Ancol Targetkan 50.000 Kerang Hijau Tumbuh di Laut
Oleh
J Galuh Bimantara
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS—Taman Impian Jaya Ancol menargetkan 50.000 ekor atau setara 1.000 kilogram kerang hijau hidup menyebar di dasar laut sepanjang pantai Ancol tahun ini. Keberadaan satwa bercangkang itu bermanfaat untuk menjernihkan laut serta memicu biota-biota lain hidup di sana, termasuk ikan dan kepiting.
Manajer Konservasi Sea World Ancol-Ocean Dream Samudra Taman Impian Jaya Ancol, dokter hewan Yus Anggoro S, menyebutkan, kerang hijau (Perna viridis) merupakan filter alami (filter feeder) air laut sehingga bisa memperbaiki kualitas air laut. “Dari eksperimen yang kami lakukan, satu kg kerang ini bisa menjernihkan 10 liter air laut dalam waktu satu jam,” tutur dia di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (7/7/2019).
Manfaat bagi lingkungan bakal diperoleh jika koloni kerang hijau membentuk hamparan (green mussel beds) di dasar laut. Hamparan kerang hijau juga bakal berfungsi sebagai tempat hidup biota laut lainnya, mengingat kerang hijau yang merupakan substrat keras jadi tujuan berbagai biota untuk tempat meletakkan telur. Hamparan itu juga jadi struktur tempat ikan-ikan kecil berlindung. Pada sisi lain, kerang hijau merupakan sumber makanan berbagai jenis ikan.
Artinya, selain mendapatkan laut yang lebih bersih, keanekaragaman hayati juga akan meningkat di laut dengan hamparan kerang hijau pada dasarnya. Itu belum terbayangkan jika melihat laut Teluk Jakarta sekarang. Limbah mencemari laut karena 13 sungai yang bermuara ke sana kerap membawa polutan bersumber dari permukiman atau industri.
Kondisi saat ini, dasar laut di utara Ancol berupa lumpur dan susah dihinggapi kerang hijau guna membentuk hamparan. Karena itu, Ancol membuat Program Restorasi Kerang Hijau di Laut Ancol dan tim mempelajari cara menumbuhkan kerang hijau.
Terdapat dua metode yang dipakai. Pertama, menebarkan kulit kerang hijau ke dasar laut. Teori menyatakan, satu kulit kerang hijau bisa menjadi media tumbuh sepuluh ekor kerang. Kedua, menyusun roster (semacam batako) dari beton di dasar laut. Permukaan kasar roster bisa jadi tempat pilihan kerang menempel.
Yus mengatakan, Ancol terinspirasi dari upaya merestorasi ekosistem laut di negara-negara lain yang juga menggunakan kerang-kerangan, antara lain kerang remis Perna canaliculus dalam proyek Revive our Gulf di Teluk Hauraki, Selandia Baru, serta kerang tiram (oyster) di Pelabuhan New York, Amerika Serikat. Program Restorasi Kerang Hijau di Laut Ancol direncanakan berjalan dalam skema tahun jamak sejak tahun lalu.
Program dimulai dengan eksperimen di dalam akuarium terlebih dahulu pada Februari 2018, dengan meletakkan 5 kg kerang hijau ke dalam akuarium Karantina Sea World Ancol. Air laut hasil backwash filter sebanyak 50 liter ditambahkan ke dalam akuarium itu. Air menjadi jernih setelah didiamkan selama satu jam, dan kandungan nitrat (NO3) menurun dari 13,5 miligram per liter menjadi 3,4 mg per liter.
Kegiatan selanjutnya, pemetaan dasar laut yang akan dijadikan tempat membiakkan kerang hijau, yaitu di sekitar Danau Monumen Ancol. Setelah itu, tim konservasi memasang alat buoy penanda (marker buoy) bulan Agustus di sebelas titik guna mengetahui tempat dengan laju pertumbuhan kerang hijau tertinggi. Akhirnya, satu titik didapatkan dan titik itu jadi fokus tim untuk program restorasi kerang hijau.
Pada Januari 2019, tiga buah rumpon roster beton disusun secara melingkar di titik yang ditentukan. Total ada 100 buah rooster. Kegiatan ini dilengkapi dengan penebaran kulit kerang hijau ke dasar laut. Setelah dua bulan penebaran, kerang hijau mulai tumbuh di dasar, di antara gundukan lumpur.
Dampak positif pada keanekaragaman hayati mulai terlihat. Banyak kepiting batu teramati di balik roster atau hamparan kerang, mengingat hewan ini memang memakan kerang hijau. Ada juga ikan-ikan kecil yang menempelkan mulut pada bagian roster yang sudah ditumbuhi polip kerang. Bulu babi terlihat berdiam di antara hamparan kerang. Ikan-ikan seperti golden travelly, sersan mayor, dan ketang-ketang berenang-renang di antara kerang hijau.
Jika Ancol berhasil menumbuhkan 1.000 kg atau 50.000 ekor kerang hijau di dasar laut tahun ini, dalam setiap jam ada 10.000 liter air laut yang tersaring menjadi lebih jernih, serta 2.020 mg nitrogen dalam air yang dibersihkan.
Untuk memperluas wawasan dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam program konservasi kerang hijau, Ancol akan menyelipkan acara penebaran kulit kerang hijau pada beragam kegiatan. Rika Sudranto, Division Head Ocean Dream Samudra dan Sea World Ancol, mengatakan, para peserta Camping under the Sea yang berkemah di dalam Sea World juga menebar kulit kerang pada Minggu pagi.
Peserta dengan rentang usia 6-12 tahun tersebut menebarkan 100 kilogram kulit kerang. “Kami harapkan setelah mengikuti kegiatan ini selain bisa belajar tentang biota dan keanekaragaman hayati laut Indonesia, anak-anak akan lebih memahami pentingnya melestarikan lingkungan serta mulai bisa mencintai lingkungan sejak dini,” ujar Rika.