Toronto Raptors menorehkan tinta emas di pentas NBA. Tim asal Kanada ini meraih juara NBA 2019 setelah menundukkan Golden State Warriors pada pertarungan ke-6. Kemenangan ini terjadi di kandang Warriors Oracle Arena, Oakland, California, Amerika Serikat, Kamis (13/6/2019) malam waktu setempat atau Jumat (14/6/2019) siang waktu Indonesia barat.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·4 menit baca
AP PHOTO/BEN MARGOT
Pemain Toronto Raptors, Serge Ibaka (kiri), penjaga Kyle Lowry (tengah), dan Danny Green, merayakan kemenangan setelah Toronto Raptors mengalahkan Golden State Warriors di gim ke-6 final NBA basket di Oakland, California, Amerika Serikat, Kamis (13/6/2019) waktu setempat.
Toronto Raptors menorehkan tinta emas di pentas NBA. Tim asal Kanada ini meraih juara NBA 2019 setelah menundukkan Golden State Warriors pada pertarungan ke-6. Kemenangan ini terjadi di kandang Warriors Oracle Arena, Oakland, California, Amerika Serikat, Kamis (13/6/2019) malam waktu setempat atau Jumat (14/6/2019) siang waktu Indonesia barat.
Di laga penentuan itu, Warriors kalah 110-114 di depan pendukungnya sendiri. Kekalahan ini menyakitkan Warriors mengingat laga itu merupakan laga terakhir mereka sebelum pindah markas ke San Francisco, AS. Laga ini merupakan tragedi akhir Warriors yang menjadikan Oracle Arena sebagai markas tim selama 47 tahun.
Bagi Toronto Raptors, pencapaian ini luar biasa. Gelar ini merupakan yang pertama kali mereka raih sejak tim ini didirikan pada 1995 di Kanada. Tim ini menjadi tim pertama di luar AS yang meraih gelar, dan gelar ini direbut di luar Kanada.
Tak dapat dibendung, Oracle Arena menjadi tempat pesta kemenangan Kawhi Leonard dan kawan-kawannya merayakan kemenangan. Toronto Raptors menjadi tim ke-10 yang baru pertama kali memenangi gelar NBA.
Kesembilan tim lainnya yaitu Cleveland Cavaliers (2016), St Louis yang berubah menjadi Atlanta Hawks (1958), Baltimore yang bermetamorfosis menjadi Washington Wizards (1978), Seattle SuperSonics atau Oklahoma City Thunder (1979). Kemudian Portland Trail Blazers (1977), Milwaukee Bucks (1971), Dallas Mavericks (2011), Baltimore Bullets (1948), dan Rochester yang mengalami perubahan manajemen dan akhirnya menjadi Sacramento Kings (1951).
Kekalahan Golden State Warriors sudah terlihat ketika Klay Thompson meninggalkan lapangan akibat cedera lutut kaki kirinya. Hal itu terjadi setelah ia mendarat melakukan lay up yang dilanggar Danny Green ketika laga tersisa 2 menit 22 detik.
Faktor Klay Thompson
Klay Thompson sempat terbaring lama di bawah ring Raptors. Setelah itu, dirinya dibantu menuju ruang ganti. Sementara para penonton, khususnya pendukung Warriors, terpana melihat peristiwa tersebut. Laga sempat terhenti. Ketika Thompson kembali ke lapangan, ia pun langsung membuat lemparan bebas untuk membuat kedudukan menjadi 85-80.
SERGIO ESTRADA-USA TODAY SPORTS
Pemain Golden State Warriors, Klay Thompson (11), kesakitan setelah diganjal pemain Toronto Raptors, Danny Green (14), di babak kedua dalam gim keenam final NBA 2019 di Oracle Arena, Oakland, California, AS, Kamis (13/6/2019) waktu setempat.
