Berdasarkan evaluasi arus balik pada H+2 Lebaran, antrean kendaraan di sejumlah tempat istirahat atau rest area menjadi salah satu penyebab kemacetan di ruas tol wilayah Jawa Tengah.
Oleh
ADITYA DIVERANTA dan KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Berdasarkan evaluasi arus balik pada H+2 Lebaran, antrean kendaraan di sejumlah tempat istirahat atau rest area menjadi salah satu penyebab kemacetan di ruas tol wilayah Jawa Tengah. Untuk menyiasati hal tersebut, pemberlakuan sistem buka-tutup tempat istirahat terus dilakukan.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Rudi Antariksa mengatakan, kepadatan pada masa arus balik sempat terjadi di ruas tol Kilometer (KM) 439 kawasan Bawen, Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu (8/6/2019). Antrean kendaraan di titik tersebut mengular hingga KM 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung.
"Ada kepadatan yang diperkirakan mencapai 15 kilometer dari kawasan Bawen hingga menuju KM 414 GT Kalikangkung. Setelah ditelusuri, penyebabnya adalah jalan menanjak dan kendaraan yang mengantre di tempat istirahat KM 429 Ungaran," kata Rudi dalam konferensi pers di GT Kalikangkung, Minggu (9/6).
Hingga hari ini, kami terapkan buka-tutup agar kepadatan di tempat istirahat tidak membeludak.
Tidak hanya di KM 429 Ungaran, Rudi menjelaskan, ada sejumlah tempat istirahat berkapasitas kecil yang juga memicu kepadatan. Hal itu seperti pada KM 5 Tol Dalam Kota Semarang dan KM 389 Kendal lajur B.
Kepala Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Jateng Ajun Komisaris Besar Yunaldi mengatakan, KM 389 menjadi titik lelah para pemudik yang bertolak menuju Palimanan. "Hingga hari ini, kami terapkan buka-tutup agar kepadatan di tempat istirahat tidak membeludak. Kami juga menyambangi pemudik yang berhenti di bahu jalan agar tidak menambah kepadatan di sekitar tempat istirahat," ujarnya.
Sementara itu, di ruas Tol Pejagan-Pemalang, titik kepadatan terjadi di tempat istirahat KM 294, KM 282, KM 260, KM 344, dan KM 296. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan daya tampung kendaraan. Di KM 294, misalnya, tempat istirahat dengan kapasitas 80 kendaraan sempat dipaksa menampung hingga sekitar 220 kendaraan untuk mengakomodasi pengguna jalan yang nekat memarkir kendaraannya di bahu jalan.
Dalam kunjungan ke GT Kalikangkung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penataan buka-tutup di tempat istirahat menjadi upaya kecil yang dilakukan untuk mendukung kelancaran sistem satu arah. Hingga Minggu siang, penanganan kepadatan arus balik masih memanfaatkan sistem satu arah yang diperpanjang jaraknya menjadi 410 kilometer.
"Sejak Sabtu malam, satu arah diperpanjang dari KM 439 Bawen hingga KM 29 Cikarang Utama, sehingga total jaraknya menjadi 410 kilometer. Dengan jarak sepanjang ini, saya harap kelancaran arus di tol tidak terganggu oleh adanya tempat istirahat," ujar Budi.
Ia menyarankan agar pengendara tidak sembarangan berhenti di bahu jalan tol karena hal itu turut menyumbang kepadatan arus dan membahayakan pengendara lain. "Agar pemudik tidak berhenti di bahu jalan, perumus kebijakan saat ini berdiskusi mengenai strategi penataan kepadatan. Saat ini kami fokus ke Cikampek sebagai ruas yang menerima kendaraan dari arah Barat," ucap Budi.