Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,3 mengguncang Kabupaten Sarmi, Papua pada Kamis (20/6/2019) dan menyebabkan 33 rumah rusak. Sulitnya komunikasi membuat informasi kerusakan rumah baru diterima BPBD Papua hari ini.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak 33 rumah rusak akibat gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,3 yang mengguncang Kabupaten Sarmi, Papua, Kamis (20/6/2019). Namun, tak ada korban jiwa akibat kerusakan rumah ini.
Demikian informasi yang disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua Welliam Manderi di Jayapura, Jumat (21/6/2019).
Welliam mengatakan, 8 rumah rusak berada di Kampung Tolong, Distrik Iswari, dan 25 rumah rusak di Kampung Manukania, Distrik Sarmi Selatan.
”Dari informasi jajaran di lokasi kejadian, tak ada korban jiwa dalam bencana ini. Para warga, sekitar 30 keluarga, telah dievakuasi ke tempat yang aman,” katanya.
Ia menuturkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sarmi dan aparat kepolisian untuk menolong para korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan.
”Saat ini, bantuan yang dibutuhkan para korban adalah tempat hunian sementara bagi 33 keluarga, makanan siap saji, selimut, dan kamar mandi,” ujar Welliam.
Saat ini, bantuan yang dibutuhkan para korban adalah tempat hunian sementara bagi 33 keluarga, makanan siap saji, selimut, dan kamar mandi.
Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,3 mengguncang Kabupaten Sarmi pada Kamis (20/6/2019) pukul 02. 24 WIT. Gempa ini terjadi di darat pada kedalaman 11 kilometer.
Berdasarkan data BMKG, pusat gempa bumi terletak pada koordinat 2,23 Lintang Selatan dan 138,53 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 45 kilometer dari arah barat daya kota Sarmi.
Pascagempa dengan magnitudo 6,3, terjadi lagi dua kali gempa susulan pada pukul 02.43 dengan magnitudo 4,9 dan pukul 11.59 dengan magnitudo 4,4.
Kepala Polres Sarmi Ajun Komisaris Besar Paul Ishak mengatakan, pihaknya baru mendapat informasi adanya rumah rusak karena kesulitan mengakses informasi dari lokasi kejadian.
”Tak ada jaringan telekomunikasi di lokasi yang terdapat kerusakan rumah. Saat ini, anggota kami sudah berada di lokasi kejadian untuk membantu proses evakuasi para korban,” kata Paul.