Riuh Film Anak di Layar Digital
Konten film anak pastinya akan selalu menarik untuk terus disimak. Tak hanya menjadi sarana hiburan keluarga, genre yang satu ini juga kerap menjadi salah satu cara menyampaikan muatan-muatan pendidikan dan pengetahuan untuk anak.
Sejumlah perusahaan besar hiburan dunia macam Walt Disney, Pixar, Dream Works, dan banyak lagi nyaris tak pernah absen memproduksi beragam film anak, baik dalam bentuk film animasi maupun film yang diperankan oleh aktor manusia atau bahkan hewan.
Dua perusahaan penyedia layanan media dan hiburan streaming dunia, Netflix dan Iflix, sepertinya juga tak mau kalah. Sejak lama mereka juga melibatkan diri, baik dalam menayangkan atau bahkan ikut memproduksi sejumlah film anak.

Film animasi Klaus
Hal itu terungkap dalam wawancara khusus jarak jauh Kompas dengan Vice President Content (Kids & Family) Netflix Melissa Cobb dan dengan Executive Director Iflix di Indonesia, Cam Walker, saat ditemui di kantornya di Jakarta.
Menurut Cobb, yang berbicara dari Bali saat mengikuti konferensi industri media, telekomunikasi, dan hiburan kawasan Asia Pasifik tahunan (APOS) 2019, jumlah penonton film-film anak dan animasi di Netflix hingga saat ini terbilang lumayan besar. Cobb diwawancara secara teleconference dari Jakarta.
Dia menyebut sebanyak 60 persen pelanggan layanan Netflix menonton tayangan berkonten anak-anak setiap bulan. Secara kasar persentase itu setara dengan 83 juta rumah tangga. Dari situ Netflix memutuskan untuk terus berupaya menyediakan beragam tayangan anak berkualitas dan ramah keluarga, termasuk memproduksi sendiri film atau original series.
”Dari sana kami berpikir bagaimana untuk memastikan kalau kami punya banyak pilihan konten yang bisa mereka pilih. Konten telah kami kurasi oleh satu tim yang terdiri dari sejumlah orang yang sangat paham benar dan mencintai konten hiburan keluarga,” ujar Cobb.
Semua itu, kata Cobb, semata-mata dilakukan lantaran terkait dengan aspek ketertontonan (viewership) yang juga membuat Netflix tak ragu untuk terus berinvestasi di masalah tersebut.
Untuk bisa memenuhi kebutuhan itu, menurut Cobb, Netflix berupaya membangun kerja sama dengan para produsen dan kreator konten lokal yang ada di setiap negara, termasuk Asia, dan khususnya di Indonesia.
Lewat para produsen dan kreator lokal itu mereka berharap semakin banyak konten film anak dengan nilai-nilai seni dan budaya setempat, yang bisa diangkat ke layar kaca melalui Netflix.
Cobb mencontohkan beberapa serial produksi lokal, yang kini mendapat penerimaan yang cukup baik secara global. Salah satunya film animasi untuk anak prasekolah (pre-school) produksi studio animasi India, Green Gold Animation, berjudul Mighty Little Bheem.
Sosok Bheem alias Bima adalah karakter tradisional, yang memang banyak dikenal di masyarakat India. Film animasi tersebut sekarang bahkan sangat populer secara global, seperti di Amerika Serikat, Amerika Selatan, Australia, Inggris, Kanada, dan negara-negara di kawasan Asia.
Tak hanya itu, pihak Netflix juga tengah bekerja sama dengan Pearl Studio, China, dan menggaet animator andal kelas dunia, Glen Keane, untuk memproduksi kisah animasi musikal berjudul Over the Moon.
Kisah itu terinspirasi cerita tentang Dewi Bulan asal Negeri Tirai Bambu. Menurut rencana, film tersebut akan ditayangkan di China mulai tahun depan, sementara penayangannya di wilayah lain di dunia akan dilakukan via Netflix.
Proses produksi film animasi musikal tersebut juga melibatkan Sony Pictures Imageworks. Sosok Keane sendiri selama ini terkenal lewat beberapa karya animasinya, seperti Pocahontas, Tarzan, dan Beauty and the Beast. Film animasi musikal Over the Moon bercerita tentang petualangan seorang gadis yang ingin bertemu dengan Dewi Bulan, lalu membuat sebuah roket yang akan membawanya ke bulan.
Animasi komedi
Selain itu, Netflix juga tengah menggarap film animasi komedi 2D Klaus yang diproyeksikan bakal menjadi film animasi panjang pertama nominasi Oscar mereka. Untuk proyek serius ini Netflix menggandeng Sergio Pablos sebagai sutradara dan rumah produksi di Madrid, Spanyol, SPA Studio.
Pablos selama ini dikenal sebagai animator 2D Disney era 1990-an. Dia berperan sebagai concept artist di produksi film Disney, Despicable Me dan Smallfoot. Mengutip situs Cartoonbrew.com, film Klaus akan berkisah tentang asal usul sosok Sinterklas.
Sejak pertama kali meluncurkan jasa layanannya pada 2007, empat tahun kemudian Netflix juga mengeluarkan produk layanan hiburan khusus untuk anak-anak. Pada 2013 Netflix kemudian memperkenalkan produk konten original untuk anak.
Cam Walker juga membenarkan bahwa sangatlah penting bagi pihaknya untuk juga menyediakan konten-konten film anak mengingat sebagian besar pengguna jasa layanannya adalah juga sebagai orangtua.

