Dua Wisatawan Terseret Ombak Pansela, Penyisiran pada Radius 3 Kilometer
Dua wisatawan, Supriyatno (39) dan Arya Wijaya Kusuma (16), terseret ombak di Pantai Suwuk, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (6/6/2019) sore. Pencarian masih dilakukan tim gabungan dengan radius 3 kilometer arah timur dan 3 kilometer arah barat.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Ilustrasi — Kondisi Pantai Suwuk, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, yang tergerus ombak pada Rabu (15/8/2018). Tingginya ombak di pantai selatan membahayakan pengunjung. Oleh karena itu, wisatawan dilarang mandi di pantai.
KEBUMEN, KOMPAS — Dua wisatawan, Supriyatno (39) dan Arya Wijaya Kusuma (16), terseret ombak pantai selatan atau pansela di Pantai Suwuk, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (6/6/2019) sore. Pencarian dilakukan tim gabungan dengan radius 3 kilometer arah timur dan 3 kilometer arah barat.
”Hari ini (Jumat) pencarian diupayakan dengan menyisir pantai ke arah barat hingga Pantai Karangbolong dan timur sekitar Pantai Petanahan. Personel yang dikerahkan ada sekitar 30 orang,” kata Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono, saat dihubungi, Jumat (7/6/2019).
Mulwahyono menyampaikan, semula satu rombongan keluarga mandi di laut. Lantas, korban bernama Fauzan Izni (15) terseret ombak dan berupaya ditolong oleh kedua saudaranya, yaitu Supriyatno (39) dan Arya Wijaya Kusuma (16). Namun, justru ketiganya ikut terseret ombak.
Korban Fauzan Izni kemudian dapat selamat karena ditolong Tim SAR lalu dievakuasi ke RSU Purwogondo. ”Peristiwa terjadi pukul 15.15 dan pencarian sampai malam tadi belum membuahkan hasil,” katanya.
Karakteristik ombak pantai selatan itu selalu tinggi berkisar 2-3 meter. Arusnya juga kuat kadang orang tidak sadar pasir pijakannya tergerus air dan tiba-tiba sudah terseret ke tengah.
Para korban, kata Mulwahyono, merupakan satu keluarga beralamat di RT 002 RW 001, Desa Purwodadi, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen. Mereka berlibur hari raya Idul Fitri dengan berwisata ke Pantai Suwuk, Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring Kebumen.
”Karakteristik ombak pantai selatan itu selalu tinggi berkisar 2-3 meter. Arusnya juga kuat kadang orang tidak sadar pasir pijakannya tergerus air dan tiba-tiba sudah terseret ke tengah,” tutur Mulwahyono.
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Ilustrasi — Kondisi bangunan yang hancur di Pantai Suwuk, Kabupaten Kebumen, karena tergerus ombak pada Rabu (15/8/2018). Tingginya ombak di pantai selatan membahayakan pengunjung. Oleh karena itu, wisatawan dilarang mandi di pantai itu.
Menurut Mulwahyono, tantangan pencarian adalah kondisi pantai yang bertebing terjal serta keterbatasan personel mengingat masih dalam suasana Idul Fitri. ”Kami berkoordinasi juga dengan Polsek Ayah dan Polsek Petanahan serta menginformasikan kepada nelayan yang mulai melaut hari ini,” ujarnya.
Dari catatan Kompas, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kebumen, jumlah korban tewas akibat kecelakaan laut meningkat sejak 2 tahun terakhir. Pada 2017, tercatat ada 11 orang meninggal, 5 orang hilang, dan 2 orang luka. Angka itu meningkat pada 2018 menjadi 21 orang meninggal dan 2 orang hilang di Pantai Bocor, Desa Setrojenar. Tahun 2019 ini, pada Maret ada dua orang tenggelam dan bulan ini 2 orang tenggelam di Pantai Suwuk (Kompas.id, 25/3/2019).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kebumen Eko Widianto menuturkan, pihaknya senantiasa mengimbau pengunjung agar tidak mandi di pantai karena tingginya ombak pantai selatan. ”Jika sudah tergulung ombak, dalam hitungan menit biasanya korban tenggelam lalu hilang,” tuturnya.