JAKARTA, KOMPAS – Kereta ringan atau lintas rel terpadu (LRT) akan diuji publik secara gratis mulai Selasa (11/6/2019) hingga waktu yang belum ditentukan. Namun, Pemprov DKI Jakarta meminta pengelola agar segera menyelesaikan persyaratan izin operasi supaya LRT bisa dibuka secepatnya untuk komersial.
Uji publik LRT Jakarta yang akan dimulai pada 11 Juni itu akan dilangsungkan di lima stasiun, yakni Velodrome, Equestrian, Pulomas, Boulevard Selatan, dan Boulevard Utara. Adapun jam operasionalnya ialah pukul 05.00-23.00 WIB dengan selang waktu keberangkatan kereta setiap 10 menit sekali.
Corporate Communication Manager PT LRT Jakarta Melisa Suciati di Jakarta, Minggu (9/6/2019), mengatakan, uji publik ini merupakan uji coba terakhir sebelum LRT dioperasikan secara komersial dan berbayar. Jam operasional kereta pun sudah mengikuti jam operasional saat nanti beroperasi komersial.
"Uji publik ini diharapkan terus bertahan sampai nanti dibuka komersial, sampai pemberitahuan lebih lanjut. Kalau evaluasinya bagus dan Pak Gubernur (DKI Jakarta) meresmikan, kenapa enggak? Langsung saja," ujar Melisa.
Sebelumnya, uji coba LRT pernah dilangsungkan pertama kali pada 4-17 Maret 2019. Uji coba dilakukan untuk lima stasiun yang sama, mulai dari Veldrome sampai Boulevard Utara. Tak berhenti di situ, uji coba kedua juga pernah dilakukan pada 25 Maret 2019.
Melisa menjelaskan, saat itu, uji coba terus dilakukan sebagai program sosialisasi kepada publik. Sarana-prasarana di lima stasiun itu pun disebutnya belum berfungsi dengan baik.
Namun, untuk uji publik kali ini, pihaknya menjamin seluruh sarana-prasarana stasiun, sumber daya manusia, dan perkeretaapian, sudah siap beroperasi.
"Kami juga akan maksimalkan uji publik ini untuk menerima kritik dan saran agar saat dibuka komersial tak ada gangguan," tutur Melisa.
Untuk bisa ikut serta dalam uji publik, PT LRT telah membuka pendaftaran melalui internet di bit.ly/UjiPublikLRTJ. Setiap orang yang mendaftar wajib memasukkan alamat surat elektronik dan melakukan proses validasi. Satu tiket elektronik (e-ticket) hanya berlaku untuk satu orang.
Tiket elektronik tersebut harus dibawa saat hari uji publik yang dipilih antara tanggal 11-21 Juni 2019. Kemudian, tiket itu ditukarkan dengan tiket sekali jalan (single journey trip) LRT Jakarta melalui petugas loket di lima stasiun yang sedang diuji coba.
Jaga ketat
Dalam pantauan Kompas, kelima stasiun yang akan diuji publik pada 11 Juni nanti telah dijaga ketat oleh petugas keamanan. Setidaknya, ada tiga satpam berjaga di setiap stasiunnya. Warga dan wartawan tak diperkenankan masuk ke dalam areal stasiun.
"Masih proses pembersihan dari barang-barang proyek. Jadi, masih harus steril dulu," tutur salah satu satpam di Stasiun Equestrian, Anwar Ibrahim.
Sementara itu, di Stasiun Boulevard Selatan, selain ada satpam yang berjaga, sejumlah petugas kebersihan terlihat sibuk menyapu halaman parkir di areal luar stasiun. Mereka mengaku mulai intensif membersihkan areal stasiun jelang uji publik LRT.
"Sekarang setiap shift sudah ada enam orang. Seminggu sebelum ini masih tiga sampai empat orang," kata salah satu petugas kebersihan, Aldiyanto.
Perizinan
Meskipun LRT sudah memasuki tahap uji publik, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih meminta pihak LRT agar segera menyelesaikan persyaratan administrasi untuk izin operasi sarana. Izin itu meliputi izin mendirikan bangunan (IMB) dari lima stasiun yang akan digunakan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Benny Agus Chandra menegaskan, syarat administrasi itu harus segera diselesaikan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) paling tidak minggu depan.
"Secara prinsip keteknisan sudah tidak ada masalah karena sudah mendapat rekomendasi Kementerian Perhubungan. Tinggal dari sisi administrasi yang harus diselesaikan persyaratannya oleh Jakpro. Kami sudah koordinasikan dengan pihak LRT untuk segera menyelesaikan persyaratannya. Itu masuk, izin dikeluarkan," kata Benny.
Dengan demikian, Benny berharap, LRT fase pertama, Velodrome-Boulevard Utara, dengan jarak 5,8 kilometer itu dapat segera beroperasi secara komersial. "Minggu depan ini diharapkan (persyaratan administrasi) sudah beres semua. Jadi tidak berlarut-larut. Syukur-syukur, Senin (besok) sudah dimasukkan persyaratannya," ujarnya.
Secara terpisah, Direktur Proyek LRT Jakarta PT Jakarta Propertindo Iwan Takwin membenarkan bahwa saat ini pihaknya masih memproses izin penyelenggaraan dan izin operasi sarana. Pemenuhan persyaratan-persyaratan itu masih dalam proses dan akan diselesaikan secara paralel.
"Untuk persyaratan-persyaratan sementara proses dan dilakukan secara paralel," tutur Iwan.