JAKARTA, KOMPAS — Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Utara sedang mengurus surat keterangan domisili sementara atau SKDS bagi 3.800-an pendatang yang memilih tetap berkartu tanda penduduk daerah asal. Memiliki SKDS penting agar para penduduk nonpermanen bisa mengakses layanan di DKI Jakarta yang memerlukan dokumen kependudukan.
”Jadi, kebutuhan dokumen kependudukannya terpenuhi,” ucap Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil) Jakarta Utara Erik P Sinurat pada Selasa (25/6/2019). Bagi Pemerintah Provinsi DKI, SKDS menunjang tertib kependudukan sehingga pemerintah daerah tahu mana penduduk ber-KTP DKI dan mana penduduk ber-KTP non-DKI.
Erik menyebutkan, hasil pendataan sementara menunjukkan bahwa terdapat sekitar 7.300 penduduk nonpermanen di Jakarta Utara, tetapi dengan data yang masih perlu diverifikasi. Penduduk yang datanya sudah lengkap adalah yang sedang diproses SKDS-nya, yaitu 3.800-an pendatang. Namun, jumlah ini diperkirakan masih bertambah.
Syarat mendapatkan SKDS yaitu menyiapkan salinan KTP, kartu keluarga (KK), serta surat pengantar RT dan RW, lalu diurus ke kelurahan domisili masing-masing. Surat diambil di kelurahan ketika sudah jadi. Namun, Sudin Dukcapil Jakarta Utara akan membuat pos pelayanan bina kependudukan (biduk) khusus di RW 002 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Rabu (26/6/2019) ini, pukul 15.00 hingga sekitar pukul 19.00.
Lokasi itu menjadi perhatian karena dekat dengan tempat-tempat bisnis, seperti restoran dan pabrik, termasuk yang ada di Jakarta Timur. Pegangsaan Dua diperkirakan menjadi tujuan tinggal pendatang yang ingin bekerja di tempat-tempat itu. Di pos layanan biduk tadi, para penduduk nonpermanen yang sebelumnya sudah mengajukan permohonan bisa mengambil SKDS. Mereka yang baru mengajukan permohonan juga akan dilayani. Layanan dibuka mulai sore agar mereka tidak perlu libur bekerja.
Selain itu, lanjut Erik, pihaknya berencana membuka pos layanan biduk di Apartemen Robinson, Kecamatan Penjaringan. Sasaran utama di sini adalah pendataan warga negara asing.
Meskipun angka belum final, Erik memprediksi jumlah pendatang setelah Lebaran tahun ini menurun dibandingkan pada tahun lalu. Tren sudah terlihat sejak 2018 ketika Sudin Dukcapil juga menggelar layanan biduk sesudah Lebaran. Saat itu, ada 17.811 pendatang baru, turun dibandingkan jumlah pendatang baru setelah Lebaran 2017 yang sebanyak 20.000-an jiwa.
Kepala Satuan Pelaksana Administrasi Kependudukan Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing, Edi Sugiantoro mencontohkan, tidak ada lonjakan permintaan pembuatan SKDS yang masuk ke kantor kelurahan. Padahal, Sukapura biasanya dituju para pendatang untuk tinggal mengingat kelurahan ini dekat dengan pabrik-pabrik di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda.
”Dari pengamatan, banyak kontrakan dan kos yang kosong,” ujar Edi. Ia menduga hal ini lantaran sejumlah pabrik tidak lagi beroperasi di KBN karena berbagai alasan, termasuk pindah ke lokasi di luar Jakarta.