Reputasi Brasil sebagai negara penghasil pemain sepak bola kelas dunia semakin teruji di ajang Copa America 2019. Tim ”Samba” masih punya stok pemain berbakat yang melimpah menghadapi Venezuela pada laga kedua Grup A di Stadion Arena Fonte Nova, Salvador, Rabu (19/6/2019) pukul 07.30 WIB.
Oleh
HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
Brasil punya kesempatan untuk memainkan pemain-pemain mudanya pada laga kedua penyisihan Grup A Copa America 2019. Namun, mereka tetap perlu waspada karena Venezuela kini sudah berubah.
SALVADOR, SELASA — Reputasi Brasil sebagai negara penghasil pemain sepak bola kelas dunia semakin teruji di ajang Copa America 2019. Tim ”Samba” masih punya stok pemain berbakat yang melimpah menghadapi Venezuela pada laga kedua Grup A di Stadion Arena Fonte Nova, Salvador, Rabu (19/6/2019) pukul 07.30 WIB.
Situasi ini membuat Pelatih Brasil Tite tidak perlu cemas kehilangan satu atau dua pemain bintang. Laga perdana Brasil saat mengalahkan Bolivia, 3-0, akhir pekan lalu menjadi buktinya. Mereka masih bisa tampil dominan tanpa bintang utamanya yang cedera, Neymar Junior. Copa America tahun ini menjadi arena bagi Brasil untuk meregenerasi tim.
Melawan Bolivia, pemain masa depan Brasil sudah unjuk gigi. David Neres (22), misalnya, menjalani debutnya di Copa America dengan sempurna. Ia tampil memukau di sayap kiri yang biasanya dihuni Neymar. Pemain Ajax itu dengan lincah melewati pemain belakang Bolivia dan menciptakan peluang gol dengan umpannya.
Di kanan ada Richarlison (22) yang mengimbangi permainan Neres. Kedua pemain muda itu diuji di level senior setelah mendapat pengalaman bersama pada Kejuaraan Amerika Selatan U-20 2017 di Ekuador. Turnamen itu merupakan pintu menuju ke Piala Dunia U-20, tetapi Brasil tidak lolos.
Kini Brasil akan menghadapi Venezuela pada laga kedua Grup A. Jika menang atas Venezuela, Brasil memastikan lolos ke perempat final karena mengantongi enam poin. Venezuela dan Peru masing-masing baru mengantongi satu poin setelah kedua tim bermain imbang 0-0 pada laga perdana. Adapun Bolivia menempati dasar klasemen tanpa poin.
Di atas kertas Brasil bisa dengan mudah mengalahkan Venezuela. Dalam 24 pertemuan, Brasil memenangi 21 laga dan Venezuela hanya menang sekali pada laga persahabatan tahun 2008. Venezuela juga paham, Brasil adalah tuan rumah. ”Sangat konyol apabila menganggap kami dan Brasil adalah lawan yang sepadan,” ujar Pelatih Venezuela Rafael Dudamel.
Situasi ini membuat Tite berpeluang melakukan eksperimen dengan mengganti sejumlah pemain. Saat melawan Bolivia, Tite punya sejumlah pemain berbakat yang hanya duduk menonton. Mereka antara lain Joao Miranda (Inter Milan), Alex Sandro (Juventus), dan Allan (Napoli).
Selain mereka, masih ada pemain muda, seperti Lucas Paqueta (AC Milan), Eder Militao (Real Madrid), dan Arthur (Barcelona). Tite tidak menurunkan Militao dan Arthur pada laga pertama karena masalah minor. Militao bermasalah di pinggang dan Arthur di lututnya.
Tutup rapat
Namun, Tite menutup rapat-rapat informasi mengenai susunan pemain melawan Venezuela. Sinyal adanya rotasi pemain hanya bisa diterka ketika tim Samba berlatih, Senin (17/6/2019) petang. Koran O Globo melaporkan, Arthur ikut berlatih bersama pemain inti. Ia diprediksi tampil menggantikan Fernandinho.
”Arthur jeli melihat celah. Ia pintar membangun serangan,” ujar Tite. Arthur berusia 22 tahun dan belum pernah menjalani kompetisi mayor bersama tim senior. Dia sempat tampil pada laga kualifikasi Piala Dunia 2018 dan beberapa laga persahabatan. Dari penampilannya itu, Arthur menunjukkan bahwa ia merupakan gelandang yang mampu memberi kebebasan kepada rekan-rekannya, seperti Dani Alves dan Philippe Coutinho. Ini merupakan sesuatu yang positif bagi tim.
Arthur pun merasa nyaman bermain di tim nasional. ”Di Barcelona, saya lebih banyak bergerak maju. Di timnas, saya punya kebebasan bergerak mundur dan membangun serangan,” ujarnya kepada Marca.
Melawan Venezuela, Tite tidak bisa sembarangan merotasi pemain. Ia harus menjaga standar kekuatan tim di atas rata-rata karena Venezuela bisa menyimpan kejutan. Setelah bertahun-tahun mendapat reputasi sebagai tim lemah di Amerika Selatan, Venezuela mulai berubah dan juga sedang meregenerasi tim.
Mereka memanen buah pembinaan yang teruji pada Piala Dunia U-20 2017. Saat itu, tim muda Venezuela mengejutkan, lolos ke final melawan Inggris. Meski akhirnya kalah 0-1, mereka sudah menyampaikan pesan.
Tahun ini, mereka bisa mengalahkan Argentina, 3-1, dan Amerika Serikat, 3-0, dalam laga persahabatan. Pada laga pertama Copa America 2019, mereka menahan imbang Peru sebagai salah satu wakil Amerika Selatan pada Piala Dunia 2018.
”Kami sudah melahirkan generasi yang sangat kompetitif. Sekarang kami mendapat pengakuan dan penghormatan di level internasional. Setiap hari kami semakin dikagumi dan dihormati,” ujar Dudamel, seperti dikutip koran Estadao. (AP)