Liburan Lebaran dan Film Indonesia
Bagi produser film, momen liburan menjadi salah satu peluang bisnis untuk menayangkan film-film baru mereka.
Di Amerika, para produser film Hollywod menggunakan liburan musim panas dan liburan Natal sebagai momen meluncurkan film terbaru mereka. Di Indonesia, liburan Lebaran dipilih menjadi salah satu momen peluncuran film-film baru yang diunggulkan. Bagaimana perkembangan jumlah dan genre film yang digemari masyarakat Indonesia selama liburan Lebaran?
Syukur, tersedia data penonton film Indonesia di laman FilmIndonesia. Dari sana dapat dipilih film Indonesia yang tayang perdana sebelum dan saat hari Lebaran. Daftar film dan jumlah penonton film-film tersebut yang kemudian dijadikan rujukan dalam tulisan ini.
Berdasarkan olahan data tersebut, diketahui bahwa jumlah penonton film Indonesia yang dirilis selama liburan Lebaran lebih banyak daripada rata-rata penonton film Indonesia pada bulan-bulan lain di tahun tersebut. Jumlah penonton bioskop ini dihitung berdasarkan jumlah penonton film produksi Indonesia yang tayang perdana sesaat sebelum atau saat hari Lebaran.
Baca juga: Wajah Film Bioskop Kian Majemuk
Dari data tahun 2015 dan 2017, rata-rata jumlah penonton film Indonesia selama periode Lebaran berkisar 1,5-2 kali lipat dari rata-rata penonton bulanan film Indonesia di tahun yang sama.
Antusiasme penonton film Indonesia saat Lebaran 2015 mencapai jumlah 2,7 juta penonton. Jumlah tersebut merupakan dua kali lipat dari rata-rata jumlah penonton bulanan pada tahun yang sama yang berjumlah 1,35 juta penonton.
Luapan jumlah penonton film Indonesia di masa libur Lebaran terjadi pada tahun 2016. Saat itu, tercatat 6 juta penonton meluangkan waktu untuk menonton film Indonesia di saat libur Lebaran. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari rata-rata jumlah penonton bioskop bulanan film Indonesia pada 2016 yang berjumlah 3,1 juta penonton.
Akumulasi 6 juta penonton disumbang oleh empat film, yakni Rudy Habibie, Sabtu Bersama Bapak, I Love You From 38.000 Ft, dan Koala Kumal. Sumbangan penonton terbanyak pada tahun 2016 didapat dari film Rudy Habibie yang membukukan 2 juta penonton.
Film Koala Kumal dan I Love You From From 38.000 Ft masing-masing meraup 1,9 juta orang penonton dan 1,6 juta penonton. Sementara film Sabtu Bersama Bapak ditonton oleh 639.530 pasang mata penonton.
Pada tahun 2017, perbandingan tersebut turun menjadi 1,5 kali, yakni 5,1 juta penonton selama liburan Lebaran dibandingkan rata-rata 3,6 juta penonton per bulan sepanjang 2017.
Perkecualian terjadi pada tahun 2018. Pada saat itu, jumlah penonton film Indonesia saat libur Lebaran hanya separuh, 2,7 juta penonton, dibandingkan rata-rata jumlah penonton film Indonesia bulanan yang berjumlan 4,3 juta penonton.
Film-film populer
Dari sisi jumlah penonton per film, terdapat film-film Indonesia yang menjadi primadona penonton selama liburan Lebaran. Film-film tersebut dapat menjadi film penanda yang diminati selama Lebaran di tahun tersebut. Selain itu, selanjutnya dapat dilihat genre film yang banyak diminati penonton selama liburan Lebaran.
Laskar Pelangi menjadi film penanda yang rilis pada liburan Lebaran tahun 2008. Film ini berhasil menarik 4,7 juta pasang mata penonton setelah diluncurkan pada 25 September 2008, lima hari menjelang hari Lebaran. Kesuksesan film ini belum dapat ditandingi oleh film Indonesia mana pun yang tayang perdana selama libur Lebaran.
Pada tahun-tahun berikutnya, muncul beberapa film Indonesia yang dapat menandai liburan Lebaran di tiap tahun karena capaian jumlah penontonnya. Pada 2009, muncul film Ketika Cinta Bertasbih 2, diikuti tahun 2010 film Sang Pencerah. Kedua film tersebut masih menyedot lebih dari 1 juta penonton per film.
Film Indonesia bergenre horor berhasil menjadi film dengan penonton terbanyak selama liburan Lebaran dalam dua tahun terakhir.
Penurunan jumlah penonton film Indonesia per judul film yang paling laris selama liburan Lebaran terjadi sepanjang 2011 hingga tahun 2014. Film Indonesia yang dirilis selama liburan Lebaran pada kurun waktu tersebut tak melebihi jumlah 1 juta penonton.
Sebut saja film seperti Get Married 3 pada 2011, Perahu Kertas pada 2012, dan Get M4rried pada 2013. Sedikit kenaikan jumlah penonton film Indonesia selama Lebaran terjadi pada tahun 2014 dengan film Hijrah Cinta.
Keadaan berangsur membaik pada liburan Lebaran 2015 dengan capaian yang diraih film Surga yang Tak Dirindukan. Film tersebut berhasil menarik perhatian 1,5 juta penonton. Situasi positif tersebut kembali memuncak pada 2016 dengan film penanda Rudy Habibie yang ditonton 2 juta penonton.
