Targetkan 2,4 Juta Wisman, Batam Genjot Destinasi Baru dan Perbaikan Infrastruktur
Pemerintah Kota Batam menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019 mencapai 2,4 juta orang. Untuk mewujudkannya, mereka mengembangkan sejumlah destinasi wisata baru serta meningkatkan infrastruktur transportasi.
Oleh
PANDU WIYOGA
·4 menit baca
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA BATAM
Kapal pesiar berbendera Malta, Star Clipper, singgah ke Batam, Kepulauan Riau, Jumat (7/6/2019). Kapal itu membawa 74 wisatawan dari 13 negara.
BATAM, KOMPAS — Pemerintah Kota Batam menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019 mencapai 2,4 juta orang. Untuk mewujudkannya, mereka mengembangkan sejumlah destinasi wisata baru serta meningkatkan infrastruktur transportasi.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Batam sejak 2014 hingga 2017 rata-rata sekitar 1,4 juta orang. Peningkatan kunjungan wisman baru terjadi pada 2018 saat 1.877.224 wisman tercatat berlibur ke Batam.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam Ardiwinata, Senin (10/6/2019), mengatakan, pengenalan destinasi baru dan perbaikan akses transportasi menjadi kunci utama menarik wisman. Daya tarik utama Batam di mata wisman adalah tersedianya fasilitas lengkap dan modern, tetapi bebas dari kemacetan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam Ardiwinata saat ditemui di Kantor Lembaga Adat Melayu, Batam, Kepulauan Riau, Senin (9/6/2019).
Untuk meningkatkan kunjungan wisman, sejak dua tahun lalu, Pemerintah Kota Batam berupaya memperbaiki dan memperlebar akses jalan utama. Pengerjaannya ditargetkan akan rampung enam tahun lagi dan Batam akan terbebas dari jalan macet dan rusak pada 2025.
”Akses transportasi harus ikut ditingkatkan bersamaan dengan pembangunan tujuan wisata baru. Percuma saja kalau wisatanya bagus, tetapi wisman kehabisan waktu karena macet atau infrastruktur transportasinya tidak memadai," ujar Ardi.
Tujuan utama wisman datang ke Batam biasanya untuk menikmati keindahan wisata laut, misalnya koral di Pulau Abang. Daya tarik lain yang juga diburu wisman adalah wisata kuliner hidangan laut serta wisata religi sejarah kebudayaan Islam di Batam.
Percuma saja kalau wisatanya bagus, tetapi wisman kehabisan waktu karena macet atau infrastruktur transportasinya tidak memadai.
Ardi berharap, pembangunan destinasi wisata baru, misalnya Masjid Agung Sultan Mahmud Riayat Syah, bisa menjadi magnet baru wisata religi. Masjid di Kecamatan Sagulung yang akan diresmikan pada 20 September 2019 itu digadang-gadang menjadi masjid terbesar dan termegah di Sumatera.
Saat ini, kunjungan wisman di Batam masih didominasi warga Singapura dan Malaysia. Batam menjadi pilihan terdekat dan termurah bagi mereka untuk melarikan diri dari rutinitas harian. Setiap tahun, 72 persen dari total jumlah wisman di Batam berasal dari kedua negara tersebut.
Salah satu mobil hias pengangkut peserta pawai takbir saat melintas di Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (4/6/2019). Pawai takbir itu diikuti sekitar 2.000 orang dan lebih kurang 380 kendaraan.
Meskipun begitu, peningkatan signifikan kunjungan wisata di Batam justru ditunjukkan wisman asal India. Kunjungannya meningkat hampir dua kali lipat pada 2018 menjadi 113.557 orang dari tahun sebelumnya 58.000 orang. Saat ini, wisatawan India menyumbang 6 persen dari total kunjungan wisman atau peringkat ketiga wisman terbanyak di Batam.
Pada libur Idul Fitri, Sabtu (8/6/2019), sebanyak 40 agen perjalanan wisata India mendatangi Batam. Melihat kunjungan wisman India ke Batam yang belakangan melejit, para agen secara khusus berkunjung untuk merancang agenda perjalanan wisata yang baru agar dapat menarik lebih banyak peminat.
Kementerian Pariwisata tahun ini menargetkan Batam dan Bali bisa menjadi daya tarik utama untuk menggaet 800.000 wisman India.
”Kementerian Pariwisata tahun ini menargetkan Batam dan Bali bisa menjadi daya tarik utama untuk menggaet 800.000 wisman India. Ada sejumlah tempat di Batam yang sangat disukai wisman India, misalnya Pura Sri Lalitha Maha Tripura Sundari dan Wihara Duta Maitreya,” kata Ardi.
Gairah wisata di Batam juga menarik kedatangan kapal pesiar berbendera Malta, Star Clipper, pada (7/6/2019), yang membawa 74 wisatawan dari 13 negara. Hal ini juga menandakan minat wisata ke Batam kembali meningkat. ”Kapal pesiar itu menjadi yang pertama singgah sejak terakhir Batam disandari kapal pesiartahun 2010,” ujar Ardi.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi (kiri) dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (kanan) saat menandatangani kesepakatan kerja sama di Jakarta, Jumat (24/5/2019).
”Tumbuhnya jumlah wisman ikut meningkatkan perputaran uang di Batam. Kalau pertumbuhan wisman bisa dikembangkan sambil menunggu sektor industri kembali bergairah, itu akan menyelamatkan (perekonomian) Batam,” kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Selasa (4/6/2019).
Hal itu yang mendorong Pemerintah Kota Batam bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif mengembangkan 16 subsektor usaha kreatif. Para pelaku ekonomi kreatif di bidang kuliner, busana, film, dan sejenisnya akan diberi pelatihan dan modal untuk mengembangkan usaha.
”Kedatangan wisman membuka peluang bagi warga Batam memasarkan produk-produk ekonomi kreatif. Untuk itu, pelaku ekonomi kreatif harus dilatih mengembangkan keahlian agar usaha mereka bisa memanfaatkan momen tersebut,” kata Ardi.