Pebalap MotoGP dari tim Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, akhirnya kembali ke podium teratas setelah memenangi balapan seri Belanda di Sirkuit TT Assen yang terkenal dengan julukan ”Katedral Kecepatan”, Minggu (30/6/2019).
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
ASSEN, MINGGU — Pebalap MotoGP dari tim Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, akhirnya kembali ke podium teratas setelah memenangi balapan seri Belanda di Sirkuit TT Assen yang terkenal dengan julukan ”Katedral Kecepatan”, Minggu (30/6/2019). Vinales telah menunggu momen yang juga menjadi kebangkitan Yamaha ini selama delapan bulan.
Pebalap asal Spanyol itu terakhir kali meraih podium teratas pada seri Australia yang berlangsung akhir Oktober 2018. Memasuki musim 2019, Vinales selalu kesulitan untuk bersaing di barisan depan dalam tujuh seri pertama. Ia sempat naik podium satu kali saat finis di urutan ketiga pada seri Spanyol awal Mei lalu.
Pada musim ini, Vinales juga tidak bisa menyelesaikan balapan tiga seri di Argentina, Perancis, dan Catalunya karena terjatuh. Pada seri Catalunya, ia bahkan sial dua kali. Ia terkena penalti dan harus start pada posisi keenam dari seharusnya posisi ketiga karena melakukan wheelie atau mengangkat roda depan saat menyelesaikan sesi kualifikasi. Pada saat balapan, ia terjatuh dalam kecelakaan yang melibatkan empat pebalap, termasuk rekan satu timnya, Valentino Rossi.
Namun, keberuntungan menghampirinya di Assen. Balapan itu pada awalnya dikuasai duo pebalap tim Suzuki Ecstar, Alex Rins dan Joan Mir. Drama terjadi ketika Alex Rins tergelincir pada putaran ketiga hingga terjatuh dan Mir melakukan kesalahan. Pertarungan antara Fabio Quartararo (Petronas Yamaha), Marc Marquez (Repsol Honda), dan Vinales pun dimulai.
Quartararo yang juga start pada posisi terdepan untuk pertama kalinya bisa memimpin balapan dalam beberapa putaran. Namun, pebalap asal Perancis itu beberapa kali terlihat kesulitan menjaga kestabilan motornya.
”Saya bisa memimpin balapan untuk pertama kalinya, saya sudah senang. Sekarang saya ingin mengistirahatkan lengan saya,” ujarnya seperti dikutip Motorsport.
Selama melaju di lintasan, Quartararo juga menahan rasa sakit pada lengannya yang sempat dioperasi pada awal Juni. Cedera pada lengannya itu terjadi ketika ia mengikuti seri Italia. Meski demikian, tetap bisa naik ke podium sebagai peringkat ketiga di Assen dalam kondisi seperti ini merupakan pencapaian luar biasa.
Ketika Quartararo menyerah dan menjaga posisinya di urutan ketiga, balapan tinggal menyajikan pertarungan antara Marquez dan Vinales. Marquez, yang memenangi seri Belanda musim lalu, masih sangat tangguh dan Vinales baru bisa menyalipnya pada putaran ke-14. Vinales pun mencapai garis finis lebih dulu dan menyelesaikan balapan dalam waktu 40 menit 55,415 detik.
”Saya merasa sangat senang dan mimpi saya terwujud,” kata Vinales. Selama kariernya di MotoGP sejak 2015, ini merupakan kemenangan keenamnya. Ini juga menjadi kemenangan pertama Yamaha pada musim ini.
Sejak 2004, Yamaha berjaya di Assen berkat kepiawaian Rossi. Pebalap Italia itu memenangi balapan di Assen sebanyak tujuh kali dan terakhir kali pada 2017. Namun, pada balapan kemarin, Rossi tidak bisa finis karena bertabrakan dengan pebalap tim Honda Idemitsu, Takaaki Nakagami.
Sementara Marquez pun sudah merasa puas berada di urutan kedua. Oleh karena itu, ia sengaja tidak memaksakan diri pada putaran-putaran terakhir. Poin yang ia peroleh di Assen cukup untuk mempertahankan posisinya di puncak klasemen musim ini. Marquez telah memenangi empat seri pada musim ini dan mengantongi 160 poin, jauh meninggalkan Andrea Dovizioso (Ducati) pada peringkat kedua dengan 116 poin.
”Ini sudah seperti kemenangan, kami berhasil menambah keunggulan (perolehan poin),” kata Marquez. Ia menyadari bahwa para pebalap Yamaha cukup tangguh sejak sesi latihan. Oleh karena itu, Marquez sengaja memakai ban belakang berkompon lunak sejak awal balapan untuk menambah kecepatan.(AFP)