Merawat Sepatu Kesayangan
Pencinta sneaker ada di mana-mana, termasuk di Indonesia. Jutaan rupiah siap digelontorkan pencinta sneaker untuk membeli sepasang sneaker idaman. Rasa cinta membuat perawatan sneaker tak bisa sembarangan agar tetap awet dan nyaman dipakai.
Pencinta sneaker ada di mana-mana, termasuk di Indonesia. Jutaan rupiah siap digelontorkan pencinta sneaker untuk membeli sepasang sneaker idaman. Rasa cinta membuat perawatan sneaker tak bisa sembarangan agar tetap awet
dan nyaman dipakai.
Arria Dirga Yogaswara (30), yang akrab disapa Dirga, menawarkan solusi perawatan sneaker yang cukup lengkap lewat Xclean Project. Berawal dari satu produk pembersih, Dirga mengembangkan usaha rintisannya yang diberi nama Xclean Project pada Agustus 2015. Kini, Xclean sudah memiliki 16 produk untuk solusi perawatan sepatu snekaer dengan masalah yang berbeda-beda.
”Saya suka sneaker. Ada, lah, beberapa koleksi sneaker saya yang lumayan mahal. Lalu, saya menemukan masalah pada sneaker saya. Saya cari solusinya dengan coba-coba. Kebetulan saya orang farmasi, jadi paham bahan-bahan kimia,” kata Dirga di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dirga mulai mengoleksi sneaker, yang harganya bisa jutaan rupiah per pasang, dengan menyisihkan gajinya sebagai karyawan di sebuah perusahaan di Bandung, Jawa Barat. Dia juga punya kesempatan bertugas di luar negeri sehingga bisa membeli produk perawatan sneaker yang harganya mahal jika dibeli di Indonesia.
”Untuk menjaga koleksi sneaker, saya beli pembersih dari luar negeri Rp 450.000 untuk ukuran 100 mililiter. Lumayan mahal, sih. Lalu, saya coba pelajari bahan-bahannya, ternyata saya bisa membuatnya,” kata apoteker lulusan Universitas Jenderal Achmad Yani, Bandung, ini.
Semula, Dirga hanya meramu bahan pembersih sneaker untuk kebutuhannya sendiri. Penampilan sneaker-nya yang selalu bersih mencuri perhatian sejumlah teman. Akhirnya, ia diminta untuk menjual produk perawatan buatannya tersebut.
Pembuatan produk perawatan sneaker yang semula tanpa nama tersebut dimulai dengan modal Rp 3 juta dari tabungannya. Modal awal itu, kata Dirga, sampai sekarang tak pernah diambilnya.
”Sekarang, omzet tiap bulan bisa untuk membeli tiga Iphone keluaran terbaru,” ujar Dirga sambil tertawa.
Saat ini ada 15 karyawan yang membantu usahanya.
Tak ingin terus-terusan tanpa nama, Dirga lantas mencari nama untuk produk yang dipasarkannya. Dia memilih nama Xclean agar produknya dapat memberikan perawatan yang lembut untuk sepatu, namun kuat.
Dirga yang semula hanya memproduksi 50 botol pembersih per bulan pada 2015 kini sudah memproduksi 500 botol per bulan. Produknya tidak hanya pembersih, tetapi termasuk produk untuk menghilangkan bau. Ada juga produk perawatan khusus sneaker berbahan kulit dan produk yang bisa menjaga sneaker putih agar tidak berwarna kekuningan.
Secara keseluruhan ada 16 produk Xclean Project yang sudah dipasarkan dengan harga yang bervariasi.
Produk Xclean antara lain cairan pembersih sepatu Xclean, Xproil leather cream untuk bahan kulit, dan Xporus untuk mencegah jamur sehingga sepatu tidak bau. Ada juga produk Xglow untuk mencerahkan sepatu dan Xwipe untuk membersihkan sepatu.
”Intinya, di Xclean, kami mempunyai produk lengkap untuk perawatan sepatu, dari masalah noda yang membandel pada material suede, kanvas, jamur, dan bau tidak sedap, yellowing pada sol sepatu, warna yang sudah kusam, dan masih banyak lagi,” ujar Dirga.
Dirawat
Menurut Dirga, sneaker perlu dirawat dengan benar. Perawatan utama, sepatu tidak boleh dibiarkan lembab karena bisa menyebabkan jamur tumbuh pada sepatu. Untuk material tertentu, sneaker bisa mudah terkelupas, atau sol mudah lepas dan bagian tertentu menguning.
Sneaker perlu dirawat dengan benar.
Agar awet, lanjutnya, sebelum dipakai, sneaker perlu dibersihkan dulu dengan sikat sepatu untuk membebaskan dari debu atau kotoran. Sneaker yang kering lalu disimpan di tempat khusus untuk mencegah jamur.
”Banyak yang suka sneaker warna putih, tetapi warnanya gampang kuning. Sepatu sneaker warna putih bisa kuning karena ada debu yang menempel di sepatu. Kalau kita simpan jadi lembab, lama-lama jadi menguning,” kata Dirga.
Jasa cuci
Permintaan produk perawatan sneaker terus meningkat seiring usaha jasa cuci sepatu yang kian menjamur. Kesadaran merawat sneaker dengan memanfaatkan jasa binatu atau cuci sepatu mulai jadi kebutuhan.
Para pencinta sneaker tak pelit merogoh kocek hingga ratusan ribu rupiah untuk merawat sepatu kesayangan mereka di binatu khusus sepatu.
”Kalau orang bisa beli sepatu mahal, ya, laundry sepatu enggak masalah. Penjualan produk perawatan Xclean terlihat signifikan, dari 2016 sampai 2018 meningkat. Hal ini karena laundry sepatu berkembang,” papar Dirga.
Pencinta sneaker tak pelit merogoh kocek hingga ratusan ribu rupiah untuk merawat sepatu kesayangan.
Anak muda tak pernah berhenti berusaha dan mencoba hal-hal baru. Begitu juga Dirga, yang pada 2017 mengembangkan bisnis layanan jasa perawatan cuci dan perbaikan sepatu yang diberi nama Xclean Lab & Care. Saat ini, layanan jasa perawatan dan perbaikan ini sudah berkembang di empat lokasi di Bandung.
”Ada pelanggan yang langsung membawa 11 pasang sepatu. Hanya untuk cuci sepatu saja habis sekitar Rp 600.000 dan enggak masalah buat mereka, demi menjaga koleksi sepatu,” katanya.
Ingin usahanya terus berkembang, Dirga kini juga menawarkan paket produk perawatan XClean Project untuk bisnis cuci sepatu. Bahkan, ada pelatihan untuk membangun binatu khusus sepatu. Selain itu, banyak juga permintaan dari pebisnis binatu sepatu untuk memesan produk Xclean dengan merek sendiri.
Pemasaran secara dalam jaringan membuat produk perawatan sneaker Xclean lebih mudah dijangkau konsumen. Dirga juga rajin mengikuti ajang terkait sneaker, seperti Bandung Sneaker Season dan Jakarta Sneaker Day. Dengan cara itu, produknya kian dikenal pencinta sneaker.
Saat ini ada 26 agen yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia yang juga memasarkan produk Xclean. Bahkan, ada permintaan ekspor ke Singapura.
”Berbisnis yang dimulai dari hobi itu menyenangkan. Saya merasa tidak pernah lelah mengerjakannya,” ujar Dirga mantap.