Gelar Doktor Kehormatan ITB untuk Pengusaha TP Rachmat
Institut Teknologi Bandung menganugerahkan gelar doktor kehormatan (”honoris causa”) kepada pengusaha Theodore Permadi Rachmat di Aula Barat ITB, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/7/2019). Pendiri Triputra Group itu dinilai berperan besar dalam merintis dan membangun industri manufaktur nasional.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Institut Teknologi Bandung menganugerahkan gelar doktor kehormatan (honoris causa) kepada pengusaha Theodore Permadi Rachmat di Aula Barat ITB, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/7/2019). Pendiri Triputra Group itu dinilai berperan besar merintis dan membangun industri manufaktur nasional.
Penganugerahan gelar doktor kehormatan kepada TP Rachmat dilangsungkan bersamaan dengan Peringatan 99 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia. Dalam kegiatan itu, Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan apresiasi kepada 28 orang yang mewakili individu dan kelompok dalam enam kategori penghargaan, yaitu Ganesa Prajamanggala Bakti Utama, Ganesa Widya Jasa Adiutama, Ganesa Widya Jasa Utama, Ganesa Wirya Jasa Adiutama, Ganesa Wirya Jasa Utama, dan penghargaan ITB Press.
Tim promotor yang diketuai Prof Andi Isra Mahyuddin menilai, Rachmat berkarya nyata menumbuhkembangkan budaya kerja unggul di sejumlah perusahaan yang pernah dipimpinnya. Sebelum mendirikan Triputra Group, Rachmat menjadi Presiden Direktur PT United Tractors dan PT Astra International.
Selain mendukung efisiensi dan efektivitas produksi, budaya kerja itu juga menanamkan nilai-nilai perusahaan serta karakter dan pola pikir karyawan. ”Perubahan budaya kerja dilaksanakan dengan mengedepankan pentingnya pengembangan modal insani,” ujar Andi.
Menurut Andi, karya dan kegiatan Rachmat bermakna dan bermanfaat untuk masyarakat, salah satunya menyediakan lapangan kerja. PT United Tractors, misalnya, menyerap sekitar 30.000 tenaga kerja. Sementara Triputra Group yang memiliki 140 perusahaan menyerap hingga 50.000 pekerja.
Rachmat juga dinilai peduli terhadap masalah bangsa dengan mendukung pengembangan industri biodiesel. Suami Like Rani Imanto itu turut mengabdikan waktu dan pemikirannya untuk kepentingan bangsa, antara lain lewat aktivitas di Dewan Ekonomi Nasional dan Komite Ekonomi Nasional.
”Dari rekam jejaknya, tim promotor berkesimpulan TP Rachmat memenuhi ketentuan Senat Akademik ITB untuk menerima gelar doktor kehormatan,” ujar Andi.
Rachmat tidak menyangka mendapatkan gelar itu. Penganugerahan gelar tersebut mengingatkannya saat diterima di Jurusan Teknik Mesin ITB pada 1961 dan lulus pada 1968.
”ITB mengajarkan saya nilai kepeloporan, perjuangan, pengabdian, dan keunggulan. Secara sadar atau tidak, saya mengamalkan nilai-nilai itu,” ujarnya.
ITB mengajarkan saya nilai kepeloporan, perjuangan, pengabdian, dan keunggulan. Secara sadar atau tidak, saya mengamalkan nilai-nilai itu.
Dalam membangun bisnis, Rachmat mengaku merekrut pekerja tidak hanya berdasarkan kompetensi, tetapi juga karakternya. Oleh karena itu, pekerja wajib memahami nilai-nilai perusahaan yang ditanamkannya.
”Keduanya harus dimiliki supaya komplet. Ini sangat penting untuk memajukan perusahaan,” ucapnya.
Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, Rachmat merupakan orang ke-13 yang mendapat gelar doktor kehormatan dari ITB. Penganugerahan gelar itu diharapkan mendorong profesional, pimpinan, dan pemilik perusahaan berkontribusi nyata untuk kesejahteraan bangsa.
”Semoga ini menjadi contoh untuk generasi penerus dalam memulai, mengelola, membesarkan, dan menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan,” ujarnya.