Bagi Argentina, kekalahan ini merupakan yang pertama kali di pertandingan pertama Copa America sejak 2007. Bagi Kolombia, kemenangan ini menjadi yang pertama kali sejak kualifikasi Piala Dunia 2007 ketika bertemu Argentina.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
SALVADOR, MINGGU — Kolombia memberikan kenangan yang buruk bagi Argentina setelah menang 2-0 pada laga pertama kedua tim dalam ajang Copa America 2019 di Stadion Fonte Nova, Salvador, Brasil, Minggu (16/6/2019). Gol dari Roger Martinez dan Duvan Zapata membuat mimpi Lionel Messi untuk mempersembahkan trofi mayor pertama bagi Argentina menjadi semakin berat.
”Kami pergi dari sini dengan perasaan pahit,” kata ”La Pulga” (kutu), julukan Messi, seusai pertandingan. Pemilik lima trofi FIFA Ballon D’or tersebut mengatakan, timnya bermain lebih bagus pada babak kedua dan memiliki peluang mencetak gol. Namun, mereka harus kalah dari Kolombia yang mengandalkan kedisiplinan dan kolektivitas permainan.
Salah satu peluang terbaik tersebut diperoleh bintang Barcelona yang berusia 31 tahun. Namun, sundulan melebar setelah meneruskan tandukan Nicolas Otamendi yang mampu dimentahkan David Ospina. Kegagalan tersebut harus dibayar mahal karena ”Los Cafeteros” (penghasil kopi), julukan Kolombia, mencuri gol melalui pemain pengganti, Roger Martinez.
Berbeda dengan babak pertama yang lebih banyak bertahan, Argentina mencoba bermain terbuka di babak kedua. Bersama dengan penyerang Manchester City, Sergio Aguero, dan pemain sayap Paris Saint-Germain, Angel Di Maria, Messi membentuk trisula yang menakutkan.
Mereka mampu menguasai bola hingga 54 persen dan menciptakan lebih banyak peluang di babak kedua, tetapi jarang membahayakan gawang Ospina. Permainan terbuka tersebut berbuah malapetaka bagi Argentina setelah Kolombia menggandakan gol lewat penyerang Atalanta yang sedang naik daun, Duvan Zapata.
”Setiap kekalahan akan terasa berat bagi kami. Kami biasanya menerima itu dengan buruk, sekarang kami harus memikirkan Paraguay,” ujar Messi.
Gelandang Argentina, Leandro Paredes ,juga menuturkan hal serupa. Dalam pertandingan tersebut, Paredes banyak mengancam pertahanan Kolombia melalui tendangan jarak jauhnya. ”Kami menciptakan banyak (peluang), tetapi sayangnya mereka mencetak gol di periode terbaik kami,” ujar Paredes.
Setuju dengan pemikiran Messi dan Paredes, Pelatih Argentina Lionel Scaloni mengatakan, timnya bermain lebih baik pada babak kedua dan mampu menciptakan peluang, tetapi timnya harus kalah dari Kolombia yang bermain lebih efektif. Kekalahan tersebut membuat Scaloni mulai memikirkan dua pertandingan selanjutnya untuk dapat maju ke babak selanjutnya.
Kalahkan dominasi Argentina
Bagi Argentina, kekalahan ini merupakan yang pertama kali di pertandingan pertama Copa America sejak 2007. Bagi Kolombia, kemenangan ini menjadi yang pertama kali sejak kualifikasi Piala Dunia 2007 ketika bertemu Argentina.
”Sudah lama (gagal mengalahkan Argentina). Semua orang di Kolombia sangat senang, tetapi masih ada jalan panjang di Copa (America). Kami masih memiliki pertandingan penting di depan,” ujar Zapata.
Pelatih Kolombia Carlos Queiroz menyatakan puas dengan permainan kolektif timnya. ”Kolombia sebagai tim adalah pemain terbaik di lapangan. Kami bermain dengan disiplin, konsentrasi, tanggung jawab,” ujar pria asal Portugal tersebut.
Queiroz memuji peran James Rodriguez dan Radamel Falcao yang banyak membantu strategi yang ia terapkan. Ia juga memuji timnya yang mampu mengendalikan Messi.
Kemenangan ini memberikan asa bagi Kolombia untuk mengakhiri puasa gelar sejak 2001. Sementara itu, kekalahan ini memberikan pukulan berat bagi Argentina yang kalah di final Piala Dunia 2014 dan Copa America pada 2015 serta 2016. (AFP/AP)