Sekitar 1,3 juta warga Kabupaten Malang, Jawa Timur, memberikan suaranya dalam pemilihan kepala desa serentak, Minggu (30/6/2019). Pemungutan suara ini dilaksanakan di 269 Tempat Pemungutan Suara di 269 desa yang tersebar di 33 kecamatan.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS-Sekitar 1,3 juta warga Kabupaten Malang, Jawa Timur, memberikan suaranya dalam pemilihan kepala desa serentak, Minggu (30/6/2019). Pemungutan suara ini dilaksanakan di 269 Tempat Pemungutan Suara di 269 desa yang tersebar di 33 kecamatan.
Waktu pemilihan digelar mulai pukul 07.00-13.00. Jumlah tempat pemungutan suara (TPS) disesuaikan dengan jumlah desa. Total ada 858 orang calon kepala desa yang bertarung untuk menjadi pemenang.
Sekitar 1,3 juta warga Kabupaten Malang, Jawa Timur, memberikan suaranya dalam pemilihan kepala desa serentak
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Malang Suwadji mengatakan, ini merupakan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak gelombang ke-3. Pilkades Gelombang ke-1 dilakukan tahun 2017 dan Gelombang ke-2 tahun 2018.
"Pilkades serentak akan dilaksanakan lagi tahun 2023, yakni kembali gelombang ke-1 lagi," katanya.
Menurut Suwadji, pilkada serentak secara bergelombang ini sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Desa, berikut Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri terkait. Dengan jumlah 269 desa, menjadikan Malang sebagai kabupaten penyelenggara pilkades serentak terbanyak di Jawa Timur. Kabupaten Malang memiliki penduduk 2,4 juta jiwa (terbanyak di Jawa Timur) dengan luas wilayah 3.536 kilometer persegi (terluas kedua setelah Banyuwangi).
"Sebelumnya ada Kabupaten Tulung Agung mencapai 200 desa lebih yang menyelenggarakan pilkades serentak, kalau tidak salah 218 desa. Masih banyak kami karena Malang wilayahnya memang luas dan penduduknya banyak," ucapnya.
Berdasarkan pantauan Kompas warga cukup antusias menggunakan hak pilihnya. Di TPS Desa Watugede, Kecamatan Singosari, misalnya, warga sudah berdatangan ke TPS sejak pukul 07.00. Mereka duduk berdasarkan dusun masing-masing yang berjumlah tiga buah.
Untuk menghindari hal tidak diinginkan, pihak keamanan sudah melakukan langkah antisipasi. Kepolisian Resor Malang telah melakukan apel dan pergeseran pasukan pengamanan pilkades di 252 desa yang menyelenggarakan pilkades.
Sebanyak 2.469 personel kepolisian dan 650 TNI diterjunkan untuk mengamankan jalannya pemilihan. Polres Malang juga melibatkan personel dari polres wilayah tetangga untuk membantu pengamanan, seperti Kediri, Lumajang, dan Pasuruan.
Kepala Polres Malang Ajun Komisaris Besar Yade Setiawan mengatakan, berdasarkan hasil pemetaan kerawanan terdapat 2 desa kategori sangat rawan dan 13 desa rawan. "Sehingga perlu dilakukan upaya untuk menetralisir & mereduksi kerawanan tersebut sehingga seluruh wilayah menjadi aman," ujarnya. Ujung berharap semua pihak bersinergi untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat agar ikut serta menjaga situasi tetap kondusif.
Demikian pula petugas pengamanan TPS harus mengenali lingkungan dan memberdayakan potensi masyarakat yang ada di wilayah masing-masing guna ikut membantu pengamanan pilkades.