Hujan Deras Picu Longsor di Jalur Sumbar

Cuaca ekstrem memicu longsor dan pohon tumbang di sejumlah jalur di Sumatera Barat. Warga diminta waspada ketika melewati ataupun beraktivitas di jalur rawan.

BPBD KEPULAUAN MENTAWAI

Tanah longsor memutus jalur utama di Dusun Rokot, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai, Kamis (6/6/2019) pukul 14.35 WIB, akibat hujan deras. Jalur darat satu-satunya yang menghubungkan Sipora Utara dan Sipora Selatan itu terputus.

PADANG, KOMPAS — Hujan lebat memicu tanah longsor disertai pohon tumbang di sejumlah jalur di Sumatera Barat. Lima hari terakhir, setidaknya terjadi empat tanah longsor dan mengganggu lalu lintas di tiga lokasi. Warga diminta waspada ketika melewati ataupun beraktivitas di jalur rawan.

Kejadian terbaru, tanah longsor menimpa jalur utama di Dusun Rokot, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai, Kamis (6/6/2019) pukul 14.35 WIB, akibat hujan deras. Material longsor setebal 1,5 meter menutupi badan jalan sepanjang 10-15 meter. Jalur darat satu-satunya penghubung Sipora Utara dan Sipora Selatan itu terputus.

”Lalu lintas terputus akibat jalan tertutup material longsor. Kendaraan roda dua ataupun roda empat tidak bisa melintas,” kata Amir Ahmari, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kepulauan Mentawai, dihubungi dari Padang, Kamis sore.

Menurut Amir, petugas sudah berada di lokasi untuk menanggulangi kejadian. Belum ada laporan korban jiwa atau kerugian material. Namun, petugas membutuhkan bantuan alat berat dari dinas terkait untuk membersihkan material longsor agar jalur bisa dilewati kembali.

”Bila alat berat belum sampai, kami upayakan secara manual bersama masyarakat agar jalan bisa dilewati oleh kendaraan roda dua,” ujar Amir.

BPBD KEPULAUAN MENTAWAI

Tebing di pinggir jalur utama di Dusun Rokot, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai, longsor akibat hujan deras, Kamis (6/6/2019) pukul 14.35 WIB. Material longsor setebal 1,5 meter menutupi badan jalan sepanjang 10-15 meter.

Sehari sebelumnya, Rabu, pukul 20.28 WIB, longsor disertai pohon tumbang kembali terjadi di Jalan Panorama 2, Kilometer 24, Indarung, Lubuk Kilangan, Padang, akibat hujan deras disertai angin kencang. Material longsor setinggi 1,5 meter dan panjang 7 meter menutupi sebagian badan jalan dan menghambat lalu lintas beberapa saat.

Senin (3/6/2019) pukul 04.30 WIB, longsor disertai pohon tumbang juga menimpa lokasi yang sama di Jalan Panorama 2. Sementara itu, Minggu pukul 20.00, material longsor menimpa jalan kabupaten di Jorong Bantiang Selatan, Malalak, Agam. Material longsor menutupi akses jalan sepanjang 7-10 meter dengan ketebalan 3-5 meter. Tiga kejadian longsor terakhir sudah selesai ditanggulangi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Rumainur, dihubungi Kamis sore, mengatakan, selain longsor, kejadian pohon tumbang juga terjadi di dua titik jalan di Nagari Koto Malintang, Tanjung Raya, Agam. Kejadian tersebut sudah ditanggulangi dan sempat mengganggu lalu lintas.

BPBD KOTA PADANG

Petugas memindahkan material longsor dan pohon tumbang di Jalan Panorama 2, Kilometer 24, Indarung, Lubuk Kilangan, Padang, Rabu (5/6/2019). Peristiwa ini merupakan yang kedua kali di lokasi yang sama selama periode libur Lebaran. Senin (3/6/2019) pagi, longsor disertai pohon tumbang terjadi di lokasi yang sama akibat hujan deras dan angin kencang.

Terkait kejadian ini, Rumainur mengimbau masyarakat tetap hati-hati dan waspada. Dalam beberapa hari ke depan, cuaca ekstrem diperkirakan masih akan terjadi.

”Masyarakat diimbau waspada kalau hendak bepergian. Cari jalur alternatif yang tidak rawan longsor. Kalau memang terpaksa, berhati-hatilah. Lihat kemungkinan yang akan menimpa. Lihat kondisi cuaca juga,” tutur Rumainur.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Sumbar bersama sejumlah pihak telah memetakan jalur rawan longsor. Dari arah timur, ruas jalan rawan longsor ada di Padang-Lubuk Selasih, Lubuk Selasih-Padang Aro, Muarokelaban-Sawahlunto, Muarokelaban-Kiliranjao. Dari arah barat pada ruas Bukittinggi-Lubuk Sikaping.

Dari arah utara, ruas jalan rawan longsor di Sicincin-Padang Panjang, Sicincin-Malalak, Manggopoh Padang Luar, dan Payakumbuh-perbatasan Riau. Sementara itu, dari arah selatan ada di Padang-Painan, Painan-Tapan, Tapan-perbatasan Jambi (Kerinci).

KOMPAS/YOLA SASTRA

Kondisi lalu lintas di Kilometer 44 Jalan Raya Padang-Bukittinggi di Sicincin, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (6/6/2019) sore. Badan jalan basah akibat hujan sehingga pengendara mengurangi kecepatan.

Berdasarkan pantauan Kompas, Kamis siang, hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi terjadi di sepanjang jalur utama Padang Panjang-Padang dari siang hingga sore. Sebagian pengendara mengurangi kecepatan karena badan jalan basah.

Secara terpisah, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Bandara Internasional Minangkabau Yudha Nugraha mengatakan, hujan deras dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Sumatera Barat hingga 8 Juni. Cuaca buruk yang melanda sejak awal Juni dipicu oleh gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO).

”Sama seperti sebelumnya, cuaca buruk masih disebabkan oleh MJO. Hujan merata untuk sebagian besar wilayah Sumbar dan Riau. Hujan dengan intensitas sedang masih berpeluang terjadi hingga 8 Juni 2019,” kata Yudha.

BPBD KOTA PADANG

Lalu lintas di Jalan Panorama 2, Kilometer 24, Indarung, Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat, tersendat karena terjadi longsor, Senin (3/6/2019), akibat hujan deras.

MJO adalah pola gangguan cuaca yang bergerak sepanjang garis ekuator mulai dari barat hingga timur. Efeknya ditandai dengan peningkatan curah hujan serta berkurangnya radiasi matahari. Akibatnya, kondisi cuaca cenderung berawan hingga hujan sedang-lebat.

Yudha menambahkan, MJO merupakan fenomena alam rutin yang terjadi dalam interval waktu tertentu. Pola pergerakan aktif MJO di suatu daerah biasanya 20-60 hari.

BPBD KOTA PADANG

Petugas memindahkan material longsor dengan alat berat di Jalan Panorama 2, Kilometer 24, Indarung, Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat, Senin (3/6/2019).