Sebanyak 42 orang di Desa Bukit Sawit, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengalami keracunan setelah menyantap makanan dalam pesta pernikahan, Jumat (14/6/2019). Ini keracunan kedua di Kalimantan Tengah dalam satu bulan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Sebanyak 42 orang di Desa Bukit Sawit, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, menunjukkan gejala keracunan setelah menyantap makanan pada sebuah pesta pernikahan, Jumat (14/6/2019). Ini kejadian keracunan kedua di Kalimantan Tengah.
Peristiwa terjadi setelah pemberkatan nikah di Gereja Katolik Santo Monfort, Manranen, Desa Bukit Sawit, sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, setidaknya terdapat 103 nasi kotak berisi ayam dan mi.
”Setelah menyantap makanan itu, sebagian orang merasa mual dan sakit perut. Beberapa orang muntah-muntah,” kata Kepala Kepolisian Sektor Bukit Sawit Inspektur Satu (Iptu) Daryono dihubungi dari Palangkaraya, Senin (17/6/2019).
Saat kejadian, mereka yang diduga keracunan itu dibawa ke puskesmas terdekat. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
”Tidak ada yang dirawat inap atau dirujuk ke rumah sakit. Di puskesmas, mereka diberikan obat, beberapa orang disuntik,” kata Daryono.
Daryono menjelaskan, saat ini semua pasien yang diduga keracunan itu masih dirawat jalan. Hampir setiap hari mereka memeriksa kesehatan ke puskesmas.
Semua biaya pengobatan ditanggung pemerintah desa dan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Barito Utara Ajun Komisaris (AKP) Samsul Bahri mengungkapkan, nasi kotak yang dipesan berasal dari salah satu katering di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara. Saat ini, pihak kepolisian sudah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium.
”Kalau dari beberapa pasien yang kami tanya, rasa bumbu karinya itu agak pahit,” kata Samsul.
Samsul menjelaskan, sampai saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Pihaknya juga sudah memanggil Jasilan (57), pemilik katering yang juga warga desa yang sama dengan para korban dugaan keracunan tersebut.
Di Kalimantan Tengah, kasus dugaan keracunan seperti ini merupakan yang kedua dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Sebelumnya, di Kabupaten Kapuas, 290 orang keracunan setelah acara buka puasa bersama awal Juni lalu.
Tahun 2018, sepanjang tahun 2018 terjadi dua kasus dugaan keracunan di Palangkaraya dan Kabupaten Pulang Pisau. Sumber makanan dari katering. ”Memang, harusnya bisa lebih cermat lagi dalam menyiapkan makanan yang segar. Kasus-kasus sebelumnya itu makanan disajikan dalam keadaan disimpan beberapa hari, apalagi pesannya banyak,” ungkap Samsul.