Setelah itu, Steve Kerr menarik keluar Klay Thompson. Dan sejak itu Thompson tidak kembali bermain hingga akhir kuarter empat. Ini kali pertama splash brothers tidak bisa tampil bersama hingga akhir pertarungan. Splash brothers adalah sebutan dari duet Klay Thompson dan Stephen Curry.
Padahal pada laga ke-5 justru splash brothers yang memberikan kemenangan lewat tiga lemparan tiga poin mereka pada 2 menit terakhir, pada laga yang berlangsung di Scotiabank Arena, Toronto, Ontario, Senin (10/6/2019) malam lalu waktu Kanada. Ketika meninggalkan lapangan, Klay Thompson sudah menyumbangkan 30 poin, sedangkan Stephen Curry sendiri hanya membuat 21 poin.
Di laga terakhir, lemparan tiga angka Curry lebih banyak yang gagal. Sebab, sekali melakukan 11 kali percobaan, Curry hanya bisa melesakkan tiga lemparan tiga angkanya. Curry memang paling banyak melakukan lemparan tiga angka, termasuk satu lemparan penting tiga angkanya untuk menambah poin Warriors saat tim itu tertinggal 110-111.
Justru Andre Iguodala berhasil membuat 22 angka. Sebab, dari enam percobaan lemparan tiga angka, separuhnya berbuah angka. Draymond Green justru menjadi satu-satunya pemain yang membuat triple double setelah menyumbangkan 11 angka. Tentu hal ini memperlihatkan perjuangan dirinya untuk bisa memberikan kemenangan bagi timnya.
Berbeda dengan pemain Raptors, Kyle Lowry yang merupakan pemain terpendek dalam pertarungan final NBA 2019, bersama Fred VanVleet, masih tetap akan melompat untuk menghadang DeMarcus Cousin, pemain center Warriors yang ingin melakukan lay up.
Secara keseluruhan, Warriors tidak terlihat gigih melayani perlawanan Raptors. Sepanjang pertandingan, menurut catatan Kompas, hanya ada enam blok yang dilakukan Warriors di sekitar ring pertahanannya.
Gelar Kawhi Leonard
Di laga itu, Kawhi Leonard mencetak 22 poin, dan menjadikan dirinya sebagai pemain terbaik (MVP) final NBA 2019. Ini merupakan gelar MVP final NBA kedua kali untuk Kawhi Leonard setelah sebelumnya juga menjadi MVP final NBA 2014 saat membawa San Antonio Spurs menjadi juara NBA setelah menaklukkan Miami Heat dengan skor 4-1.
LACHLAN CUNNINGHAM/GETTY IMAGES/AFP
Pemain Toronto Raptors, Kawhi Leonard (2), melesakkan bola ke keranjang Golden State Warriors di laga keenam final NBA 2019 di Oracle Arena, Oakland, California, AS, Kamis (13/6/2019) waktu setempat.
Justru yang membuat poin terbanyak pada malam ini yaitu Pascal Siakam dan Kyle Lowry. Kedua pemain ini mencetak double double setelah Siakam menyumbang 26 angka dan Lowry dengan 26 poin. Adapun VanVleet, pemain Raptors yang bertarung di G League NBA, mampu memikat daya tarik penonton. Di laga itu, VanVleet mencetak 22 poin. Serge Ibaka yang juga bermain baik sekali pada malam ini, baik dalam bertahan maupun menyerang, mampu mencetak 15 poin. Baik VanVleet maupun Ibaka berlaga dari bangku cadangan.
Final NBA kali ini merupakan final pertama di mana sebagian besar pemain yang bertarung justru yang berada di atas pilihan ke-10. Toronto Raptors mampu membuktikan bahwa tanpa pemain bintang pun mereka mampu menjadi juara NBA 2019 kali ini. Pesta Raptors tidak akan berakhir di Oracle Arena, tetapi juga akan berlanjut di Toronto, Kanada, yang menjadi ”rumah” tim ini.