Helikopter MI-17 Belum Ditemukan di Pegunungan Bintang
Upaya pencarian Helikopter MI-17 yang hilang kontak di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang pada Jumat belum membuahkan hasil. Nasib 12 penumpang helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 belum diketahui hingga Minggu (30/6/2019).
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Upaya pencarian helikopter MI-17 yang hilang kontak di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Jumat belum membuahkan hasil. Nasib 12 penumpang helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 itu belum diketahui hingga Minggu (30/6/2019).
Dari pantauan Kompas, tampak 25 anggota tim SAR tambahan dengan pesawat CN-235 milik TNI Angkatan Udara lepas landas dari Pangkalan Udara Silas Papare, Jayapura, pada Minggu ini sekitar pukul 11.00 WIT.
Dua puluh lima orang ini terdiri atas 21 personel Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih dan 4 personel dari kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jayapura.
Tim itu membawa peralatan khusus untuk mendaki Gunung Mol dan Gunung Akrop dengan ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang. Dilaporkan, di dua lokasi itu warga setempat melihat helikopter MI-17 pada pukul 12.00 WIT.
Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel (Inf) Dax Sianturi saat ditemui di Pangkalan Udara Silas Papare, Jayapura, mengatakan, upaya pencarian melalui udara dan darat hingga Minggu terpaksa dihentikan sekitar pukul 15.00 WIT.
”Kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk melanjutkan upaya pencarian helikopter MI-17 melalui udara dan darat. Tim akan melanjutkan pencarian pada Senin (1/7/2019) ini,” kata Dax.
Komandan Komando Resor Militer 172/Praja Wira Yakti Kolonel (Inf) Binsar Sianipar mengatakan, tim SAR gabungan yang mencari helikopter MI-17 telah berada di Kampung Mimim, Distrik Oksop.
”Tim yang berjumlah sekitar 50 orang ini bermalam di Kampung Mimim. Kampung ini terletak di kaki Gunung Mol dan berada di ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut,” ujar Binsar.
Ia menambahkan, upaya pencarian helikopter MI-17 juga diperluas ke dua daerah di Kabupaten Jayapura, yakni Airu dan Lereh. Sebab, ada sejumlah warga yang melihat ada pesawat melintasi di dua daerah itu.
”Kami menerjunkan dua tim ke Airu dan Lereh. Setiap tim berjumlah 30 personel. Hal ini untuk mengecek kebenaran informasi tersebut,” ujarnya.
Diketahui helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 lepas landas dari Bandara Oksibil pada Jumat (28/6/2019) pukul 11.44 WIT. Kemudian, helikopter dilaporkan hilang kontak pukul 11.49 WIT pada ketinggian 7.800 kaki.
Kami menerjunkan dua tim ke Airu dan Lereh. Setiap tim berjumlah 30 personel. Hal ini untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. (Binsar Sianipar)
Seharusnya helikopter yang mengangkut logistik untuk Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia dan Papua Niugini di Pegunungan Bintang itu dijadwalkan tiba di Sentani, Kabupaten Jayapura, pukul 13.11 WIT.
Adapun penumpang helikopter terdiri dari tujuh awak helikopter dan lima anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 725/Woroagi. Tujuh awak itu meliputi Kapten CPN Aris, Letnan CPN Ahwar, Kapten CPN Bambang, Sersan Kepala Suriatnae, Prajurit Satu Asharulf, Prajurit Kepala Dwi Pur, dan Sersan Dua Dita Ilham. Personel Yonif 725 meliputi Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddine, dan Prada Tegar Hadi Sentana.