SAO PAULO, SABTU — Pemain muda Brasil, Everton Soares (23), tampil sebagai bintang saat Brasil menggilas Peru 5-0 pada laga terakhir penyisihan Grup A Copa America di Stadion Arena Corinthians, Sao Paulo, Brasil, Minggu (23/6/2019) dini hari WIB. Dengan kecepatan, keahlian menggiring bola, kreativitas, dan ketajaman yang dimilikinya, pemain klub Gremio ini bisa menggoda klub-klub elite Eropa untuk berebut memilikinya.
Laga kontra Peru ini merupakan debutnya sebagai pemain inti di tim nasional. Ia menempati posisi penyerang sayap kiri yang merupakan kekuasaan Neymar Junior yang sedang absen karena cedera pada pergelangan kaki. Nasib naas bagi Neymar berbuah keberuntungan bagi Everton yang dijuluki ”Cebolinha” atau si ”bawang kecil” karena mirip tokoh kartun dengan nama sama.
Pelatih Brasil Tite sudah cukup yakin untuk memberikan posisi penting itu kepada Everton yang pada dua laga sebelumnya, kontra Bolivia dan Venezuela, hanya menjadi pemain cadangan. Meski menjadi pemain cadangan, Everton ternyata bisa menjadi pembeda ketika dimainkan. Bahkan, ia turut mencetak satu gol saat Brasil mengalahkan Bolivia 3-0 pada laga perdana.
Tite pun tidak perlu berpikir panjang untuk memainkan Everton ketimbang David Neres yang tampil sebagai starter pada dua laga pertama. Everton menjawab kepercayaan itu dengan menampilkan karakter asli pemain Brasil yang semakin sulit dijumpai, yaitu mengombinasikan kemampuan menggiring bola dengan kecepatan. Hasilnya adalah permainan yang berani dan menghibur.
Hampir sepanjang laga, Everton sangat percaya diri untuk membawa bola dan melewati para pemain belakang Peru. ”Para pemain Brasil saat ini menyerah ketika ditantang pemain lawan duel satu lawan satu. Brasil menyiksa diri dengan menampilkan sepak bola birokratis, tanpa keberanian”, tulis analis sepak bola Juca Kfouri dalam kolomnya di koran Folha de Sao Paolo.
Ketika Brasil sudah unggul 2-0 pada babak pertama melalui gol Casemiro dan Roberto Firmino, Everton menampilkan keahliannya. Ia masuk ke dalam dari sisi luar dan menembak dari luar kotak penalti pada menit ke-32. Bola melesat menuju titik dekat gawang dan tidak dapat dijangkau kiper Peru, Pedro Gallese.
Everton semakin beringas pada awal babak kedua ketika ia mampu melewati empat pemain Peru. Luis Advincula, bek Peru yang bertugas menjaga Everton, tampak kewalahan sepanjang laga dan terpaksa menjatuhkan Everton sehingga mendapat kartu kuning pada menit ke-81. ”Saya tahu duel melawan Advincula sangat sulit. Namun, saya sudah mempelajari permainannya,” ujar Everton seperti dikutip O Globo.
Pada menit ke-90, Everton menutup pesta gol Brasil dengan memberikan asis kepada Willian. Striker Gabriel Jesus sebenarnya berpeluang menambah keunggulan ketika mendapat kesempatan mengeksekusi tendangan penalti pada menit-menit akhir. Namun, Gallese mampu menggagalkan tendangan striker Manchester City itu.
Siap ke Eropa
Penampilan yang impresif membuat para pemain Brasil lainnya merasa Everton sudah saatnya tampil membela klub-klub top Eropa. ”Saya melihat Everton sudah pantas tampil di Eropa. Pergerakannya sangat bagus dan itu yang membuat perbedaan di dalam lapangan,” ujar bek Brasil, Filipe Luis.
Pada akhir 2018, Manchester City dan Manchester United sudah mulai memperebutkan Everton. Kedua klub itu sudah kepincut dengan penampilan Everton di Gremio. Laman Mirror juga menyebut bahwa AC Milan dan Paris Saint-Germain juga ikut tertarik.
Namun, Everton sudah memberikan sinyal bahwa dirinya lebih tertarik untuk bermain untuk Manchester United. ”Saya adalah pemain yang suka masuk ke dalam dari sektor sayap dan menembak. Klub-klub di Eropa juga menerapkan gaya seperti ini dan mungkin saya cocok bermain di MU,” ujar Everton ketika diwawancari jurnalis Daily Mail di area mixed zone seusai laga kontra Bolivia.
City dan MU awalnya sudah menyiapkan dana pada kisaran 27 juta pounds-36 juta pounds atau sekitar Rp 485 miliar hingga Rp 647 miliar. Namun, Presiden Gremio Romildo Bolzan mengharuskan klub untuk membayar klausul pelepasan kontrak senilai 71 juta pounds atau Rp 1,3 triliun. Adapun kontrak Everton di Gremio berlaku sampai dengan 31 Desember 2022.
Kini, Brasil melaju ke babak perempat final Copa America sebagai juara Grup A dan akan menghadapi klub peringkat ketiga terbaik dari Grup B atau C. Everton punya kans untuk kembali menjadi starter dan, seusai Copa America, nilai jualnya bisa saja melambung tinggi jika ia konsisten menjaga penampilannya. (AFP/REUTERS)