Tim nasional Argentina menghadapi masalah besar di ajang Copa America 2019. Mereka mencari cara untuk bangkit dan mengalahkan Paraguay pada laga kedua.
BELO HORIZONTE, RABU - Menjelang laga kedua penyisihan Grup B Copa America 2019 melawan Paraguay di Stadion Mineirao, Belo Horizonte, Brasil, Kamis (20/6/2019) pukul 07.30 WIB, para pemain Argentina menyempatkan diri untuk berdikusi. Mereka merasa perlu untuk mengurai masalah yang bisa membuat mereka tersingkir lebih awal di turnamen ini.
Pelatih Argentina Lionel Scaloni memutuskan untuk membuka sesi diskusi usai latihan terakhir di Cidade do Galo, Belo Horizonte, Selasa (18/6). Scaloni meminta para pemain untuk membentuk lingkaran dan berdiskusi sekitar 40 menit.
Persis seperti ayah bersama anak-anaknya di meja makan, Scaloni menjadi mediator membahas masalah yang dihadapi. Ia ingin para pemainnya bersuara dan bersama-sama mencari solusi. Kapten tim, Lionel Messi, berperan sebagai anak sulung yang lebih banyak berbicara. Pemain senior lainnya seperti Sergio Aguero, Angel Di Maria, dan Nicolas Otamendi juga berbicara.
”Kami berbicara tentang banyak hal, terutama bagaimana membangun kekompakan tim. Kekompakan sangat penting saat ini. Itu diskusi yang sangat positif,” ujar Scaloni seperti dikutip laman Clarin. Scaloni merasa para pemain sudah menyampaikan apa yang menjadi ganjalan mereka.
Beban yang dipikul Scaloni dan para pemain sangat besar, sehingga wajar mereka mencoba mencari cara melepas beban tersebut. Mereka harus mengangkat kembali harga diri Argentina sebagai salah satu raksasa Amerika Selatan.
Satu tahun lalu, pada Piala Dunia Rusia 2018, Tim “La Albiceleste” ini tampil berantakan. Setelah nyaris tersingkir pada penyisihan grup, mereka terhenti pada babak 16 Besar dikalahkan Perancis, 3-4. Para pemain frustrasi dan pelatih Jorge Sampaoli dipecat. Scaloni yang semula menjadi asisten Sampaoli kemudian naik jabatan.
Argentina menghadapi situasi serupa yang memunculkan trauma pascapiala dunia. Pada laga awal Copa America 2019 mereka dilibas Kolombia 0-2 dan terancam tidak lolos penyisihan grup apabila dikalahkan Paraguay. Mereka belum mengantongi poin, sedangkan tiap tim hanya berlaga tiga kali pada penyisihan grup. Hanya dua tim dari tiap grup yang otomatis lolos ke babak delapan besar, ditambah dua tim peringkat ketiga terbaik.
Scaloni merasa timnya belum menemukan ritme dan gairah untuk menjalani turnamen internasional tertua di dunia ini. ”Kami sudah punya kesempatan (tiga laga). Masalahnya adalah satu kesempatan sudah hilang,” ujarnya.
Meski bisa mengalahkan Paraguay dan meraih tiga poin, langkah Argentina masih berat. Pada laga terakhir mereka melawan juara Asia 2019, Qatar. Paraguay merasakan perlawanan Qatar pada laga pertama, yang berakhir imbang 2-2.
Kritikan pedas
Penampilan buruk Argentina pun memancing reaksi keras dari para mantan pemain. Setelah kekalahan dari Kolombia, legenda Argentina Diego Maradona langsung berang. ”Bahkan Tonga bisa mengalahkan kita,” ujarnya melalui rekaman suara yang dikutip Ole. Maradona ingin mengatakan, Argentina berada dalam kondisi terburuk dalam sejarah.
La Albiceleste terakhir kali juara Piala Dunia 1986 dan Copa America 1993, dan berjuang mengembalikan kejayaannya.
Mantan pemain lainnya, Claudio Borghi, mengatakan masalah besar Argentina terletak di internal tim. Mereka punya pemain papan atas, terutama Messi, tetapi tidak bisa bermain sebagai tim yang solid. ”Saya tidak tahu apakah Messi masih layak membela timnas karena dia menjadi pemain yang berbeda ketika bermain di klub (Barcelona),” ujar Borghi.
Ia merasa Messi terlihat sangat murung karena punya beban yang sangat berat tetapi tidak bisa menanggungnya.
Menurut Borghi, jika masalah internal tim tidak segera teratasi, Argentina lebih baik tersingkir lebih awal di turnamen ini dan mulai membangun tim dari nol. Ini menjadi pekerjaan berat bagi Asosiasi Sepakbola Argentina untuk memilih pelatih yang tepat, yang dapat menyatukan ego para pemain.
Permasalahan yang melilit Argentina pun menjadi dilema bagi pelatih Paraguay, Eduardo Berizzo. Sebagai mantan pemain timnas Argentina, Berizzo bertugas untuk memperburuk nasib tim negaranya sendiri.
”Menghadapi Argentina, secara emosional, menimbulkan kontroversi dalam diri saya, tetapi saya ingin menang,” kata Berizzo seperti dikutip La Nacion. Langkah utama yang harus ia lakukan adalah menghentikan Messi secara kolektif.
Paraguay bisa menambah masalah Argentina dengan pertahanannya. Dalam dua pertemuan terakhir di kualifikasi Piala Dunia 2018, Argentina gagal membobol gawang Paraguay. Apalagi bek Gustavo Gomez akan kembali tampil pada laga kedua. (AP)