Sebagai salah satu klub raksasa Eropa, Barcelona menjadi klub impian banyak pemain sepak bola. Alhasil, pemain yang diincar pun akan berusaha sekuat tenaga untuk dapat segera pindah ke klub asal Catalonia tersebut. Akibatnya, akan ada cerita buruk bagi klub yang dirugikan.
Oleh
Prayogi Dwi Sulistyo
·4 menit baca
Sebagai salah satu klub raksasa Eropa, Barcelona menjadi klub impian banyak pemain sepak bola. Alhasil, pemain yang diincar pun akan berusaha sekuat tenaga untuk dapat segera pindah ke klub asal Catalonia tersebut. Akibatnya, akan ada cerita buruk bagi klub yang dirugikan.
Pada Jumat (12/7/2019), Barcelona meresmikan pembelian penyerang Perancis, Antoine Griezmann, dari Atletico Madrid dengan harga 120 juta euro atau sekitar Rp 1,8 triliun. Harga tersebut terlihat cukup mahal untuk pemain yang sudah berumur 28 tahun.
Akan tetapi, biaya tersebut diklaim masih kurang oleh Atletico. Pengacara olahraga Alfredo Garzon mengatakan, uang yang dibayarkan Barcelona masih kurang dari nilai klausul pembelian Griezmann.
Atletico menginginkan 200 juta euro untuk Griezmann karena kesepakatan transfer terjadi sebelum 1 Juli 2019. Adapun klausul pembelian Griezmann turun menjadi 120 juta euro terjadi setelah 1 Juli 2019.
”Kontrak Griezmann tunduk pada perjanjian kerja sama sehingga Atletico Madrid perlu membawa kasus ini ke pengadilan hukum untuk mencari ganti rugi dengan argumen bahwa klausul pembelian senilai bukan 120 juta euro, melainkan 200 juta euro,” kata Garzon, seperti dikutip dari surat kabar olahraga Spanyol, AS.
Menurut Garzon, kasus ini dapat berakhir di pengadilan Spanyol dan bisa menjadi kasus yang berlarut-larut. Kemungkinan Atletico akan naik banding ke Mahkamah Agung Spanyol. Akan tetapi, Atletico perlu membuktikan apa yang telah dilakukan Griezmann dan Barcelona dengan dokumen dan saksi yang kuat.
Sebelumnya, Atletico berang kepada Griezmann dan Barcelona yang melakukan negosiasi sebelum kontrak selesai. Keduanya telah menjalin kesepakatan pada bulan Maret atau beberapa hari setelah Atletico tersingkir oleh Juventus pada babak 16 besar Liga Champions.
Atletico mengklaim, perundingan terkait dengan ketentuan perjanjian transfer Griezmann telah dimulai sejak pertengahan Februari. Mereka pun merasa keduanya tidak menghormati Atletico dan merusak integritas dalam kompetisi olahraga. Hal itu menyebabkan kerugian besar kepada Atletico dan penggemarnya.
Atletico berang kepada Griezmann dan Barcelona yang melakukan negosiasi sebelum kontrak selesai. Keduanya telah menjalin kesepakatan pada bulan Maret atau beberapa hari setelah Atletico tersingkir oleh Juventus pada babak 16 besar Liga Champions.
Atletico sempat meminta Griezmann untuk kembali berlatih bersama dengan teman-temannya buat mempersiapkan pramusim. Meskipun demikian, transfer Griezmann ke Barcelona pun tetap terlaksana.
Selain Atletico, klub Inggris, West Bromwich Albion (WBA), juga berang dengan Barcelona terkait dengan transfer striker bertalenta asal Inggris, Louie Barry. Seperti dikabarkan media Spanyol, Marca, WBA mengkritik Barcelona karena belum membayar penuh terkait dengan transfer Barry.
WBA dan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) juga belum memberikan izin transfer Barry. Namun, Barcelona telah mengumumkan nilai transfer dan durasi kontrak pemain Inggris U-16 tersebut kepada publik. Pada Kamis (11/7/2019), Barcelona telah mendapatkan Barry dengan biaya 235.000 poundsterling dan dikontrak hingga tiga tahun.
Tindakan Barcelona tersebut membuat WBA sangat marah. Tindakan Barcelona dianggap akan membuat klub kecil yang telah bekerja keras mengasah talenta muda kehilangan pemainnya dengan kompensasi yang tidak layak.
Selain Barcelona, Barry juga diinginkan klub kaya Perancis, Paris Saint-Germain. Pemain yang pernah mencetak 10 gol dalam 5 pertandingan pada sebuah turnamen di Italia bersama tim nasional Inggris U-16 tahun lalu tersebut juga menarik minat klub Jerman, RB Leipzig.
Perebut ulung
Pada musim transfer musim panas tahun lalu, Barcelona juga menggoreskan luka untuk klub Italia, AS Roma, terkait dengan perebutan pemain sayap asal Brasil, Malcom, dari Girondins Bordeaux.
Pada saat itu, Roma telah menjalin kesepakatan dengan Bordeaux dengan nilai transfer 40 juta euro. Malcom juga sudah memiliki jadwal terbang ke Roma. Namun, tidak lama setelah kesepakatan tersebut terjadi, Barcelona mengumumkan telah mendapatkan Malcom dengan harga 41 juta euro.
Roma pun berang dengan sikap Barcelona tersebut. Meskipun demikian, pada akhirnya Malcom memilih pindah ke Barcelona daripada ke ibu kota Italia.
Keputusan tersebut sepertinya akan disesali Malcom. Ia dianggap tidak sesuai ekspektasi Barcelona dan akan dijual ke klub lain. Pada musim lalu, ia hanya bermain sebanyak 24 laga di semua kompetisi dan hanya mencetak 4 gol serta 2 asis.
Barcelona sering dianggap oleh pemain sepak bola sebagai klub yang dapat menjanjikan banyak trofi, salah satunya pemain asal Brasil, Philippe Coutinho. Ia rela meninggalkan Liverpool yang telah membesarkan namanya pada Januari 2018.
Coutinho menjadi pemain yang menakutkan di Eropa setelah didatangkan Liverpool dari Inter Milan dengan harga murah, yakni 13 juta euro pada 2013. Sebelumnya, tak ada yang menduga Coutinho akan menjadi pemain besar.
Setelah gemilang di bawah arahan Brendan Rodgers, ia pun menjadi pemain andalan Liverpool pada masa kepelatihan Rodgers dan Juergen Klopp. Bagaikan susu dibalas dengan air tuba, Coutinho pun gelap mata ketika Barcelona mendekat, seperti yang dilakukan pendahulunya, Luis Suarez. Ia tergiur dengan nama besar Barcelona dan ingin mendapatkan banyak gelar.
Akan tetapi, nasib Coutinho berbeda dengan Suarez. Ia terpinggirkan karena kalah bersaing dengan pemain lain dan sering mendapat ejekan dari pendukungnya sendiri ketika bermain buruk. Di akun media sosialnya, Coutinho pun merindukan suasana kekeluargaan di Liverpool.
Sebagai klub besar dan memiliki banyak pemain bintang, seperti kapten Lionel Messi dan Suarez, Barcelona akan mudah mendapatkan pemain yang diincar demi mencapai ambisinya untuk merebut semua gelar yang ada. Sikap tersebut tak jarang melukai klub lain dan pemain itu sendiri. Mereka tak peduli dengan cerita buruk yang ditinggalkan ketika musim transfer dibuka.