Kawanan perampok menggasak sekitar 6 kilogram emas perhiasan senilai sekitar Rp 1,6 miliar, Sabtu (15/6/2019). Perampokan dilakukan pagi hari, yakni sekitar pukul 09.00, dan menyasar toko emas di pinggir jalan.
Oleh
Pingkan Elita Dundu
·3 menit baca
Kawanan perampok menggasak sekitar 6 kilogram emas perhiasan senilai sekitar Rp 1,6 miliar, Sabtu (15/6/2019). Perampokan dilakukan pagi hari, yakni sekitar pukul 09.00, dan menyasar toko emas di pinggir jalan.
TANGERANG, KOMPAS - Aksi kawanan perampok ini terekam kamera pengawas di Toko Emas Permata. Mereka beraksi sangat cepat, yakni sekitar 30 detik saja.
Toko Emas Permata berada di Jalan Raya Serang, Kilometer 24, Kampung Cariu, Desa Talagasari, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten. Jalan raya ini tergolong ramai karena merupakan akses utama nontol menuju Kota Serang, ibu kota Provinsi Banten.
Kepala Polres Kota Tangerang Komisaris Besar Sabilul Alif menerangkan, saat toko melayani pelanggan, datang dua pria mengendarai mobil. Kedua pria itu, katanya, mengenakan masker atau penutup wajah.
”Keduanya juga memakai topi dan menenteng senjata tajam samurai,” kata Sabilul saat olah tempat kejadian perkara (TKP), seperti dikutip dari rilis resmi Polresta Tangerang.
Sabilul menambahkan, para pelaku juga diketahui membawa senjata laras pendek. Namun, katanya, polisi belum dapat memastikan senjata yang dibawa asli atau hanya imitasi.
Para pelaku, lanjutnya, langsung melompat ke etalase toko emas dan dengan cepat mengambil tujuh nampan emas. Setelah itu, para pelaku melarikan diri.
”Mobil pelaku sempat dilempari batu oleh warga sekitar dan saksi menyatakan kaca belakang mobil jenis Avanza warna putih itu pecah,” katanya.
Sabilul menyampaikan, jajarannya akan segera meringkus pelaku dalam waktu singkat. Saat ini, anggota sedang mendalami bukti-bukti dan keterangan saksi, termasuk rekaman kamera CCTV.
”Kami minta doanya, kami usahakan hanya dalam waktu singkat para pelaku sudah kami tangkap,” katanya.
Sekitar 30 detik
Dari rekaman CCTV yang beredar, terlihat aksi kawanan ini berlangsung singkat, yakni sekitar 30 detik saja.
Dua pria terlihat memasuki toko emas. Satu orang yang mengenakan kaos hitam lengan panjang, celana pendek, topi, masker, sendal, serta membawa benda seperti senjata api laras pendek, melompat masuk ke dalam area penjualan emas. Di toko ini, area penjualan emas tidak dibatasi dengan teralis, namun hanya dipisahkan dengan etalase berisi aneka perhiasan emas.
Adapun satu pria lain yang terlihat di CCTV mengenakan kaos lengan panjang, celana pendek, topi, masker, serta membawa pedang. Pria ini sempat mengacungkan pedangnya ke arah dua pembeli ada di dalam toko itu. Pelaku ini sempat menurunkan sejenak maskernya sebelum memasang lagi masker untuk menutupi sebagian wajahnya. Tak lama, pembeli itu segera keluar toko.
Pria yang terlihat membawa sebuah senjata api segera membuka etalase dan mengeluarkan lima nampan berisi emas perhiasan. Kelima nampan itu disodorkan ke kawannya yang membawa pedang, dan segera dibawa pergi.
Saat mengeluarkan nampan-nampan berisi emas ini, posisi pelaku membelakangi kamera pengintai.
Pria dengan senjata api inipun masih sempat mengeluarkan nampan lain lagi yang terlihat berisi gelang emas. Setelah melompat keluar dari tempat penjualan emas, iapun membawa kabur nampan itu.
Sementara, para pelayan toko yang semula terlihat melayani pembeli, tak terlihat lagi saat dua perampok itu menguras emas dari toko. Setelah dua pelaku ini kabur, pelayan toko segera keluar.
Pada rekaman video lain yang memperlihatkan kondisi jalan di luar toko saat terjadi perampokan, tampak sebuah mobil Avanza warna putih berada di depan toko. Tak lama, mobil itu melaju dan sempat menjadi sasaran pengejaran warga yang ada di sekitar toko itu. Dari keterangan yang dihimpun polisi, mobil Avanza yang digunakan komplotan itu bernomor polisi T 1273.
Di depan toko emas ini, akses jalan dua arah dipisahkan oleh jembatan layang. Adapun satu jalur jalan bisa dilewati dua mobil. Sekitar toko emas ini juga berupa pertokoan dan warung makan yang cukup ramai terutama di pagi dan siang hari. (NEL/ART)