CIREBON, KOMPAS Korps Lalu Lintas Polri memutuskan untuk memperpanjang masa pemberlakuan sistem satu arah di Jalan Tol Trans-Jawa hingga Senin (3/6/2019) atau dua hari menjelang Lebaran (H-2). Kebijakan ini diambil karena masih ada potensi kepadatan kendaraan di jalan tol.
Awalnya kepolisian memberlakukan sistem satu arah pada 30 Mei hingga 2 Juni, pukul 09.00-21.00. Namun, masa pemberlakuan satu arah akhirnya diperpanjang dengan mempertimbangkan potensi kepadatan.
”Ini semestinya hari terakhir penerapan satu arah, tetapi bukan harga mati karena tergantung dari kondisi lapangan,” ujar Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Inspektur Jenderal Refdi Andri di Gerbang Tol Palimanan Kilometer 188, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (2/6) sore.
Kepala Bagian Operasi Korlantas Polri Komisaris Besar Benyamin memastikan sistem satu arah di Tol Trans-Jawa masih diberlakukan pada Senin (3/6). Satu arah akan berlaku dari pukul 06.00 di Kilometer 70 di Gerbang Tol Cikampek Utama hingga Kilometer 414 di Gerbang Tol Kalikangkung, Kota Semarang.
Benyamin memperkirakan, masih ada sekitar 250.000 kendaraan yang belum melintasi Cikampek. ”Kita lihat situasi Senin. Jika pukul 12.00 sudah sepi, kami tutup satu arahnya dan lalu lintas normal kembali,” kata Benyamin.
Menurut Refdi, kebijakan sistem satu arah bergantung pada situasi di lapangan. Sebagai gambaran, sistem satu arah di Tol Trans-Jawa semula diberlakukan mulai Kilometer 70 Cikampek hingga Kilometer 263 Brebes.
Namun, pada Sabtu (1/6), rute sistem satu arah diperpanjang hingga Kilometer 414 Semarang karena masih terdapat kemacetan di beberapa titik, yakni Gerbang Tol Palimanan dan Simpang Brebes Barat. Selain itu, jam pemberlakuan yang awalnya pukul 09.00 dimajukan menjadi pukul 06.00.
Selain memperpanjang masa pemberlakuan satu arah, polisi juga menyiapkan langkah lain untuk mengantisipasi kemacetan, seperti mengoptimalkan pengoperasian gardu transaksi di Gerbang Tol Palimanan dan Gerbang Tol Cikampek Utama serta mengalihkan kendaraan di jalur non-tol atau arteri.
Masih diwaspadai
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi mengatakan, kepadatan di jalan tol masih perlu diwaspadai hingga Senin. Sebab, dalam beberapa hari terakhir kemacetan terjadi pada malam hingga dini hari yang salah satunya dipicu antrean di tempat istirahat.
Berdasarkan data PT Jasa Marga, jumlah kendaraan yang keluar GT Cikampek Utama 1 pada Minggu pukul 06.00-14.00 mencapai 29.532 unit. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan Sabtu (1/6) pada periode yang sama, yakni 30.852 kendaraan. Adapun jumlah kendaraan yang melintas pada hari biasa 8.416 kendaraan.
Di ruas Cikampek-Palimanan, volume kendaraan tertinggi terjadi pada Sabtu, yakni 97.871 kendaraan. Jumlah ini melonjak dibandingkan dengan puncak arus mudik tahun lalu, yakni sekitar 90.000 kendaraan.
”Kepadatan masih berpotensi terjadi pada Senin (hari ini). Kami perkirakan pada masa puncak bisa lebih dari 100.000 kendaraan per hari,” ujar Wakil Presiden Direktur PT LMS, pengelola Jalan Tol Cikopo-Palimanan, Firdaus Azis.
Pemberlakuan sistem satu arah juga mengubah kebiasaan jam berkendara sejumlah pemudik. Mereka memilih berangkat mudik pagi hari untuk menghindari kemacetan.
Rebin (47), pemudik asal Jakarta Selatan, mengatakan terbiasa mudik pada malam hari. Namun, karena ada pemberlakuan sistem satu arah, dia memilih berangkat pada Minggu pukul 07.00 dengan harapan lalu lintas lebih lancar.