MANADO, KOMPAS – Guncangan gempa bumi bermagnitudo 7 terasa di Manado, Sulawesi Utara, pada Minggu (7/7/2019) malam, selama lebih kurang satu menit sebelum menghilang. Di sejumlah daerah lain di Sulut, dilaporkan kepanikan melanda warga yang berupaya menjauh dari potensi ancaman tsunami. Petugas pun berupaya menenangkan warga.
Guncangan di Manado terasa sekitar pukul 23.08 Wita. Tanah terasa bergoyang, tapi tidak sampai membuat warga kesulitan bergerak. Beberapa warga terlihat berlari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri dari kemungkinan reruntuhan.
Ilman (24), warga Kelurahan Malalayang I, Malalayang, Manado, sedang beristirahat saat gempa tiba-tiba terjadi. “Saya sampai merasa takut. Menurut saya, gempanya cukup besar (dibanding beberapa gempa sebelumnya),” katanya.
Tidak ada bangunan yang roboh. Warga segera kembali sesaat setelah guncangan tidak terasa lagi. Hingga satu jam setelah gempa, tidak terasa gempa susulan.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triono, melalui pernyataan tertulis, mengatakan episentrum gempa bermagnitudo 7 itu berjarak 182,2 kilometer di tenggara Manado dan 133 km di barat daya Ternate, Maluku Utara. Titik gempa di Laut Maluku dengan kedalaman 49 kilometer.
“BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami karena ada ancaman di beberapa wilayah berdasarkan pemodelan matematis, yaitu di Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara bagian selatan,” katanya.
BMKG mencatat, selama satu jam terjadi delapan kali gempa bumi susulan dengan kisaran magnitudo 3,5-4,9. Triono mengatakan, BMKG terus memantau kemungkinan gempa susulan serta tinggi muka air laut di enam stasiun pasang surut, yakni Bitung (Sulut), Tobelo, Ternate, Talibu, Jailolo, dan Xanana (Maluku Utara).
Status beberapa daerah di Sulut pun ditingkatkan menjadi siaga dan waspada tsunami, antara lain Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Utara, dan Bolaang Mongondow Selatan. Bitung satu-satunya yang berstatus siaga karena letaknya yang paling dekat dengan episentrum gempa.
Beberapa daerah di Maluku Utara juga berstatus waspada, antara lain Kota Ternate, Kota Tidore, dan kabupaten di Halmahera. Hingga kini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut maupun Badan Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) Sulut belum melaporkan adanya gelombang besar yang menerjang daratan.
Namun, dilaporkan bahwa warga Kecamatan Kema, Minahasa Utara, telah mengungsi ke Kecamatan Kauditan. Warga Bolaang Mongondow Timur pun juga mengungsi ke kantor bupati di Kecamatan Tutuyan. Warga yang panik berkumpul di daerah tersebut karena letaknya cenderung tinggi dan jauh dari tepi laut.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG di Stasiun Geofisika Kelas I Winangun, Manado, mengimbau agar petugas BMKG bisa menenangkan warga. “Tidak perlu ada evakuasi,” katanya.