JAKARTA, KOMPAS — Polri menjamin keamanan bagi masyarakat yang akan menjalankan shalat Id pada Rabu (5/6/2019) besok. Jaminan ini sebagai respons terhadap teror ledakan di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo, Selasa (4/6/2019), di Jakarta, menyatakan, RA (22), pelaku bom bunuh diri di Kartasura masih amatiran. Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu khawatir.
Kepolisian menjamin shalat Id berjalan tertib, aman, dan lancar.
Kementerian Agama menetapkan Idul Fitri 2019 atau 1 Syawal 1440 Hijriah jatuh pada Rabu, 5 Juni 2019. Dedi menyatakan, aparat gabungan akan mengamankan area yang akan dijadikan tempat untuk shalat Id. Di samping itu, Polri dari tingkat kepolisian resor hingga kepolisian daerah juga telah menyiapkan rencana pengamanan.
”Kepolisian menjamin shalat Id berjalan tertib, aman, dan lancar,” katanya.
Selain itu, 158.000 personel gabungan diterjunkan menjaga arus mudik dan arus balik Lebaran. Personel gabungan itu terdiri dari yang tidak bersenjata, dilindungi oleh Brigade Mobil (Brimob) dan TNI yang bersenjata.
”Ini untuk memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat ataupun kepada anggota yang fokus mengatur arus lalu lintas,” katanya. Selain di jalur mudik, sejumlah aparat keamanan juga diterjunkan menjaga sentra keramaian, seperti pasar dan obyek wisata.
Seperti diberitakan sebelumnya, teror bom yang dilakukan RA terjadi di Pos Pantau Lalu Lintas Pertigaan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Penjual gorengan itu menggunakan bom pinggang berdaya ledak rendah. Tak ada korban jiwa dalam ledakan itu. Hingga kini, kondisi kesehatan RA berangsur stabil.
Berdasarkan kesimpulan sementara polisi, RA terpapar paham radikal Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). Polisi belum melihat adanya keterkaitan RA dengan kelompok teroris mana pun. Polisi akan mendalami keterangan lebih lanjut setelah RA sembuh.
Peristiwa ledakan ini tidak sampai membuat Polri menetapkan status keamanan Siaga I. ”Belum. Wong amatiran, kok,” kata Dedi.