Giliran KA Serayu Anjlok di Jembatan Citiis Nagreg
Rangkaian kereta api penumpang jarak jauh KA Serayu anjlok di Jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Selasa (4/6/2019). Akibat kejadian tersebut, beberapa rute kereta api jarak jauh terganggu karena memutar ataupun menunggu perbaikan.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Rangkaian kereta api penumpang jarak jauh KA Serayu relasi Purwokerto tujuan Stasiun Pasar Senen anjlok di jalur Nagreg, di antara Stasiun Lebak Jero dan Stasiun Nagreg, Kabupaten Bandung, Selasa (4/6/2019). Akibat kejadian tersebut, beberapa rute kereta api jarak jauh terganggu karena memutar ataupun menunggu perbaikan.
Sebelumnya, Rabu, 29 Mei, rangkaian kereta api jarak jauh KA Lodaya tambahan juga anjlok di daerah berdekatan, tepatnya di sekitar Kilometer 193 antara Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg. Hal ini juga berdampak pada perjalanan tujuh rangkaian kereta yang terhambat dan menggunakan jalur utara.
Ketujuh rangkaian terdampak ialah KA Turangga, KA Lodaya reguler, KA Mutiara Selatan, KA Malabar, KA Kahuripan, KA Kutojaya Selatan, dan KA Lodaya tambahan.
Selasa sore, KA Serayu anjlok di sepanjang Jembatan Citiis, tepatnya di atas jalan lingkar Nagreg. Informasi dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) II Bandung, kejadian ini terjadi pukul 12.36 WIB. Salah satu as roda kereta keempat dari enam rangkaian kereta anjlok dan terseret di atas jembatan sepanjang sekitar 300 meter itu. Kereta berhenti setelah melewati jembatan yang dibangun di atas jurang sedalam sekitar 50 meter itu.
Beberapa bantalan rel kayu di Jembatan Citiis dan bantalan beton hancur akibat terlindas as roda yang keluar dari jalurnya tersebut. Untuk memperbaiki kerusakan, petugas mengganti bantalan-bantalan rel yang terbelah. Bantalan kayu yang patah di jembatan diganti baja, sedangkan untuk bantalan beton, petugas menggunakan bantalan cadangan yang sudah disiapkan.
Direktur Prasarana Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zamrides menyatakan, pemerintah akan mengkaji data jembatan dan akan mengevaluasi terkait kecelakaan ini. Pengamatan pun dilakukan, salah satunya melihat dan mendokumentasikan alur patahan bantalan akibat dilewati roda kereta yang anjlok.
”Kami masih melakukan penyelidikan. Bisa saja ada yang perlu diperbaiki dari sarana atau prasarana. Jembatan ini berada di lengkungan, jadi kondisi infrastrukturnya harus sesuai hitungan, mulai dari pelebaran dan peninggiannya agar bisa menahan gaya sentrifugal,” tutur Zamrides.
Manajer Humas PT KAI Daop II Bandung Noxy Citrea Bridara menyampaikan, jalur kembali bisa dilalui pukul 16.05 WIB, tetapi harus dengan membatasi kecepatan 10 kilometer per jam. Hal ini berdampak pada sejumlah jadwal keberangkatan rangkaian kereta jarak jauh yang menggunakan jalur selatan
Beberapa rangkaian terpaksa memutar menggunakan jalur utara, yakni KA Kutojaya Selatan tambahan relasi Kutoarjo-Kiaracondong dan KA Argo Wilis dari Surabaya Gubeng tujuan Bandung. Kedua rangkaian ini memutar dari Kroya dan menuju Bandung melalui Cirebon. Jalur memutar ini, lanjut Noxy, berdampak pada keterlambatan kedua rangkaian tersebut sekitar dua jam dari jadwal normal.
”Rangkaian yang berangkat dari Bandung tetap menggunakan jalur selatan. Kereta Malabar menuju Malang terlambat sekitar 15 menit dan saya berharap untuk jadwal berikutnya sudah bisa kembali normal. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat mengapresiasi respons perbaikan yang dilakukan PT KAI sehingga jalur kembali bisa dipergunakan kurang dari lima jam sejak kejadian. Ia memprediksi arus mudik dari moda kereta tidak akan mengalami kendala terlalu berarti karena jalur tersebut telah bisa digunakan.
”Kami masih menunggu kajian teknis dari KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Pengamatan akan terus kami lakukan dari segi konektivitas. Kejadian ini juga berada di Jembatan Citiis yang berada kurang lebih 50 meter. Penanganan yang cepat dari pihak PT KAI dan perkeretaapian sangat kami hargai,” tuturnya.