Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia meminta para mitra binaannya terus menjaga kepercayaan. Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah itu diminta tidak melakukan wanprestasi demi kelancaran usaha ke depan.
Oleh
Samuel Oktora
·2 menit baca
KOMPAS/ SAMUEL OKTORA
Pemimpin Wilayah IV Bandung Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia, Dody Novarianto (kiri), Kepala Divisi Bisnis I Hafizah (nomor dua dari kiri), Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Pemeringkatan UMKM serta Konsultasi Manajemen Ceriandri Widuri (nomor tiga dari kiri), dan Pemimpin Cabang Bandung, Andri Septianto (kanan) mengunjungi Toko Chiva 306 mitra binaan Jamkrindo di Sentra Kerajinan Kulit Sukaregang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (5/7/2019).
GARUT, KOMPAS-Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia meminta para mitra binaannya terus menjaga kepercayaan. Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah itu diminta tidak melakukan wanprestasi demi kelancaran usaha ke depan.
“UMKM yang sudah mendapat amanah pembiayaan agar menjaga kepercayaan. Bila tidak tertib atau wanprestasi, apalagi masuk daftar hitam, mereka akan sulit mendapat akses modal dari lembaga keuangan mana pun,” kata Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Pemeringkatan UMKM serta Konsultasi Manajemen Perum Jamkrindo Ceriandri Widuri di Garut, Jawa Barat, Jumat (5/7/2019).
Ceriandri datang bersama Kepala Divisi Bisnis I Jamkrindo Hafizah Ishak, Pemimpin Wilayah IV Jamkrindo Bandung Dody Novarianto, dan Pemimpin Cabang Jamkrindo Bandung Andri Septianto, 4-5 Juli. Mereka datang ke sejumlah perajin kulit dan konfeksi di Sukaregang serta usaha pengolahan kopi di Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan, Garut.
KOMPAS/ SAMUEL OKTORA
Sejumlah jaket kulit yang dijual di Toko Chiva 306 mitra binaan Jamkrindo di Sentra Kerajinan Kulit Sukaregang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (5/7/2019).
Di Garut, Jamkrindo memberikan pinjaman kemitraan bagi 21 pelaku UMKM sebesar Rp 1,05 miliar sejak Desember 2018. Tiap debitur memperoleh pinjaman antara Rp 50 juta – 75 juta. Total, Perum Jamkrindo telah menyalurkan pinjaman kepada 2.333 mitra senilai Rp 82 miliar.
“Kalau UMKM ini mempunyai kualitas pinjaman kemitraan kategori baik (lancar), mereka dapat mengakses kredit yang lebih besar seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan nilai maksimal Rp 500 juta,” ujar Ceri.
Selain memberi pinjaman, Jamkrindo juga mendampingi pelaku usaha lewat pelatihan bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Pendampingan itu seperti tata manajemen keuangan yang baik, perbaikan aspek desain dan kualitas produk, dan strategi pemasaran.
Sementara itu, Hafizah meminta pemerintah daerah untuk ikut bersinergi memberdayakan UMKM. “UMKM tidak bisa dilepas. Mereka perlu dukungan untuk meningkatkan kapasitasnya. Misalnya, dalam hal pemasaran, bisa saja merangkul desainer menjadi sponsor jaket kulit Garut,” ujar Hafizah.
KOMPAS/ SAMUEL OKTORA
Salah satu produk kopi arabika kemasan mitra binaan Jamkrindo di Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (4/7/2019).
Dody Novarianto menuturkan, sampai saat ini, UMKM di Jabar yang mendapat pinjaman kemitraan dari Jamkrindo relatif masih kecil. “Oleh karena itu perlu sinergi pendampingan bagi mereka, salah satunya bersama pemda,” kata Dody.
Perajin di Sentra Kerajinan Kulit Sukaregang, Dikdik Sofyan (38) mengatakan, sudah merintis kerajinan kulit sejak 2009. Namun, dia baru kali ini menerima pinjaman dari Jamkrindo. “Salah satu manfaatnya, saya terbantu di sisi pemasaran. Kami bisa ikut pameran di luar negeri. Kalau biaya sendiri, ikut pameran dalam negeri saja sudah berat,” ujar Dikdik.