Jumlah 2 juta penonton kembali diraih pada Lebaran 2017 dengan film Jailangkung. Sekuelnya yang rilis pada 2018 hanya berhasil meraih 1,5 juta penonton.
Genre favorit
Film-film Indonesia yang sukses menarik penonton selama liburan Lebaran juga dapat dilihat dari sisi genrenya. Di dunia film, genre terwujud dalam pola, gaya, tema, relasi sebab akibat, hingga tata suara yang muncul dalam sebuah film. Misalnya, tata suara dalam film dengan genre horor memiliki gaya penyajian tata suara yang mencekam, sedangkan film drama diberi warna melankolis.
Genre film-film Indonesia yang tayang di bioskop nasional saat libur Lebaran dalam kurun sepuluh tahun terakhir didominasi genre komedi. Dari 54 film Indonesia sepanjang 2008-2019 yang dirilis saat Lebaran, sebanyak 20 film atau sebesar 37 persen berjenis komedi. Selanjutnya, terdapat film-film Indonesia bergenre drama dengan jumlah 31 persen (17 film).
Posisi ketiga diisi oleh film-film dengan genre drama religi. Drama religi merupakan variasi dari film drama yang bernuansa agama Islam. Drama religi yang rilis selama dua belas Lebaran ke belakang berjumlah 11 film. Terakhir, terdapat 6 film atau sebesar sebelas persen yang bergenre horor.
Berdasarkan paparan data tersebut, dapat dilihat bahwa film komedi menjadi pilihan para produser untuk merilis film Indonesia pada liburan Lebaran. Namun, dari sisi genre tiap judul film Indonesia yang paling laris selama Lebaran, bukan film bergenre komedi yang paling sering menjadi film berpenonton terbanyak.
Sepanjang 2008-2018, empat film bergenre drama berhasil menjadi film terlaris yang ditonton selama libur Lebaran. Di bawahnya terdapat tiga film bergenre drama religi. Apabila genre drama religi kita masukkan sebagai genre drama, genre itulah yang mendominasi film-fim yang paling laris ditonton selama liburan Lebaran.
Rata-rata jumlah penonton film Indonesia selama periode Lebaran berkisar 1,5 kali lipat dari rata-rata penonton bulanan film Indonesia di tahun yang sama.
Hanya dua film bergere komedi yang berhasil merajai bioskop selama liburan Lebaran, yakni film Get Married 3 pada 2011 dan Get M4rried pada 2013. Dari dua film itu pun, ternyata jumlah penonton yang diperoleh tidak begitu menggembirakan, keduanya memperoleh penonton di bawah 1 juta orang.
Dengan demikian, walaupun dari sisi jumlah film Indonesia bergenre komedi mewarnai liburan Lebaran dalam sepuluh tahun terakhir, film bergenre komedi bukanlah film yang paling banyak ditonton. Film bergendre drama masih menjadi pilihan terbanyak penonton film Indonesia selama liburan Lebaran.
Perhatian khusus perlu diberikan kepada film bergenre horor. Film Indonesia bergenre horor berhasil menjadi film dengan penonton terbanyak selama liburan Lebaran dalam dua tahun terakhir, 2017 dan 2018. Hal ini dapat dilihat sebagai perubahan genre film yang merajai bioskop selama liburan Lebaran sepuluh tahun terakhir.
Dapat dikatakan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, terdapat perubahan genre film yang merajai bioskop Indonesia, dimulai dengan film drama dan diakhiri dengan film horor.
Pilihan liburan Lebaran
Berdasarkan data yang dipaparkan di atas, tampak bahwa liburan Lebaran berhasil menggerakkan para penonton untuk menikmati film Indonesia lebih dari bulan-bulan lain di tahun tersebut. Secara positif, antusiasme penonton menyaksikan film di kala Lebaran masih merupakan peluang bisnis produksi film nasional
Dalam jajak pendapat Kompas pada Desember 2018, terungkap dua alasan utama masyarakat menonton film di bioskop. Alasan pertama, yakni demi mengikuti tren terkini dan kedua demi pemenuhan kebutuhan akan rasa nyaman dan santai. Untuk masa liburan Lebaran, alasan kedua inilah yang tampaknya lebih mendominasi.
Hal ini ditambah dengan perkembangan gedung bioskop yang semakin menawarkan kenyamanan, mulai dari surround sound system, sofa yang dapat direbahkan, layar cekung, serta tampilan layar tiga dimensi. Dengan kenyamanan yang ditawarkan, bioskop pun menjadi wahana hiburan serta rekreasi pilihan di saat Lebaran yang dapat dinikmati bersama teman-teman dan keluarga.
Mencermati peningkatan jumlah penonton bioskop setiap liburan Lebaran, tampaknya tahun ini pun akan banyak warga masyarakat yang menjadikan bioskop sebagai pilihan rekreasi mereka.
Pada Lebaran 2019 ini, setidaknya terdapat lima film nasional dengan berbagai genre siap meramaikan momentum hari raya. Kelimanya adalah Si Doel The Movie 2, Hit and Run, Kuntilanak 2, Single Part 2, dan Ghost Writer. Bila selama ini genre film horor telah menggeser genre drama sebagai film terlaris selama Lebaran, akankah genre horor kemudian akan tetap laris di masa Lebaran kali ini? (LITBANG KOMPAS)