Ratu pop Madonna (60) ingin melawan kembali sejumlah masalah yang dilihatnya menakutkan di dunia modern ini. Lewat album baru Madame X, ia menyuarakan soal pengawasan senjata, kemiskinan, dan orang-orang terpinggirkan.
Dalam wawancara dengan Reuters di London, pekan lalu, Madonna mengatakan ia ngeri dengan upaya-upaya untuk membatasi LGTBQ dan hak-hak perempuan, yaitu di negara asalnya, Amerika Serikat. "Saya trauma dan ngeri," kata Madonna.
Madonna dikenal juga sebagai seorang juru kampanye untuk komunitas LGTBQ dan karya amal di Malawi. Ia mengatakan akan terus berjuang untuk tujuan tersebut.
"Masih ada banyak kemiskinan di Malawi. Walaupun tingkat HIV telah turun secara signifikan di sana, tetapi tidak hilang," katanya. Dia mengatakan masih banyak masalah yang terjadi di AS dan dia akan terus melawan dengan karya-karyanya.
Madonna mengaku dirinya peduli pada soal pengawasan senjata dan tidak ingin terus jatuh korban yang diakibatkannya. “Saya tidak dapat berhenti menulis tentang masalah ini,” kata penyanyi yang juga peduli pada isu pembatasan hak aborsi di AS.
"Setiap lagu merupakan refleksi dari Madame X. Kadang-kadang ia bercerita pejuang kebebasan, instruktur cha cha, menginginkan cinta, dan kadang-kadang merasa bernostalgia,”ujarnya.