Pencarian Helikopter MI-17 di di Empat Lokasi Belum Berbuah Hasil
Pencarian Helikopter MI-17 yang diduga hilang di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, belum membuahkan hasil hingga Selasa (2/7/2019). Nasib 12 prajurit yang berada di helikopter itu belum diketahui hingga kini.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS- Pencarian Helikopter MI-17 yang diduga hilang di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, belum membuahkan hasil hingga Selasa (2/7/2019). Nasib 12 prajurit yang berada di helikopter itu belum diketahui hingga kini.
Komandan Distrik Militer 1702/Jayawijaya Letnan Kolonel Inf Candra Dianto saat dihubungi dari Jayapura, Selasa sore, mengatakan, tim fokus mencari di empat lokasi. Wilayah itu adalah Oksop, Okibab, Kwirok dan Okbak. Namun, proses pencarian menggunakan tiga helikopter yang terbang empat kali mengelilingi kawasan itu masih nihil.
Sebelumnya, helikopter bernomor registrasi HA-5138 lepas landas dari Bandara Oksibil pada Jumat (28/6/2019) pukul 11.44 WIT. Namun, lima menit kemudian, helikopter hilang kontak pada ketinggian 7.800 kaki. Seharusnya, helikopter pengangkut logistik untuk Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia dan Papua Niugini di Pegunungan Bintang itu dijadwalkan tiba di Sentani, Kabupaten Jayapura, pukul 13.11 WIT.
Helikopter itu berisi tujuh awak helikopter dan lima anggota Batalyon Infanteri 725/Waroagi. Tujuh awak itu meliputi Kapten CPN Aris, Letnan CPN Ahwar, Kapten CPN Bambang, Sersan Kepala Suriatnae, Prajurit Satu Asharulf, Prajurit Kepala Dwi Pur, dan Sersan Dua Dita Ilham. Sedangkan personel Yonif 725/Waroagi adalah Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddine, dan Prada Tegar Hadi Sentana.
"Rencananya kami akan melanjutkan pencarian pada Rabu (3/7) hingga ke daerah Okbob. Kemungkinan besar helikopter ini bermanuver untuk menghindari cuaca buruk melewati Okbop, " kata Candra.
Ia pun menyatakan TNI AD, telah meminta bantuan seluruh maskapai penerbangan sipil yang beroperasi dari Jayapura ke Pegunungan Bintang untuk mencari helikopter tersebut.
Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letnan Kolonel Inf Dax Sianturi saat ditemui di Jayapura mengatakan, kemungkinan besar alat pemancar sinyal milik Helikopter MI-17 tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, tim SAR tak bisa melacak keberadaan helikopter tersebut.
"Tim SAR di Oksibil, ibu kota Pegunungan Bintang, telah berkomunikasi dengan perwakilan warga di 34 distrik melalui radio single side band. Warga akan memberikan informasi ke tim SAR apabila menemukan helikopter ini, " tutur Dax.
Ia menambahkan, rencananya tim SAR akan menggunakan pesawat cesna yang dilengkapi dengan sistem radar yang canggih dalam pencarian Heli MI-17 melalui udara.
"Pesawat ini akan beroperasi di rute yang dilewati Heli MI-17 pada Rabu ini. Pesawat dapat melacak titik panas berdasarkan hasil pencitraan satelit, " tambahnya.