Penerbangan Silangit-Kuala Lumpur Dorong Pariwisata Toba
Penerbangan internasional jurusan Silangit-Kuala Lumpur yang beroperasi kembali dalam satu bulan terakhir menggairahkan pariwisata Danau Toba, Sumatera Utara. Tingkat keterisian penerbangan itu 65 persen dari kapasitas 180 penumpang.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
TARUTUNG, KOMPAS — Penerbangan internasional jurusan Silangit-Kuala Lumpur yang beroperasi kembali dalam satu bulan terakhir menggairahkan pariwisata Danau Toba, Sumatera Utara. Tingkat keterisian penerbangan itu 65 persen dari kapasitas 180 penumpang. Pemerintah daerah menyambutnya dengan membuat atraksi wisata rutin dan membenahi destinasi untuk menyambut wisatawan asing.
”Penerbangan internasional Silangit-Kuala Lumpur menjadi mesin utama meningkatkan kunjungan turis asing ke Danau Toba. Dengan penerbangan ini, tidak hanya turis dari Malaysia yang datang, tetapi juga turis Eropa dan China yang sedang berlibur di Malaysia,” tutur Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Jumat (28/6/2019).
Penerbangan dari Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara ke Kuala Lumpur, Malaysia, yang dilayani maskapai AirAsia kembali dibuka 24 Mei lalu. Penerbangan yang pertama kali dibuka pada Oktober 2018 itu sempat ditutup pada 1 Maret 2019 karena alasan komersial.
Rapidin mengatakan, Bandara Silangit merupakan penopang utama pariwisata Danau Toba. Selain penerbangan internasional, bandara itu juga melayani penerbangan domestik ke Jakarta dan Medan.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Samosir bersama pelaku usaha pariwisata terus membenahi destinasi dan akomodasi wisata. ”Kami fokus membenahi destinasi yang dilintasi wisatawan dari Bandara Silangit hingga ke Pulau Samosir, seperti Menara Pandang Tele, Hutan Pinus Tele, dan Pantai Pasir Putih Parbaba,” ujar Rapidin.
Rumah sewa atau homestay milik masyarakat pun semakin banyak, khususnya di Kecamatan Pangururan, Sianjur Mulamula, dan Simanindo. Pemerintah membantu memfasilitasi pembuatan homestay yang bersih dan nyaman bagi wisatawan.
”Homestay itu pun tidak hanya diminati wisatawan lokal, tetapi juga turis asing,” ucap Rapidin.
Manajer Stasiun AirAsia Silangit Andy Syahputra menyebutkan, tingkat keterisian penerbangan internasional Silangit-Kuala Lumpur dalam satu bulan ini rata-rata 65 persen dari total kapasitas 180 orang. ”Kami membuka penerbangan empat kali seminggu, pada Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu,” ujarnya.
Andy mengatakan, AirAsia membuka penerbangan tersebut untuk menopang pariwisata Danau Toba. Karena itu, mereka terus mempromosikan penerbangan tersebut dan menawarkan tiket dengan harga murah, dari Rp 200.000 hingga Rp 400.000 per orang.
Kami membuka penerbangan empat kali seminggu, pada Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.
Manajer Layanan Operasi dan Pemeliharaan Bandara Silangit Ermansyah Saragih mengatakan, penerbangan internasional di Bandara Silangit mempunyai prospek yang baik. Mereka mendukung berbagai layanan dalam penerbangan internasional, seperti imigrasi, bea cukai, dan karantina. Infrastruktur juga dibenahi, seperti perpanjangan landas pacu, perluasan terminal penumpang, dan peningkatan kapasitas apron.
Di tengah peningkatan penerbangan internasional, kata Ermansyah, jumlah penumpang domestik di Bandara Silangit menurun akibat tingginya harga tiket penerbangan domestik. Jumlah penumpang pada semester pertama tahun ini berkurang sekitar 8,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.