Dua striker andalan tim nasional Uruguay Luis Suarez dan Edinson Cavani (kanan) menjalani latihan di Stadion Barradao, Salvador, Brasil, Jumat (28/6/2019), sebagai persiapan laga perempat final Copa America kontra Peru. Laga babak delapan besar itu akan berlangsung di Arena Fonte Nova, Salvador, Brasil, Minggu (30/6) pukul 02.00 WIB.
SALVADOR, JUMAT – Duel Uruguay versus Peru di perempat final Copa America 2019 di Arena Fonte Nova, Salvador, Brasil, Minggu (30/6/2019), menjanjikan banyak gol. Ini merupakan laga yang menampilkan barisan “predator” alias pemburu gol tertajam di Amerika Selatan, yaitu antara lain Edinson Cavani dan Luis Suarez di Uruguay serta Paolo Guerrero yang membela Peru.
Ketiganya merupakan striker yang paling ditakuti di Copa America Brasil 2019 ini. Cavani dan Suarez masing-masing telah mengemas dua gol dan bercokol di puncak pemain tersubur di Brasil sejauh ini. Jika digabung dengan penampilannya di klubnya masing-masing sepanjang musim lalu, keduanya telah mengemas total 52 gol. Suarez mencetak 25 gol untuk Barcelona, adapun Cavani 32 gol di Paris Saint-Germain.
Berkat penampilan keduanya, “La Celeste”—julukan timnas Uruguay—menjadi tim nomor dua tersubur di Brasil, yaitu dengan koleksi total tujuh gol dari dua laga. Produktivitas itu hanya kalah dari tuan rumah, Brasil, yang mengumpulkan delapan gol. Namun, berbeda dengan Brasil, yang sempat ditahan Venezuela 0-0, La Celeste tidak pernah gagal membuat gol di setiap laga di Copa America 2019 ini.
Dalam situasi sulit sekali pun, seperti misalnya saat menghadapi Chile yang tampil spartan di penyisihan grup C, Uruguay menemukan cara untuk mengoyak jala gawang lawan-lawannya. Saat itu, Cavani yang menjadi penentu, yaitu lewat sundulan kepala yang menjadi ciri khas keunggulannya. “Suarez dan Cavani tidak tergantikan (di La Celeste),” ujar Oscar Tabarez, pelatih Uruguay, beberapa waktu lalu.
Tabarez, yang telah melatih La Celeste selama 13 tahun terakhir, meyakini, keduanya masih mampu mencetak gol lebih banyak. Untuk itu, pelatih yang dijuluki “Sang Maestro” oleh pers Uruguay itu tidak canggung menduetkan keduanya di lini depan meskipun Cavani dan Suarez memiliki karakter yang nyaris sama. Kedua striker jangkung itu kerap disebut sebagai “duo perkasa” di La Celeste.
“Mengingat tingginya level penampilan mereka akhir-akhir ini, kita bisa berharap lebih pada mereka,” ujar Tabarez.
AFP/NELSON ALMEIDA
Striker tim nasional Peru Paolo Guerrero (kiri) dan gelandang serang Christian Cueva saat sesi latihan di Sao Paulo, Brasil, Selasa (25/6/2019), dalam persiapan menjalani laga perempat final Copa America melawan Uruguay. Laga babak delapan besar itu akan berlangsung di Arena Fonte Nova, Salvador, Brasil, Minggu (30/6) pukul 02.00 WIB.
Suarez, yang telah mengemas 58 gol untuk Uruguay, berjanji pihaknya bakal sekuat tenaga memenangi laga itu. “Kami adalah salah satu tim potensial juara. Kami Uruguay, tim terbanyak juara turnamen ini (15 kali). Kami perlu menunjukkan itu dengan terus memenangi laga demi laga,” ujar pencetak gol tersubur sepanjang sejarah La Celeste itu berikhtiar.
Di kubu sebaliknya, Guerrero enggan dibayang-bayangi kedua pemain tim lawan itu. Meskipun tidak segarang Suarez dan Cavani, Guerrero tengah tajam akhir-akhir ini. Striker klub Brasil, Internacional, itu mencetak sembilan gol sejak April lalu atau seusai dicabutnya skorsing 14 bulan menyusul skandal kokain. Guerrero ingin memulihkan namanya itu dengan tampil baik di Copa America 2019.
Menurut Guerrero, duel kontra Uruguay merupakan peluang menebus kekalahan 0-5 dari Brasil dari penyisihan grup A. Peru, peserta Piala Dunia Rusia 2018 lalu, merupakan tim peringkat ketiga terbaik di tiga grup Copa America 2019. “Kami memiliki laga ‘ulangan’ di mana kami bisa tampil lebih baik dan mengoreksi kesalahan sebelumnya,” ujar Guerrero.
Pembuktian diri
Di luar ketiganya, masih ada satu pemain lainnya yang berpotensi menjadi pembeda di laga ini, yaitu Federico Valverde. Gelandang 20 tahun Uruguay itu juga menjadikan Copa America Brasil sebagai ajang pembuktian diri. Valverde dibeli klub kaya raya Spanyol, Real Madrid, pada 2017 lalu sebagai investasi. Namun, ia tersisih dan lebih sering dipinjamkan ke klub lain seperti Deportivo La Coruna.
Pada awal musim 2018-2019, ia sempat mencuri perhatian Julen Lopetegui, mantan pelatih Real Madrid. Valverde pun diplot menjadi pemain inti di skuad Real. Namun, sayang, rencana itu urung terwujud karena Lopetegui keburu didepak Real dan digantikan Santiago Solari sebelum akhirnya beralih ke Zinedine Zidane hingga saat ini.
“Kami harus bersiap diri, khususnya secara mental, di laga ini. Peru adalah tim yang kuat dan sulit dihadapi. Mereka tangguh di duel atas dan punya pemain bintang seperti Paolo Guerrero. Kami harus waspada,” ujar Valverde dikutip Depor.com. (AP/AFP)
