Sehari, Penjualan Telur Asin Melonjak hingga Lima Kali Lipat
Sejumlah pusat oleh-oleh di Pantura Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terpantau ramai disinggahi para pemudik yang hendak kembali ke asal mereka, Jumat (7/6/2019). Penjualan teluar asin meningkat hingga lima kali lipat.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
BREBES, KOMPAS -- Sejumlah pusat oleh-oleh di Pantura Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terpantau ramai disinggahi para pemudik yang hendak kembali ke asal mereka, Jumat (7/6/2019). Jumlah penjualan telur asin pun melonjak hingga lima kali lipat, lebih baik daripada kondisi tahun lalu.
Jumat sore, lalu lintas di sekitar pusat oleh-oleh di Kabupaten Brebes, Jateng, sempat tersendat. Kendaraan mengular diparkir di bahu jalan. Para pemilik kendaraan itu singgah membeli oleh-oleh khas Brebes.
Di pusat oleh-oleh YES misalnya, pembeli datang silih berganti. Rata-rata pembeli datang membeli telur asin. Beberapa pembeli mampir karena kembali ke perantauan melintasi jalur Pantura. Namun, tak sedikit juga yang sengaja keluar jalan tol untuk membeli oleh-oleh.
Fany (45), salah satu pemudik yang hendak balik ke Jakarta mengatakan, ia sengaja keluar dari jalur tol untuk membeli batik dan telur asin. Fany dan keluarganya keluar melalui pintu tol Pekalongan untuk membeli batik. Tak hanya batik, ia sempatkan diri singgah membeli telur asin.
"Sudah kebiasaan beli oleh-oleh di pantura. Jadi kalau tidak mampir beli oleh-oleh di Pantura rasanya ada yang kurang," ucap Fany ditemui di pusat oleh-oleh YES.
Tak hanya pemudik yang akan kembali ke perantauan, pemudik susulan juga ikut memadati toko oleh-oleh. Fajar (47), pemudik tujuan Klaten memutuskan mampir di Brebes, setelah kendaraannya dialihkan dari jalan tol menyusul pemberlakuan sistem satu arah.
"Tadi kendaraan saya dikeluarkan di pintu Brebes Barat karena ada one way, mau tidak mau harus melanjutkan perjalanan lewat Pantura. Mumpung lewat Pantura, mampir sekalian beli oleh-oleh untuk keluarga di kampung," kata Fajar.
Peningkatan jumlah penjualan telur asin juga dirasakan sejumlah toko oleh-oleh di Brebes. Di toko YES, peningkatan jumlah penjualan telur asin yang terjadi hingga lima kali lipat. "Kalau hari biasa kami rata-rata jual 1.000 butir per hari, saat arus balik seperti sekarang ini rata-rata 5.000 per hari," tutur pemilik toko YES, Dhani Bagus Purnama.
Puncak penjualan telur asin diperkirakan akan terjadi Minggu (9/6/2019). Pada hari tersebut, Dhani memperkirakan tokonya bisa menjual hingga 7.000 butir telur per hari.
Pemberlakuan sistem satu arah juga berpengaruh pada toko telur asin yang terletak di jalur Jakarta-Semarang, seperti toko telur asin Alinda. Menurut pemilik toko telur asin Alinda Mahmudah, sejak pemberlakuan sistem satu arah, tokonya yang biasanya sepi menjadi ramai pembeli.
"Biasanya, saya hanya bisa menjual sekitar 30 butir telur asin per hari. Sejak ada pengalihan arus, saya bisa menjual sekitar 500 butir per hari. Banyak kendaraan yang lewat Pantura akibat adanya sistem satu arah di tol," kata Mahmudah.
Dhani dan Mahmudah menuturkan, meski arus balik baru dimulai, jumlah penjualan secara keseluruhan pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini meningkat 10-100 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu, tingkat penjualan turun 60-80 persen.
Menurut sebagian penjual, peningkatan penjualan telur asin tahun ini dipengaruhi pemberlakukan sistem satu arah. Sebab, sistem satu arah membuat sebagian arus pemudik terbagi menjadi dua, yakni melewati tol dan pantura.