Film animasi Tayo
Selain itu, belajar dari perkembangan yang terjadi di perusahaan penyedia jasa tayangan televisi berbayar (pay TV), terutama khusus untuk konten anak-anak, mereka dinilai lumayan sukses menjual produk mereka.
Dari situ Iflix sebagai perusahaan layanan Over-The-Top (OTT), layanan dengan konten berupa data, informasi, atau multimedia, yang berjalan melalui jaringan internet, juga menurut Walker, dapat mengikuti langkah sukses tersebut.
Hingga saat ini, menurut Walker, ada lebih dari 500 judul film berkonten anak-anak yang masuk dalam program ”Kids” di Iflix. Seperti juga jenis film genre lain, film-film anak ini berasal dari sejumlah produsen film dari sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, China, dan beberapa negara Asia lain.
Selain itu, Iflix, menurut Walker, juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan sebanyak mungkin produsen film di banyak negara untuk bisa menyajikan konten-konten lokal yang diyakini sangat diminati para pelanggan.
”Dari data yang kami punya terkait perilaku menonton pelanggan kami, semakin banyak konten lokal di satu negara yang diangkat akan semakin tinggi pula engagement (keterlibatan) para penonton, terutama di negara tersebut. Kami juga tertarik untuk bisa membuat original production-nya,” kata Walker.
Sejak tahun lalu, kata Walker, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Badan Perfilman Indonesia untuk memproduksi film anak original Iflix pertama yang diangkat dari lagu pemenang pertama Lomba Cipta Lagu Anak 2018, ”This is My Holiday” ciptaan Stephen Irianto Wally.

Film animasi Insectible
”Rentang usia pelanggan kami 16-35 tahun dan sebagian dari mereka adalah perempuan muda yang punya kepedulian serta seleksi yang kuat terhadap konten film anak. Oleh karena itu, kami juga berkomitmen kuat untuk menyeleksi film-film konten anak kami. Salah satunya dengan berusaha membuat film original kami sendiri,” ujar Walker.
Film original pertama hasil kerja sama dengan Bekraf dan BPI tersebut menurut rencana sudah akan ditayangkan melalui Iflix dan layar bioskop Tanah Air mulai tahun depan. Saat ini pengerjaannya masih berlangsung dengan menggandeng studio animasi lokal.
”Ini adalah proyek perdana kami. Namun, kami berharap hal itu bisa menjadi awal mula kerja sama lain ke depan yang lebih baik lagi. Sekarang proses produksinya tengah berjalan. Kami belum tahu untuk serial perdana ini akan dibuat berapa episode. Namun, yang jelas hasilnya akan diluncurkan tahun 2020,” katanya.(Wisnu Dewabrata)