JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Perhubungan hanya akan mengandalkan sistem satu arah untuk mengurai kepadatan arus dalam menghadapi puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada Minggu (9/6/2019). Sistem ini dianggap sebagai satu-satunya solusi terhadap membeludaknya jumlah kendaraan yang akan tiba menuju Jakarta.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, hingga Minggu pukul 20.00, sistem satu arah diterapkan dari Kilometer 414 Gerbang Tol Kalikangkung hingga Kilometer 29 Cikarang Utama. Cara ini relatif serupa dengan yang dilakukan pada Sabtu (7/6/2019) malam, karena dianggap tidak ada cara lain.
"Kita tidak punya cara lain. Cara ini paling efektif untuk mengurai kepadatan. Efektivitas ini dilihat dari kepadatan di Gerbang Tol Kalikangkung yang terurai lancar hingga Kilometer 70 Cikampek Utama. Namun, memang tantangan kemudian adalah terjadinya kepadatan setelah keluar dari Cikampek Utama," ujar Budi Setiyadi saat dihubungi di Jakarta, Minggu malam.
Ia mengatakan, sistem satu arah yang diperpanjang hingga Kilometer 29 Cikarang Utama akan menyebabkan kepadatan saat kendaraan tiba di gerbang keluar tol. Setidaknya kepadatan kendaraan akan terbagi di empat gerbang keluar, yakni Gerbang Tol Cikunir, Pondok Gede, Halim Perdanakusuma, dan Tol Dalam Kota yang menuju Semanggi.
Untuk mengantisipasi hal ini, ia telah berkoordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Nantinya, kepadatan kendaraan di sejumlah gerbang keluar memang tidak dapat dihindari, sehingga harus diatur sampai seluruhnya masuk ke dalam kota.
"Kita optimis kepadatan malam ini akan terurai hingga menjelang pagi. Kali ini tinggal kesiapan di Ibu kota untuk menerima jumlah kendaraan sebanyak itu," ucap Budi Setiyadi.
Direktur Penegakkan Hukum Korlantas Brigadir Jenderal (Pol) Pujiono Dulrahman menyatakan, sistem satu arah saat ini menjadi alternatif terakhir untuk mengurai kepadatan. Sebab, bila bicara soal satu arah, berarti merebut hak kendaraan lain yang akan melintas.
"Ini jadi alternatif terakhir untuk di Cikampek. Belum ada lagi solusi lain, mengingat sistem satu arah sudah cukup mengambil hak kendaraan lain melintas," ucap Pujiono.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, pada prediksi arus balik yang terjadi Minggu malam, diharapkan sekitar 70 persen kendaraan dari daerah telah kembali ke Jakarta. Sementara sisa 30 persen lagi ia perkirakan masih akan menuju Jakarta pada periode 10-12 Juni 2019.
"Kemenhub dengan Badan Usaha Jalan Tol menerapkan diskon tarif untuk menggaet pemudik agar kembali pada tiga hari setelah arus balik. Besarannya yaitu 15 persen di seluruh ruas tol," kata Budi Karya.