Masyarakat Diimbau Mudik Saat Satu Arah Diberlakukan
Oleh
HARIS FIRDAUS/MELATI MEWANGI
·4 menit baca
CIKAMPEK, KOMPAS -- Masyarakat yang hendak mudik melalui Jalan Tol Trans-Jawa diimbau untuk menyesuaikan waktu keberangkatan dengan pemberlakuan rekayasa lalu lintas sistem satu arah. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pemudik yang berangkat setelah berakhirnya sistem satu arah ternyata berpotensi terjebak kemacetan.
"Masyarakat kami minta menyesuaikan dengan one way (satu arah). Kami kan sudah memberikan jadwal kapan melakukan one way," kata Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Refdi Andri saat meninjau Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (1/5/2019) sore.
Sejak Kamis (30/5/2019), kepolisian memberlakukan sistem satu arah (one way) di Jalan Tol Trans-Jawa. Berdasarkan rencana semula, sistem satu arah dimulai dari GT Cikampek Utama di Kilometer (Km) 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek sampai Km 263 GT Brebes Barat di Tol Pejagan-Pemalang. Awalnya sistem satu arah dijadwalkan pada pukul 09.00 sampai 21.00.
Namun, dalam praktiknya, penerapan sistem satu arah itu menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Pada Jumat (31/5/2019), misalnya, sistem satu arah diberlakukan dari Km 70 hingga Km 263 mulai pukul 07.20 hingga 19.25 WIB.
Berdasarkan pantauan Kompas, saat sistem satu arah diberlakukan, arus lalu lintas dari Km 70 hingga Km 263 sangat lancar. Namun, pada Sabtu (1/6/2019) dini hari atau saat sistem satu arah tidak diberlakukan, mulai terjadi kepadatan di sejumlah ruas tol.
Data PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyebutkan, peningkatan volume kendaraan ke arah timur (keluar Jakarta) sejak Sabtu dini hari sempat menyebabkan kepadatan di sejumlah titik. Kepadatan disebutkan terjadi dari ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) hingga GT Cikampek Utama.
Kepadatan itulah yang membuat kepolisian memberlakukan sistem satu arah lebih cepat pada Sabtu, yakni sejak pukul 06.00. Awalnya, sistem satu arah diberlakukan dari Km 69 hingga Km 263. Namun, pada siang harinya, sistem satu arah itu diperpanjang hingga GT Kali Kangkung di Km 414 Tol Batang-Semarang.
Refdi menjelaskan, perpanjangan sistem satu arah itu diberlakukan berdasarkan evaluasi dan masukan dari sejumlah pihak. Perpanjangan tersebut dilakukan untuk mengurai kepadatan di beberapa titik di jalan tol.
Refdi menyebut, hingga Sabtu sore, perpanjangan sistem satu arah itu belum berdampak signifikan pada kepadatan di jalur pantai utara (pantura) Jawa. Sebab, menurut Refdi, arus lalu lintas di jalur pantura dari timur ke barat (menuju Jakarta) masih relatif lancar.
"Pergerakan kendaraan di pantura dari barat menuju ke tengah dan timur sudah mulai terlihat adanya kepadatan, baik mobil, bus, maupun sepeda motor. Tetapi, pergerakan arah berlawan (dari timur ke barat) masih sepi-sepi saja. Jadi pergerakan dari Semarang sampai Brebes masih normal," kata Refdi.
Direktur Utama PT Jasa Marga, Desi Arryani, juga mengimbau para pemudik menyesuaikan jadwal keberangkatan dengan jadwal pemberlakuan sistem satu arah. Hingga saat ini, penerapan sistem satu arah memang tidak diberlakukan selama 24 jam untuk mengakomodasi bus-bus yang kembali ke arah Jakarta pada malam hari.
"Kalau bisa disarankan, pemudik itu berangkat pagi (saat sistem satu arah diberlakukan), jangan malam. Kalau malam ya konsekuensinya hanya satu jalur yang bisa digunakan," ungkap Desi.
Desi juga menyebut, perpanjangan sistem satu arah hingga Km 414 dilakukan karena adanya kepadatan di sejumlah titik, terutama menjelang GT Palimanan di Km 188 Tol Cipali. Menurut Desi, sesudah perpanjangan sistem satu arah diberlakukan, kepadatan lalu lintas sudah terurai.
Jumlah pemudik
Sementara itu, berdasarkan data Jasa Marga, pada 29-31 Mei 2019 atau H-7 sampai H-5 Lebaran , jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta ke arah timur melalui GT Cikampek Utama terpantau sebanyak 198.957 kendaraan. Jumlah itu terdiri dari 57.405 kendaraan pada 29 Mei, 71.901 kendaraan pada 30 Mei, dan 69.651 kendaraan pada 31 Mei.
Artinya, jumlah kendaraan terbanyak yang meninggalkan Jakarta melalui GT Cikampek Utama tercatat pada Kamis (30/5/2019). Meski begitu, General Manager Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Raddy R Lukman, mengatakan, jumlah kendaraan yang melalui GT Cikampek Utama pada Sabtu (1/6/2019) ini berpotensi lebih banyak dibanding Kamis lalu.
Sebab, jumlah kendaraan pada shift pertama (pukul 06.00 sampai 14.00) Sabtu ini ternyata lebih banyak dibanding jumlah kendaraan pada shift pertama Kamis. Jumlah kendaraan pada shift pertama Kamis sebanyak 26.258 kendaraan, sementara shift pertama Sabtu jumlahnya 27.135 kendaraan.
"Dengan melihat kondisi shift dua (pukul 14.00 sampai 22.00) di lapangan yang masih padat, maka diperkirakan jumlah kendaraan berpotensi lebih tinggi. Jika dilihat dari persentase peningkatan pada shift pertama, maka jumlah kendaraan hari ini (Sabtu) berpotensi mencapai 74 ribu," kata Raddy.