Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 7,4 mengguncang Laut Banda dan memutus jaringan komunikasi. Senin, gempa juga terjadi di Mamberamo Raya, Papua, sebanyak 34 kali.
AMBON, KOMPAS Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 7,4 mengguncang Laut Banda, Maluku, Senin (24/6/2019) siang. Jaringan komunikasi ke Pulau Teon, Nila, dan Serua, yang paling dekat dengan pusat gempa, terputus. Getaran gempa terasa di Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat. Hingga Senin malam, belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan akibat gempa.
Demikian informasi Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku John Hursepuny. Meski begitu, banyak pulau di Maluku, terutama yang berada di Laut Banda, belum dapat dihubungi lantaran tidak ada jaringan telekomunikasi. Umumnya hanya ada radio single side band. Pihaknya terus berusaha mencari saluran komunikasi lewat radio.
Dion Marantika (31), tokoh pemuda dari Paguyuban Teon Nila Serua, menyatakan telah berhasil menghubungi warga di Pulau Teon dan Nila yang paling dekat dengan titik gempa. Sementara komunikasi ke Pulau Serua belum tersambung. Untuk memastikan, 26 Juni, sejumlah orang akan berangkat ke tiga pulau itu dengan kapal perintis. Tiga pulau tersebut terisolasi empat bulan terakhir karena kapal tidak beroperasi.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon Andi Azhar Rusdin mengatakan, koordinat gempa di 6,44 derajat Lintang Selatan dan 129,17 derajat Bujur Timur. Kedalaman gempa 231 kilometer (km) di dalam laut. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Titik gempa berjarak 231 km arah selatan Banda Naira di Kabupaten Maluku Tengah, 135 km arah utara Pulau Babar di Kabupaten Maluku Barat Daya, dan 278 km arah barat laut Saumlaki, ibu kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Informasi yang dihimpun Kompas, getaran di Saumlaki, Tual, dan Babar mencapai III Modified Mercalli Intensity (MMI). Di Banda Naira dan Ambon II MMI. Pegawai Kantor Gubernur Maluku di Ambon berlari menyelamatkan diri dari gedung berlantai 6 itu.
Menurut Andi, Laut Banda merupakan wilayah di Maluku yang paling sering dilanda gempa dan pernah dihantam tsunami. Wilayah itu minim mendapatkan sosialisasi tentang bahaya gempa dan tsunami lantaran sulit dijangkau petugas. Selain rawan gempa dan tsunami, di sana terdapat banyak gunung api aktif.
Di hutan
Hari Senin, sebanyak 34 kali gempa tektonik mengguncang Kabupaten Mamberamo Raya, Papua. Tidak ada korban jiwa akibat puluhan kali gempa yang terasa hingga Sarmi. Kekuatan gempa berkisar Magnitudo 2,9 sampai Magnitudo 6,1.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mamberamo Raya Deden Sumantri mengatakan tidak ada warga yang menjadi korban atau bangunan rusak. Gempa terjadi di hutan, jauh dari permukiman. Pantauan Balai BMKG Wilayah V Jayapura, gempa pertama kali terjadi pukul 10.05 WIT di daerah Burmeso, Kabupaten Mamberamo Raya, dengan Magnitudo 6,1.
Pusat gempa terletak pada 2,67 Lintang Selatan dan 138,76 Bujur Timur. Gempa berlokasi di darat pada jarak 85 kilometer arah tenggara Burmeso, Kabupaten Mamberamo Raya, pada kedalaman 10 km. Kemudian terjadi gempa susulan 33 kali di daerah yang sama dari pukul 10.22 WIT hingga pukul 15.53 WIT. (FRN/FLO)