PETALING JAYA, SELASA – Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) mendukung inisiatif ASEAN untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 mendatang. Sejumlah negara di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia, dinilai memiliki kapasitas cukup untuk menyelenggarakan pesta sepak bola terbesar di dunia itu.
“AFF menyambut baik langkah para pemimpin negara di kawasan ini (ASEAN) yang telah mengumumkan dukungannya untuk meluncurkan penawaran bersama sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Sebagai kawasan ekonomi terbesar ketiga di Asia, ASEAN punya potensi untuk menggelar Piala Dunia yang sukses,” ujar Presiden AFF Khiev Sameth seperti dilansir di situs AFF, Senin (24/6/2019).
Sebelumnya, Ketua ASEAN Prayut Chan-o-cha, pada Minggu, berkata, negara-negara yang tergabung di ASEAN sepakat mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Kesepakatan itu muncul di dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Bangkok, Thailand, yang juga dihadiri Presiden RI Joko Widodo.
“Saya ingin menginformasikan ke warga ASEAN bahwa hari ini sepuluh pemimpin negara di kawasan ini berbagi kesamaan harapan untuk mengembangkan tawaran sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034,” ungkap Prayut yang juga menjabat Perdana Menteri Thailand.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, seperti dilansir Bernama, berkata, negara-negara di Asia Tenggara tidak akan pernah punya kesempatan menggelar Piala Dunia jika melakukan pengajuan secara individual. “Namun, dengan bersama-sama, sebagai negara-negara di ASEAN, kita bisa menggelar Piala Dunia,” ujarnya penuh harap.
Mohamad berharap ASEAN meniru Jepang dan Korea Selatan yang sukses menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia edisi 2002 silam. Itulah kali pertama Piala Dunia digelar di lebih dari satu negara secara bersamaan. Pada edisi 2026, turnamen itu bahkan akan digelar di tiga wilayah berbeda, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Mulai edisi itu, Piala Dunia akan diikuti 48 tim peserta, dari biasanya 32 tim. “Kita harus segera melakukan studi mendalam dan lobi-lobi (ke FIFA). Kita harus mendapatkan dukungan dari Asia dan tidak bertempur (bertarung mengajukan diri sebagai tuan rumah) dengan negara lain di kawasan ini,” ujar Sekretaris Jendral Federasi Sepak Bola Malaysia Stuart Ramalingam.
Meskipun cukup prospektif, ASEAN dinilai bakal mendapatkan tantangan berat dan sulit dalam upayanya mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Menurut James Walton, analis ASEAN dari Deloitte, tantangan itu antara lain adalah ambisi besar China dan menyatukan sepuluh negara di Asia Tenggara dalam tender tuan rumah Piala Dunia itu.
China, raksasa ekonomi dunia saat ini, juga berambisi menggelar Piala Dunia pada 2030 atau 2034. China lebih dijagokan untuk memenangi tawaran itu mengingat hebatnya ekonomi dan infrastruktur sepak bola mereka. “Jika mereka mengajukannya, bakal luar biasa sulit bagi ASEAN untuk bisa menandinginya. Di sisi lain, semakin banyak negara, maka kian banyak pihak dan pemerintah negara yang harus terlibat,” tuturnya dikutip The Newpaper. (Reuters)