Sebanyak 22.669 Pengunjung Padati Taman Mini Indonesia
Hari pertama Lebaran, Rabu (5/6/2019), sebanyak 22.669 orang berwisata ke TMII di Jakarta Timur. Selama libur Lebaran, TMII menargetkan dikunjungi 500.000 orang. Untuk menarik minat pengunjung, pertunjukan budaya, kesenian tradisional, dan musik digelar.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hari pertama libur Lebaran, Rabu (5/6/2019), sebanyak 22.669 orang berwisata ke Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta Timur. Selama libur Lebaran, TMII menargetkan dikunjungi 500.000 wisatawan. Untuk menarik minat pengunjung, sejumlah pertunjukan budaya, kesenian tradisional, dan musik digelar.
Ketua Panitia Pekan Lebaran TMII 2019 Dwi Atmodjo mengatakan, pada hari pertama Lebaran, sebagian anjungan belum mengadakan kegiatan, tetapi minat pengunjung tetap tinggi. Ia optimistis target 500.000 pengunjung pada pekan Lebaran selama 5-23 Juni 2019 tercapai. Target tersebut lebih tinggi dari angka kunjungan Lebaran 2018, yakni 400.000 orang.
Dwi menambahkan, biasanya pada hari ketiga Lebaran, jumlah pengunjung meningkat tajam. Pada hari pertama, umumnya warga bertamu ke rumah famili. Pada puncak kunjungan nantinya bakal digelar banyak pertunjukan seni, musik, dan budaya.
”Ada musik jazz, rock, dangdut, dan daerah. Semua digelar untuk menghibur pengunjung,” ujar Dwi.
Tema Pekan Lebaran TMII 2019 adalah ”Wisata ke TMII Serasa Pulang Kampung”. Menurut Dwi, tema itu sangat tepat bagi warga yang tidak mudik. Mereka dapat melepaskan rindu pada kampung halaman di TMII. Terlebih di TMII terdapat anjungan setiap provinsi sehingga warga perantau merasa dekat dengan tanah kelahiran saat berada di anjungan.
”Biasanya setiap anjungan menyediakan kuliner khas daerahnya. Bagi perantau, ini sangat berkesan,” kata Dwi.
Berdasarkan pengamatan Kompas, di TMII pengunjung ramai, tetapi tidak padat. Tidak terjadi antrean panjang di pintu masuk. Banyak pengunjung berkumpul di depan bangunan joglo sambil menyantap makanan bersama keluarga. Wahana permainan bebek dayung dan kereta gantung juga ramai. Namun, sejumlah anjungan tampak sepi. Sebagian besar anjungan pada hari pertama Lebaran tidak mengadakan kegiatan hiburan.
Jarunan (45), warga asal Pariaman yang kini menetap di Bekasi, ditemui di anjungan Sumatera Barat, menuturkan, karena tidak mudik, dirinya melepaskan rindu kampung dengan bermain ke TMII. Dia membawa istri dan ketiga anaknya. Mereka melihat-lihat rumah adat Minang sambil berswafoto.
”Sekalian bawa anak-anak liburan. Kami ke sini bukan hanya Lebaran, terkadang libur sekolah juga ke sini,” ujar Jarunan.
Hari itu, anjungan Sumatera Barat menyajikan hiburan lagu-lagu daerah untuk pengunjung. Banyak pengunjung yang berfoto dengan latar rumah adat Minang yang tergolong unik.
Sementara pengunjung lainnya adalah Azhar, anggota Polri asal Aceh. Dia diperbantukan ke Jakarta untuk mengamankan tahapan pemilu. Karena tahapan pemilu belum usai, dia bersama anggota Polri lainnya belum boleh pulang ke satuan asal.
Untuk melepaskan suntuk di Jakarta, Azhar bersama lima temannya berkunjung ke anjungan Aceh di TMII. Dia berfoto dengan latar pesawat RI 001 Seulawah yang merupakan sumbangan warga Aceh untuk Indonesia kala itu. ”Tidak ada kegiatan apa-apa. Paling, setelah lihat-lihat, kami kembali ke penginapan,” kata Azhar.
TMII dibangun pada 1972 dan diresmikan tahun 1975. TMII digagas oleh Ibu Negara Siti Hartinah yang kerap disapa Ibu Tin Soeharto. TMII merupakan miniatur Negara Kesatuan Repubik Indonesia.