Akses jalan Trans-Sulawesi di Kilometer 22 kembali ambles setelah dilakukan penimbunan. Pipa utama milik Perusahaan Daerah Air Minum setempat yang sebelumnya telah diperbaiki bocor kembali dan harus ditangani secara total. Akses transportasi utama ini pun terus terhambat.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·2 menit baca
KONAWE, KOMPAS — Akses jalan Trans-Sulawesi di Kilometer 22 kembali ambles setelah sebelumnya dilakukan penimbunan. Pipa utama milik Perusahaan Daerah Air Minum setempat, yang sebelumnya telah diperbaiki, bocor kembali. Akibatnya, akses transportasi utama ini pun terus terhambat.
Penanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan II Wilayah II Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kendari Rudi Rachdian menyampaikan, akses jalan mulai ambles pada Sabtu (13/7/2019) sore. Jalan yang telah ditimbun dan mulai bisa digunakan itu turun sedalam sekitar 40 sentimeter.
”Pipa PDAM-nya kembali bocor, air terus mengalir dari bawah sehingga ketika dilalui kendaraan tanahnya ambles. Sekarang digali lagi untuk pengerjaan perbaikan pipa,” ucapnya, Minggu (14/7/2019).
Jalan ambles itu memang terlihat mulai digali kembali untuk pengerjaan pipa pada Minggu. Alat berat menggali tanah sekaligus mengangkat pipa yang berada di bawahnya. Pipa sebesar 24 inci terlihat miring dan terlepas dari sambungan.
Direktur PDAM Tirta Anoa Kendari Damin mengatakan, pipa utama di bawah jalan memang kembali rusak dan harus ditangani total. Kerusakan ditengarai karena akses jalan telah dilalui kendaraan meski timbunan belum begitu baik.
”Itu baru semeter sudah dilalui kendaraan berat. Harus digali total dulu, lalu diperbaiki di sambungannya. Kami berharap lebih cepat karena tidak sesulit kemarin,” ucap Damin.
Pipa utama PDAM Tirta Anoa Kendari yang menyuplai lima kecamatan ini pun kembali rusak dan tidak bisa mengalirkan air. Pelayanan air ke sekitar 15.000 pelanggan berhenti.
Sebelumnya, pada Selasa (3/7/2019) dua pekan lalu, akses utama yang menghubungkan Kota Kendari dengan lima kabupaten dan dua provinsi ini ambles hingga kedalaman 2 meter. Jalan yang setiap hari dilalui ribuan kendaraan ini pun terputus total dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Pipa utama PDAM yang bocor dan berada di kedalaman sekitar 7 meter telah diangkat dan diperbaiki. Proses perbaikan pipa saat itu memakan waktu hingga enam hari. Akibat amblesnya jalan, arus kendaraan pun tersendat. Pihak terkait membuat jalan darurat agar kendaraan tetap bisa melintas.
Hingga Minggu siang, ratusan kendaraan berbagai jenis terjebak kemacetan panjang di jalan Trans-Sulawesi di Kelurahan Rawua, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe. Antrean kendaraan mengular hingga 2 kilometer.
Brigadir Jaenuddin, anggota Satlantas Polres Konawe, mengatakan, akses jalan tetap dibuka, tetapi dengan sistem buka-tutup. Kendaraan dari dua arah diarahkan untuk melintas satu per satu sesuai dengan kondisi pengerjaan jalan.
”Kami situasional saja. Kalau jalan sedang dikerjakan, kami tutup. Sekarang ini mereka lagi tunggu peralatan pipa, jadi jalan dibuka. Kami berusaha agar pengendara tetap bisa melintas meski mengantre,” ucapnya.