Hampir 1.000 pemudik dari Pulau Kalimantan, Senin (3/6/2019), tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Mereka berlabuh setelah berlayar dua hari dengan KRI Makassar-590.
Oleh
AMBROSIUS HARTO dan AGNES SWETTA PANDIA
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Hampir 1.000 pemudik dari Pulau Kalimantan, Senin (3/6/2019), tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Mereka berlabuh setelah berlayar dua hari dengan KRI Makassar-590 dari Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kedatangan para pemudik itu disambut oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, dan Panglima Komando Armada II Laksamana Muda Mintoro Yulianto.
KRI Makassar-590 merupakan bahtera perang kedua yang digunakan oleh pemerintah dalam angkutan Lebaran 2019. Satu kapal lainnya adalah KRI Banda Aceh-593 yang diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (1/6), tujuan Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.
”Ini wujud kerja sama yang amat baik antara pemerintah dan TNI Angkatan Laut,” kata Budi Karya. Pengerahan KRI untuk angkutan umum Lebaran membantu para pemudik tujuan Pulau Jawa yang berkemampuan ekonomi pas-pasan.
Kondisi itu membuat para pemudik kesulitan membiayai perjalanan pergi pulang dengan pesawat, apalagi di tengah harga tiket saat ini yang masih tinggi. Dengan program ini, para pemudik dapat pulang ke kampung halaman secara cuma-cuma.
Mintoro mengatakan, meski spesifikasinya kapal perang, KRI Makassar-590 cukup nyaman untuk ditumpangi masyarakat umum. KRI Makassar-590 merupakan jenis pengangkut pasukan dan kendaraan tempur. Penumpang ditempatkan di ruang tidur pasukan yang cukup nyaman.
”Kami selalu siap dan tentu merasa senang bisa membantu masyarakat untuk mudik dan berkumpul bersama keluarga,” kata Mintoro.
Emil mengatakan, program mudik gratis yang juga dilaksanakan oleh Pemprov Jatim ini diyakini membawa manfaat bagi masyarakat yang kebetulan kurang beruntung mendapatkan angkutan umum atau tidak punya cukup uang untuk mudik. Sudah merupakan keharusan penyelenggara negara hadir membantu warga yang ingin melaksanakan Lebaran.
”Kalau tidak ada program mudik gratis, terkadang banyak warga yang akhirnya tidak berlebaran bersama keluarga,” ujar Emil.
Pemprov Jatim dan PT Pelabuhan Indonesia III juga menyiapkan puluhan bus untuk mengantar pemudik yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak menuju beberapa kabupaten/kota tujuan di Jatim.
Selain menerima kedatangan pemudik dari Kalimantan, Budi Karya juga melepas 470 penumpang mudik gratis Pemprov Jatim tujuan Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep. Para pemudik berangkat memakai Kapal Motor Cepat Express Bahari 9C.
Mudik gratis tujuan Kepulauan Madura juga dilaksanakan lewat Pelabuhan Tanjung Wangi di Banyuwangi dan Pelabuhan Jangkar di Situbondo. Para pemudik tujuan Kepulauan Madura itu merupakan bagian dari 270.000 jiwa warga yang mengikuti program mudik gratis Pemprov Jatim 2019.
Program yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini dipertahankan oleh Pemprov Jatim sebagai bagian dari ikhtiar pemenuhan kebutuhan masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman secara cuma-cuma dengan sarana transportasi yang aman dan nyaman.