Selain Virgil van Dijk dan Matthijs de Ligt, Belanda juga bertaburan bek tangguh. Mereka diincar klub-klub top di Eropa. Ada keyakinan mereka akan berkembang sama baiknya seperti Van Dijk dan De Ligt.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·5 menit baca
Keberhasilan bek Belanda, Virgil van Dijk, bersama Liverpool dan Matthijs de Ligt bersama Ajax Amsterdam ternyata menjadi berkah bagi bek Belanda lainnya. Mereka menjadi incaran klub-klub top Eropa dan digadang-gadang dapat berkembang seperti Van Dijk dan De Ligt.
Van Dijk memiliki peranan yang besar dalam mengantar Liverpool menjuarai Liga Champions dan membawa ”The Reds” duduk di peringkat kedua Liga Premier Inggris. Musim lalu, Van Dijk bermain sebanyak 50 laga selama 4.465 menit.
Sementara De Ligt mampu mengantar Ajax Amsterdam menjuarai Liga Belanda dan Piala Belanda. Ia juga turut berperan besar dalam membawa Ajax melaju hingga semifinal Liga Champions. Di usianya yang masih 19 tahun, De Ligt dipercaya Pelatih Ajax Erik ten Hag menjadi kapten tim dan bermain selama 4.848 menit dalam 55 pertandingan di semua kompetisi.
Melihat kemampuan De Ligt musim lalu, ia pun diincar oleh sejumlah klub top Eropa, seperti Juventus, Barcelona, Manchester United, Paris Saint-Germain, Manchester City, dan Liverpool. Dalam waktu dekat, ia dikabarkan segera merapat ke Juventus setelah mencapai kesepakatan harga dan nilai kontrak.
Ketika kedua pemain tersebut bersama di tim nasional Belanda, mereka menjadi palang pintu yang sulit ditembus lawan. Di bawah asuhan Ronald Koeman, tim Oranye mampu melaju hingga final Liga Nasional Eropa sebelum dikalahkan tuan rumah Portugal.
Kedua pemain tersebut tidak hanya pandai mematahkan serangan lawan, tetapi juga mumpuni untuk membantu serangan, bahkan mencetak gol. Musim ini, Van Dijk mencetak 6 gol dan 4 asis bagi Liverpool, sementara De Ligt mencetak 7 gol serta 4 asis bagi Ajax.
Dalam wawancara dengan The Guardian, Koeman merasa terbantu dengan memiliki kedua pemain tersebut. Belanda bukan tipe tim yang suka bertahan. Mereka memiliki gaya bermain total football yang terus berusaha menekan lawan.
”Mereka adalah pemain bertahan terbaik. Dengan memiliki De Ligt dan Virgil (Van Dijk), kami dapat membangun permainan dari bawah,” ujar Koeman sebelum partai final Liga Nasional Eropa.
Ia mengibaratkan sebuah permainan sepak bola seperti rumah. Dalam membangun rumah selalu dimulai dari lantai dan bukan dari atap. Karena itu, peran kedua pemain tersebut sangat besar dalam permainan Belanda.
Berburu bek Belanda
Melihat penampilan kedua pemain tersebut, klub top Eropa pun mulai berburu bek dari Belanda. Liverpool yang sudah memiliki dua bek Belanda, yakni Van Dijk dan Ki-Jana Hoever, seperti ketagihan. Pada Kamis (27/6/2019), mereka merekrut pemain muda Belanda yang bermain untuk PEC Zwolle, Sepp van den Berg, yang masih berumur 17 tahun dengan harga 1,3 juta euro atau sekitar Rp 20 miliar.
Musim lalu, ia bermain selama 1.305 menit dalam 20 pertandingan di semua kompetisi. Van den Berg ikut mengantar Zwolle berada di posisi ke-13 Eredivisie atau kasta tertinggi Liga Belanda.
Permainan Van den Berg dipandang sama seperti De Ligt ketika masih berumur 17 tahun. Selain memiliki kemampuan bertahan yang baik, ia juga dapat membantu serangan. Salah satu keunggulan Den Berg ialah memiliki umpan yang akurat.
Selain Liverpool, Van den Berg juga diminati Ajax, PSV Eindhoven, dan Bayern Muenchen. Namun, pada akhirnya ia lebih memilih ke Anfield. Salah satu alasannya, Liverpool sering memberikan kepercayaan pada kemampuan lulusan akademinya, dan juga karena keberadaan Juergen Klopp.
”Bagi saya, ini adalah klub terbesar di dunia dan ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya sangat bersemangat,” ujar Van den Berg.
Kemungkinan besar Van den Berg akan bergabung terlebih dulu dengan tim akademi klub. Ia diharapkan dapat mengikuti jejak Ki-Jana. Pada usianya yang masih berumur 17 tahun, Ki-Jana telah mendapatkan kepercayaan Klopp bermain bersama tim senior sebanyak satu kali, yakni saat melawan Wolverhampton Wanderers di Piala FA.
Dalam pertandingan tersebut, Ki-Jana terlihat tidak canggung sehingga ia dipercaya berada di lapangan selama 84 menit. Pemain kelahiran Amsterdam tersebut juga telah bermain untuk tim nasional Belanda U-15 hingga U-17. Bersama timnas U-17, ia menjuarai Piala Eropa U-17 setelah mengalahkan Italia U-17 dengan skor 4-2 pada 19 Mei 2019.
Sebelum merekrut Van den Berg, Liverpool juga mengincar Xavier Mbuyamba (17) yang sedang uji coba di Chelsea. Musim lalu, ia tampil sebanyak 11 pertandingan untuk MVV Maastricht di kasta kedua Liga Belanda.
Mbuyamba dinilai dapat menjadi penerus Van Dijk. Selain Liverpool dan Chelsea, ia juga dipantau Celtic, Bayern Muenchen, dan Porto.
Raksasa Spanyol, Barcelona, juga telah merekrut bek kanan asal Belanda, Mike van Beijnen, dari NAC Breda dengan status bebas transfer. Pemain 20 tahun tersebut diikat dengan kontrak selama dua tahun dan klausul pembelian senilai 100 juta euro.
Sementara Manchester United yang mulai menyerah dalam mengejar bek kanan Crystal Palace, Aaron Wan-Bissaka, bergerak untuk mengalihkan perhatiannya. Harga Wan-Bissaka dinilai terlalu mahal, yakni 40 juta poundsterling atau sekitar Rp 717 miliar.
”Setan Merah” mulai membidik bek kanan PSV Eindhoven, Denzel Dumfries. Bek berusia 23 tahun tersebut ditaksir bernilai 25 juta poundsterling atau sekitar Rp 448 miliar.
Musim lalu, Dumfries bermain selama 3.795 menit dalam 43 pertandingan di semua kompetisi. Ia juga turut bermain bersama tim nasional Belanda pada partai final Liga Nasional Eropa.
Koeman mengakui, Belanda selalu menghasilkan pemain muda yang bagus karena memiliki sistem pembinaan usia dini yang terprogram. Ia melihat ada empat hingga lima pemain muda yang membawa tim nasional Belanda U-17 juara Piala Eropa U-17 memiliki kemampuan yang bagus. Namun, Koeman tidak buru-buru memanggil mereka ke timnas senior.
Pemain tersebut akan dipantau selama dua hingga tiga tahun. Jika semua berjalan baik, mereka akan dibawa ke timnas senior. Melihat perkembangan pemain muda Belanda, para pencari bakat klub-klub top Eropa diperkirakan terus berburu di negeri kincir angin tersebut. (AFP)