Pencarian 17 anak buah kapal kargo yang tenggelam di perairan Banggai Kepulauan, Bangggai Laut, dan Banggai, Sulawesi Tengah, diperluas. Tim gabungan menyisir dari udara, pesisir pulau-pulau, dan laut.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·2 menit baca
PALU, KOMPAS - Pencarian 17 anak buah kapal kargo yang tenggelam di perairan Banggai Kepulauan, Bangggai Laut, dan Banggai, Sulawesi Tengah, diperluas. Tim gabungan menyisir dari udara, pesisir pulau-pulau, dan laut.
Kepala Badan Search and Rescue Nasional Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Sulteng, Basrano menyatakan, selain dengan kapal SAR, tim pencari dibantu dengan helikopter dari Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. "Selain itu, tim dari kepolisian dan TNI bergerak menyisir perairan dangkal di pesisir," katanya di Palu, Jumat (7/6/2019).
Wilayah yang dijadikan sasaran penyisiran, antara lain pesisir selatan Banggai, dari Luwuk, ibu kota Banggai, hingga Kecamatan Toili. Selain itu, pesisir Pulau Peleng dan pulau-pulau kecil di sekitarnya serta pulau-pulau di Kabupaten Banggai Laut juga disisir.
Jumat ini, pencarian memasuki hari keempat. Kemarin, pencarian tak membuahkan hasil. Pencarian kemarin terutama di pesisir hanya dilakukan sekitar kecamaran Batui, Banggai. Operasi dilakukan sejak Selasa (4/6) atau empat hari setelah kapal tenggelam.
Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin Makassar membantu pencarian sejak Kamis (6/6). Mereka membantu dengan pesawat Boeing sebelum diganti dengan Helikopter Puma mulai hari ini.
Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin Makassar membantu pencarian sejak Kamis (6/6). Mereka membantu dengan pesawat Boeing sebelum diganti dengan Helikopter Puma mulai hari ini.
KM Lintas Timur yang mengangkut semen tenggelam di perairan antara Banggai Laut, Banggai dan Banggai Kepulauan, Sabtu lalu. Kapal berbobot 1.720 gross ton tersebut mengangkut 18 anak buah kapal (ABK). Satu orang selamat setelah terapung selama empat hari. Ia dievakuasi kapal yang melintas. Ia saat ini dirawat intensif di RSUD Banggai.
KM Lintas Timur bertolak dari Bitung, Sulawesi Utara, menuju Morowali, Sulteng. Kapal sempat mengalami mati listrik di Bitung. Setelah diperbaiki kapal melanjutkan perjalanan hingga terjadinya kecelakaan.
Kemarin, sempat beredar informasi di media sosial yang menyebutkan ada obyek yang mirip jenazah lengkap dengan pelampung di sekitar pulau kecil di Banggai Kepulauan.
Basrano menyatakan informasi tersebut penting untuk didalami. Tim akan menyisir perairan dangkal di pesisir untuk memastikan informasi tersebut.
Direktur Kepolisian Perairan dan Udara Kepolisian Daerah Sulteng Komisaris Besar Indra Rathana menyatakan pihaknya mengerahkan semua potensi untuk menyisir wilayah pesisir yang telah dipetakan. Namun, berdasarkan pengalaman, pencarian pada Kamis sedikit terkendala, yakni gelombang yang cukup tinggi yang mencapai 2 meter.