JAKARTA, KOMPAS – Setelah lolos ke Piala Dunia Catur 2019 lewat juara di kategori masing-masing pada Kejuaraan Catur Asia Timur Jauh di Mongolia, April lalu, GM Susanto Megaranto (elo rating 2.548) dan WGM Medina Warda Aulia (2.375) memulai persiapan menuju gelaran dunia itu. Mereka mematangkan diri di dua kejuaraan pemanasan, yang pertama adalah Turnamen Catur GM dan WGM Japfa 2019 di Yogyakarta, 13-21 Juni.
Turnamen edisi kedua itu akan diikuti 12 pecatur putra dan 12 pecatur putri. Dari 10 negara yang berpartisipasi, Indonesia menurunkan enam pecatur di kategori putra dan enam pecatur di kategori putri. WGM Medina Warda Aulia akan menjadi satu-satunya pecatur putri yang turun di kategori putra.
Selain itu, di kategori putra, akan berpartisipasi pecatur asal Rusia GM Super (elo rating di atas 2.600) Dmitry Kokarev (2.609). Pada kategori putri, akan turun salah satu pecatur terbaik Perancis IM Sophie Milliet (2.415) dan juara bertahan turnamen tersebut, pecatur asal Georgia WGM Keti Tsatsalashvili (2.356).
Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto di Jakarta, Senin (10/6/2019) mengatakan, turnamen itu akan menjadi pemanasan bagi Susanto dan Medina sebelum mengikuti Piala Dunia 2019. Setelah turnamen tersebut, mereka akan ikut kejuaraan lainnya, yakni Festival Catur Biel di Swiss, 21-28 Juli. Selebihnya, mereka akan fokus melakukan pemusatan latihan dengan pelatih asal Rusia GM Ruslan Shcherbakov (2.516).
Ruslan telah mendampingi Susanto dan Medina sejak mereka berlaga di Kejuaraan Catur Asia Timur Jauh. ”Saya harap semua persiapan itu bisa membawa Susanto dan Medina tidak hanya berlaga di babak pertama tetapi bisa melangkah lebih jauh,” ujar Utut, yang berlaga di Piala Dunia Catur 2005 tetapi terhenti di babak pertama itu.
Medina menuturkan, dirinya senang bisa berlaga di kategori putra. Hal itu bisa memacu dirinya untuk lebih keras dan kreatif dalam pertandingan. Para pecatur putra dinilai lebih liar dan agresif dalam bermain.
”Banyak manfaat bermain di kategori putra. Sebelum ikut Kejuaraan Catur Asia Timur Jauh, saya ikut kejuaraan nasional di kategori putra. Hasilnya, saya bisa bermain baik di kejuaraan yang jadi kualifikasi Piala Dunia itu,” katanya.
Pada turnamen ini, Medina memasang target minimal bisa meraih norma IM ketiganya. Medina memang tengah gencar mengejar gelar GM. Ia menjadi pecatur putri kedua Indonesia yang mengejar gelar GM. Sebelumnya, pecatur putri IM Irene Kharisma Sukandar (2.378) juga mengejar gelar yang sama dan baru mendapatkan satu norma GM dari tiga norma GM yang diperlukan.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem mengutarakan, para pecatur Indonesia lain hanya ditargetkan meningkatkan elo rating, terutama IM Novendra Priasmoro (2.457). Setelah kehilangan 22,3 rating di Kejuaraan Asia Timur Jauh, Novendra diharapkan bisa menambah elo rating minimal 15 rating di turnamen itu. Ia harus mencapai elo rating hingga 2.500 agar bisa menggunakan titel GM karena dia sudah meraih tiga norma GM.
Tampil maksimal
Sophie Milliet mengatakan, ia akan berusaha tampil maksimal walaupun baru pertama kali berpartisipasi di turnamen tersebut. Apalagi menurutnya, turnamen tersebut tidak akan mudah. ”Di sini, banyak pecatur muda potensial. Itu menjadi tantangan yang tidak mudah,” ujar pecatur yang enam kali juara catur nasional Perancis di kategori putri tersebut.
Corporate Affairs Director Japfa Rachmat Indrajaya menyampaikan, pihaknya sudah 20 tahun menjadi sponsor PB Percasi. Setelah dua dekade, mereka tidak pernah bosan untuk mendukung perkembangan dunia catur nasional. ”Kami punya tekad melahirkan GM baru di Indonesia. Lewat turnamen ini, kami harap bisa menjadi batu loncatan pecatur-pecatur muda untuk menjadi GM baru penerus GM Utut Adianto, GM Cerdas Barus, dan GM Susanto Megaranto,” katanya.