logo Kompas.id
UtamaNaik Bingung, Turun Limbung
Iklan

Naik Bingung, Turun Limbung

Persoalan garam rakyat merupakan masalah laten tak tertuntaskan sejak puluhan tahun lalu. Masalah itu sudah ada sejak periode Orde Baru hingga Kabinet Kerja. Tali-temali persoalan garam rakyat tak pernah terselesaikan secara komprehensif dan tuntas.

Oleh
BANU ASTONO/Melati Mewangi/Kristi Utami/Abdullah Fikri Ashri
· 10 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SBNbBEQuL079po1r0bLgi0x-PFc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20190704IKI-Gudang-Garam-Nasional-di-Cirebon-17SILO.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Petani menggarap lahan garam di dekat Gudang Garam Nasional Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (4/7/2019). Gudang yang berkapasitas 2.000 ton itu belum berfungsi optimal. Padahal, saat ini, harga garam di tingkat petani anjlok hingga Rp 600 sampai Rp 300 per kilogram.

Persoalan garam rakyat merupakan masalah laten tak tertuntaskan sejak puluhan tahun lalu. Masalah itu sudah ada sejak periode Orde Baru hingga Kabinet Kerja. Tali-temali persoalan garam rakyat tak pernah terselesaikan secara komprehensif dan tuntas.

Naifnya, semua persoalan itu akhirnya menjadi beban petani garam, baik saat harga garam tinggi maupun anjlok. Lihat saja fakta yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, sekadar untuk mengingat betapa keuntungan itu tak pernah dinikmati petani garam rakyat tradisional.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000