Idul Fitri yang dirayakan setelah sebulan penuh menjaga segala nafsu semestinya mengembalikan jati diri dan kemanusiaan setiap insan. Oleh karena itu, diharapkan semua saling memberi maaf dan membentuk kembali kebersamaan sebagai bangsa yang majemuk. Inilah makna ”Kemenangan Idul Fitri” dari Presiden Joko Widodo hingga Ketua DPR Bambang Soesatyo.
Perbedaan pilihan politik yang terjadi dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 semestinya tak lagi menjadi ganjalan. Perbedaan adalah hal yang wajar terjadi. Idul Fitri sekaligus menjadi momen untuk saling memberikan maaf serta mengembalikan kemanusiaan dan kebersamaan.
Perbedaan itu sesuatu yang lumrah dan itulah kondisi kita, bukan sesuatu yang harus dimungkiri atau dihindari, tapi disikapi dengan penuh keafiran dengan cara saling memaafkan. (Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama; di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 6 Juni 2019).
Presiden Jokowi sebelumnya menunaikan shalat Idul Fitri 1440 Hijriyah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu pagi. Sebelumnya, Presiden Jokowi membuka diri dalam dialog dan silaturahmi dengan para tokoh nasional, termasuk dengan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, pasca-Pemilihan Umum 2019.
Beberapa kepala lembaga, seperti Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, serta beberapa menteri Kabinet Kerja, seperti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Turut mendampingi Presiden Jokowi yaitu Nyonya Iriana Joko Widodo di saf perempuan dan putra bungsu mereka, Kaesang Pangarep.
Ibadah shalat Idul Fitri dilanjutkan dengan open house di Istana Negara, Jakarta. Hadir pula Wakil Presiden Jusuf Kalla yang disertai Nyonya Mufidah. Selain itu, calon wakil presiden terpilih dalam Pemilu Presiden 2019, Ma’ruf Amin, juga hadir dalam open house itu bersama istrinya, Wury Estu Handayani, dan anak-anaknya. Wapres dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla yang semula akan mendampingi Presiden Jokowi selama open house urung dilakukan karena Wapres Kalla masih harus beristirahat di rumah dinasnya.
Menjelang tengah hari, dua putra presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono, juga ikut hadir bersilaturahmi. Presiden Jokowi yang didampingi Nyonya Iriana dan Kaesang menerima keduanya yang disertai istri masing-masing, yaitu Annisa Pohan dan Aliya Rajasa, di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam kesempatan bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi, pendamping calon presiden nomor urut 01 dalam Pemilu 2019, Ma’ruf Amin, pun mengajak semua pihak untuk kembali membangun persaudaraan dan saling memaafkan. Idul Fitri menjadi momentum untuk menjalin keutuhan bangsa, merajut persatuan, dan membangun Indonesia ke depan.
Moeldoko yang gembira dengan pelaksanaan mudik yang lancar dan harga-harga bahan pangan yang relatif terkendali menilai, kini saatnya untuk memperbaiki soliditas dan kohesivitas sosial. ”Dengan Idul Fitri, kita akan bisa menyatu kembali. Bahwa Pak Jokowi adalah presiden terpilih bagi masyarakat Indonesia dan beliau tidak pernah membedakan lagi mana 01 dan 02,” ujarnya.
Terkait dengan pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto, menurut Moeldoko, diharapkan segera terjadi. Komunikasi dan sambung rasa dinilai sudah terjadi, tinggal menunggu waktu saja.
Sementara itu, Ketua DPR Bambang Soesatyo yang ditemui seusai bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi di Istana Negara pun menilai Idul Fitri adalah momentum untuk menurunkan tensi politik sekaligus merajut kembali komunikasi. Hubungan yang sempat retak semestinya dijalin kembali untuk kepentingan bangsa.
Adapun Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang juga hadir di Istana Negara untuk bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi sepakat bahwa saat ini adalah momentum rekonsiliasi dan mengakhiri persaingan dalam pemilu yang sudah usai. Kebangsaan kembali dirajut. Para elite partai ataupun tokoh politik berkomunikasi secara cair. Masyarakat pun semestinya kembali berkomunikasi dan menjalankan aktivitas sehari-hari serta mendorong kegiatan-kegiatan positif untuk membangun Indonesia ke depan.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.