Mendekati Lebaran 2019, Tren jumlah Penumpang mudik Lebaran 2019 asal Jawa Barat yang menggunakan kereta api naik 12 persen dari tahun sebelumnya. Dari H-10 hingga H-3 Lebaran 2019, tercatat jumlah penumpang mencapai 488.069 orang.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS – Mendekati Lebaran 2019, Tren jumlah Penumpang mudik Lebaran 2019 asal Jawa Barat yang menggunakan kereta api naik 12 persen dari tahun sebelumnya. Dari H-10 hingga H-3 Lebaran 2019, tercatat jumlah penumpang mencapai 488.069 orang.
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Noxy Citrea Bridara di Bandung, Senin (3/6/2019) menyatakan, peningkatan tertinggi terjadi di H-10 Lebaran, Minggu (26/5) yang mencapai 69.144 penumpang. Sedangkan berdasarkan penghitungan terakhir di H-3, jumlah akumulasi penumpang mencapai 60.173 penumpang.
Mendekati Lebaran 2019, Tren jumlah Penumpang mudik Lebaran 2019 asal Jawa Barat yang menggunakan kereta api jarak jauh (KA Utama) mulai menurun. Meski arus penumpang sudah mulai menyusut, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II (PT KAI Daop 2) Bandung masih mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang.
Meski sebelumnya terjadi lonjakan penumpang di H-5 dan H-4, belum ada kesimpulan puncak arus mudik sudah terlewati. Penghitungan jumlah penumpang masih dilakukan, jadi kami tidak bisa memastikan kapan puncak arus mudik tahun ini
Data PT KAI Daop 2 Bandung, hingga Senin sore, jumlah penumpang KA Utama sebanyak 135.049 penumpang dari H-10 Lebaran. Dari tujuh stasiun kereta jarak jauh cakupan Daop 2, Stasiun Bandung menaikkan penumpang terbanyak, yaitu 79.120 penumpang, lalu menyusul Stasiun Kiaracondong Bandung sebanyak 28.793 penumpang.
“Meski sebelumnya terjadi lonjakan penumpang di H-5 dan H-4, belum ada kesimpulan puncak arus mudik sudah terlewati. Penghitungan jumlah penumpang masih dilakukan, jadi kami tidak bisa memastikan kapan puncak arus mudik tahun ini,” tuturnya.
Sejak H-10 Lebaran, jumlah penumpang KA Utama berkisar di angka 15.000 kursi. Namun, Lonjakan penumpang tertinggi terjadi di H-4 Lebaran sebanyak 16.393 penumpang dan H-5 Lebaran di angka 16.306 penumpang. Penurunan penumpang terlihat di H-3, dengan jumlah penumpang kembali di rentang sebelumnya, yaitu 15.635 penumpang.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penumpang di periode yang sama meningkat 30 persen lebih. Menurut Noxy, hal ini menandakan warga di Jawa Barat semakin banyak menggunakan kereta api untuk mudik ke kampung halaman.
Kereta tambahan
Karena itu, lebaran tahun ini terdapat lima rangkaian kereta tambahan. KA Lodaya Pagi, Lodaya Malam dan Ciremai berangkat dari Stasiun Bandung, sedangkan KA Kutojaya Selatan dan Pasundan berangkat dari Stasiun Kiaracondong.
Kepadatan di Stasiun Bandung juga terlihat dari jumlah penumpang yang berjubel menunggu keberangkatan kereta api. Tidak hanya menunggu kereta yang berangkat, penumpang yang turun di juga memadati stasiun hingga sore hari.
Romi (40), warga Buah Batu Bandung, berujar, dia beserta keluarga memang selalu menggunakan kereta api untuk mudik ke Surabaya. Kenyamanan menggunakan kereta yang semakin baik membuat mereka tetap menggunakan kereta api. Dia berharap KAI bisa mengakomodir seluruh calon penumpang sehingga tidak harus berebut kursi via daring.
“Kami memang selalu menggunakan KA Mutiara Selatan untuk mudik. Sekarang sistemnya sudah daring, jadi semakin praktis. Tetapi saya juga harus rebutan untuk membeli tiket. Ini saja saya Cuma dapat yang eksekutif. Ekonomi dan Bisnis langsung habis. Padahal saya sudah log in di H-90 jam 12 malam,” ujarnya.