Madagaskar Bagian ”Persemakmuran Austronesia” Indonesia
Sangat layak Pemerintah Indonesia mengembangkan politik luar negeri yang aktif dan merangkul dengan soft power, termasuk membangun ikatan sosial, budaya, dan ekonomi dalam blok Persemakmuran Austronesia yang membentang dari Afrika, Nusantara, sebagian Asia Timur, Asia Tenggara, dan Kepulauan Pasifik Selatan sebagai satu entitas keluarga besar dalam pertalian sejarah dan budaya.
Oleh
Iwan Santosa
·4 menit baca
Di dunia dikenal blok Persemakmuran Inggris yang menghimpun Kerajaan Inggris dan bekas koloni, lalu ada blok negara-negara Francophone yang menghimpun Perancis dengan bekas jajahan dan penutur bahasa Perancis. Ada pula blok Lusophone, yakni Portugal dan negara-negara bekas jajahannya, seperti Brasil, Mozambik, hingga Timor Leste.
Di lain pihak, ada bangsa-bangsa Austronesia yang belum tergabung secara formal yang membentang dari Madagaskar di timur Afrika, Indonesia-Filipina, negara-negara Pasifik selatan, Taiwan, hingga Khmer dan Campa di Kamboja. Bangsa-bangsa Austronesia ini ibarat pasir yang terserak, tidak ada ikatan organisasi yang mengikat mereka.
Ahli genetika Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Herawati Sudoyo—peraih penghargaan Cendekiawan Berdedikasi Kompas 2019—dalam wawancara dengan wartawan Kompas, Ahmad Arif, tahun 2015 menerangkan tentang jejak DNA bangsa-bangsa Austronesia yang membentang dari Madagaskar, Indonesia-Filipina, Pasifik Selatan, hingga Taiwan dan beberapa wilayah daratan Asia Tenggara.
Sebaran manusia Austronesia dari timur Afrika hingga Kepulauan Pasifik Selatan yang sebagian besar hidup di Indonesia dan Filipina ini memang unik. Tokoh Khonghucu Budi S Tanuwibowo menceritakan, pada zaman abad sebelum Masehi ada tokoh nabi Khonghucu di daratan Tiongkok yang secara etnis tergolong Melayu dan bukan orang Han yang kini dikenal sebagai orang Tionghoa.
Informasi tersebut diperkuat keterangan Guru Besar Sastra Cina Universitas Indonesia Nurni Wahyu Wuryandari yang menyelesaikan program doktoral di Taiwan dengan kajian hubungan Jawa-Tiongkok berdasarkan arsip sejarah China menemukan hubungan tertulis pertama antara kedua wilayah terjadi tahun 133 Masehi. ”Dalam catatan tersebut, terbukti yang mengarungi lautan adalah orang Jawa yang datang ke daratan Tiongkok,” kata Nurni.
Penulis pun dalam perjalanan jurnalistik di Taiwan dalam kurun 2002-2010 pernah berjumpa suku-suku asli di Taiwan yang termasuk golongan bangsa Austronesia. Mereka berkulit sawo matang dan bermata lebar seperti suku Jawa dan memiliki kesamaan suku kata dengan bahasa Indonesia ataupun dialek, seperti kata manuk untuk burung dan ilung untuk hidung.
Pakar kemaritiman dan duta besar Hasyim Djalal dalam satu percakapan menerangkan sebaran bangsa Austronesia yang terkait hubungan darah dengan bangsa Indonesia itu. ”Semisal Pulau Ito Aba di Kepulauan Spratley di tengah Laut China Selatan. Ito aba ternyata artinya ’itu apa’ dalam bahasa kita. Ada hubungan manusia-manusia Austronesia yang tersebar dari Samudra Hindia-Pasifik dengan Indonesia menjadi pusatnya,” kata Hasyim Djalal.
Persemakmuran Austronesia
Negeri Madagaskar yang akrab dikenal di Indonesia melalui film animasi Madagascar dengan berbagai tokoh hewan-hewan lucu sejatinya dapat menjadi ”satelit” atau ”Persemakmuran Austronesia” yang dimotori Indonesia.
Diplomat yang menjadi Kuasa Usaha Tetap Republik Indonesia untuk Republik Madagaskar, Anindita Harimurti Axioma, menceritakan, di zaman Orde Lama dekade 1960-an, Bung Karno sudah melihat nilai strategis hubungan sejarah Austronesia. Adapun bangunan kompleks Kuasa Tetap Republik Indonesia yang kini digunakan di ibu kota Antananarivo sudah mencakup bangunan utama, kantor perdagangan, dan kantor pusat kebudayaan yang beroperasi sejak tahun 1975.
”Bung Karno sudah mempunyai visi jauh ke depan melihat pentingnya merangkul bangsa-bangsa serumpun dengan Indonesia di saat membangun kerja sama Asia-Afrika.”
Suku Imerina yang merupakan suku terbesar di Madagaskar memiliki hubungan darah dengan kepulauan Nusantara. Diyakini terjadi hubungan kedua wilayah di abad ke-5 Masehi. Bahasa Imerina pun mirip dengan bahasa Dayak Maanyan di Kalimantan Tengah.
Rakyat Madagaskar juga sangat memahami kedekatan budaya dan kerinduan terhadap Nusantara. Anindita menceritakan, dalam forum resmi, Pemerintah Madagaskar selalu menyebut Indonesia dengan sebutan notre cousine éloignée atau ”saudara sepupu kami”.
Itu yang membedakan perlakuan terhadap Indonesia di Madagaskar. Menteri Pertahanan Madagaskar Rasolofonirina Beni Xavier pun mengikuti pendidikan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI dan menjaga hubungan baik dengan Indonesia.
Wilayah Afrika bagian selatan tersebut memang strategis dan layak dikembangkan menjadi bagian soft power Indonesia. Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Afrika Selatan Soegeng Raharjo mengatakan, keberadaan batik, Indomie, hingga mobil rakitan Indonesia untuk taksi dan berbagai komoditas diterima baik di Afrika Selatan. ”Keberadaan masyarakat Cape Malay yang merupakan keturunan Syekh Yusuf dari Makassar dan negara sekitarnya, termasuk Madagaskar, sangat penting untuk dirangkul Indonesia,” kata Soegeng yang terakhir menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk China.
Sesuai amanat Mukadimah UUD 45 tentang memperjuangkan perdamaian dunia, sangat layak Pemerintah Indonesia mengembangkan politik luar negeri yang aktif dan merangkul dengan soft power, termasuk membangun ikatan sosial, budaya, dan ekonomi dalam blok Persemakmuran Austronesia yang membentang dari Afrika, Nusantara, sebagian Asia Timur, Asia Tenggara, dan Kepulauan Pasifik Selatan sebagai satu entitas keluarga besar dalam pertalian sejarah dan budaya.
Hubungan budaya Austronesia tersebut tidak berbasis hubungan historis kolonisasi seperti yang terjadi dalam Persemakmuran Inggris, negara-negara Francophone, negara Lusophone, dan sejenisnya. Persaudaraan Austronesia tersebut adalah peluang diplomasi dan mengembangkan ekspansi ekonomi Indonesia yang diprediksi Price Water House Cooper di tahun 2040 menjadi kekuatan ekonomi nomor 4 dunia. Sudah waktunya Indonesia berpikir besar dan mengembangkan hegemoni damai dengan basis sosial budaya dan persaudaraan yang diawali di Madagaskar.