Perusahaan produsen dan penyedia perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk mencatat pendapatan Rp 2,74 triliun pada 2018. Pertumbuhan didorong oleh aksi korporasi dengan memperluas pasar dalam negeri.
Oleh
Ferry Santoso
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan produsen dan penyedia perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk mencatat pendapatan Rp 2,74 triliun pada 2018. Angka itu tumbuh 10,6 persen dibandingkan pada 2017 yang Rp 2,48 triliun. Pertumbuhan itu didorong oleh aksi korporasi dengan memperluas penjualan di pasar dalam negeri.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto dalam paparan kinerja perusahaan tahun 2018 di Jakarta, Selasa (11/6/2019), menyatakan, sejak penawaran saham perdana (IPO) pada Juni 2017, utilisasi produksi naik dari 29,9 persen pada 2017 menjadi 31,6 persen pada 2018. Produksi perhiasan emas pada 2018 mencapai 789 kilogram per bulan.
Sepanjang 2018, perusahaan sudah memperluas jaringan distribusi ke Medan dan Madura serta menambah jaringan distribusi ritel di Jakarta dan di Pulau Batam. Perseroan berencana memperkuat penetrasi pasar melalui perluasan jaringan ritel di sejumlah kota.
Peningkatan penjualan masih didominasi pasar perhiasan kadar rendah untuk segmen kelas menengah bawah. Penjualan di segmen itu berkontribusi 60 persen terhadap total produk yang dipasarkan. Kontribusi kelas menengah ke bawah yang tinggi membuat perseroan mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan penetrasi produk di pasar domestik.
Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Deny Ong mengatakan, dengan pendapatan Rp 2,74 triliun, laba bersih perusahaan pada 2018 mencapai Rp 124 miliar atau naik dibandingkan laba bersih pada 2017 yang Rp 112 triliun. Total aset pada tahun lalu Rp 1,53 triliun atau naik 8,4 persen dibandingkan pada 2017 yang 1,41 triliun.
Deny Ong menambahkan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan penjualan perhiasan emas meningkat pada 2018. Pertama, jumlah toko terus bertambah, yaitu dari 11 toko pada 2017 menjadi 30 toko pada 2018. Selain itu, produk perhiasan emas tidak hanya terkait dengan produk investasi, tetapi juga kultur masyarakat. Menjelang Idul Fitri, permintaan perhiasan emas meningkat.
Dalam ekspansi usaha, PT Hartadinata juga mengembangkan perdagangan elektronik untuk produk logam mulia. Perusahaan berharap masyarakat dapat membeli dan menabung produk logam mulia melalui aplikasi yang dikembangkan PT Hartadinata.
Selain itu, perusahaan juga mengembangkan usaha pegadaian melalui perusahaan anak usaha. Pegadaian khusus perhiasan emas itu sudah diadakan di Jawa Barat sebanyak empat tempat gadai. Menurut rencana, pegadaian emas juga akan dikembangkan di Jawa Timur, terutama Madura. (FER)