton bisa melaju dengan nyaman di depan Bottas.
Bahkan, ketika kru Mercedes meminta Hamilton untuk masuk ke pit dan mengganti ban pada putaran ke-41, Hamilton yang memakai ban berkompon keras lantas menolak. Ia terus melaju sendirian dan meninggalkan Bottas dengan selisih waktu di atas 20 detik. Dengan demikian, Hamilton hanya masuk ke pit satu kali meski permukaan trek Silverstone yang baru membuat ban cepat aus dan setiap pebalap idealnya memasuki pit sebanyak dua kali.
Hamilton memang ingin segera melewati garis finis dan merayakan sejarah besar tersebut. Sebelumnya ia memenangi balapan di sirkuit ini pada tahun 2008, 2014, 2015, 2016, dan 2017. Hanya ada dua pebalap lain yang bisa menang di Silverstone sebanyak lima kali, yaitu Jim Clark dan Alain Prost.
Kemenangan ini juga merupakan kemenangan Hamilton yang ketujuh pada musim ini. Ia berada di puncak klasemen sementara dengan 223 poin, jauh di atas Bottas yang berada di peringkat kedua dengan 184 poin. Dengan 11 seri tersisa dan dominasi Mercedes yang sulit dipatahkan, peluang Hamilton untuk menjadi juara dunia untuk keenam kalinya pada tahun ini semakin terbuka lebar.
Melawan diri sendiri
Tampil dominan pada tahun ini membuat Hamilton merasa harus menemukan lawan yang sepadan, yaitu dirinya sendiri. Bahkan Bottas tidak ia anggap sebagai lawannya yang sesungguhnya.
”Jelas bahwa kami (dengan Bottas) bertarung untuk merebutkan gelar juara dan saya membuat sosok imajiner untuk saya kalahkan,” kata Hamilton seperti dikutip Crash.
Sosok imajiner itu merupakan bayangan Hamilton sendiri. Dalam konteks balapan seri Inggris, ia ingin memperbaiki penampilannya tahun lalu di Silverstone ketika ia hanya mampu finis di urutan kedua dan pebalap Ferarri, Sebastian Vettel, tampil sebagai juara.
Ini mungkin balapan yang sangat saya nikmati sepanjang karier saya.
Target itu pun tercapai Minggu kemarin dan Hamilton ingin terus menggunakan lawan imajinernya itu untuk selanjutnya. ”Selama Anda punya tujuan untuk dicapai, Anda akan selalu bisa memperbaiki diri. Inilah cara saya,” katanya.
Sementara itu, pebalap Ferrari, Sebastian Vettel, yang melakukan kesalahan fatal, terkena hukuman pengurangan waktu 10 detik. Pada putaran ke-37, ia menabrak pebalap tim Red Bull, Max Verstappen, dari belakang. ”Ia (Verstappen) mengira akan ada celah di sebelah kiri, tapi terlambat, dan saya menabraknya,” kata Vettel.
Selain pengurangan waktu, Vettel juga mendapat dua poin penalti. Saat ini ia sudah mengumpulkan enam poin penalti dan akan dilarang berlomba untuk satu balapan jika penaltinya mencapai 12 poin dalam setahun ini.
Persaingan Ferrari dan Red Bull memang sengit sepanjang balapan. Tidak hanya Vettel dan Verstappen, tetapi juga Leclerc dan Pierre Gasly. ”Ini mungkin balapan yang sangat saya nikmati sepanjang karier saya,” kata Leclerc. (AFP)